Ruang dimensi

4.4K 422 8
                                    

Hai jangan lupa vote yah❤


Tempat tania

Weh baru pertama kali gue liat pemandangan sebagus ini.

Kira kira gue bisa gak tinggal disini kan lumayan udah tempatnya bagus gratis pula.

"Apa gue beneran masuk kalung nih ceritanya?" Gumam tania

"Masa iya gue masuk nih kalung, kan tuh kalung kecil banget"

"Kalau bener nih tempat didalam kalung berarti kalau gue sembunyi gara gara maling buah orang kagak ketauan dong?"

"Aaaa!! Kalau emang bener bahagia banget hidup gue"

Karena asik sendiri tania tidak mengetahui bahwa ada yang memperhatikannya dari tadi.

Dia pun mendekati tania dan berbicara.

"Maaf apakah anda nona saya?"

Tania menoleh dan mendapatkan seekor burung yang sangat besar terbang didepannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tania menoleh dan mendapatkan seekor burung yang sangat besar terbang didepannya.

"Apa maksudmu?" Tanya tania

"Kau adalah nonaku karena kau memiliki kalung penghubung kita" ucap burung tersebut sambil menunjuk kalung tania.

"Wait, kok kaya ada yang aneh ya?" Gumam tania
Beberapa detik kemudian

"OMG!! DEMI ALEK!! YANG NGOMONG TADI BARUSAN ELO?" Heboh tania dianggukin burung itu walau burung itu agak sedikit tak mengerti apa yang dikatakan tania.

"Wihh lu siluman ya? Kok bisa ngomong?" Tanya tania membuat burung itu melotot

"Tidak!! Saya bukan siluman saya memang bisa berbicara hanya kepada nona saja" gelengan burung itu membuat tania menganggukan kepalanya.

"Oke, siapa namamu?" Tanya tania

"Saya tidak memiliki nama"

"Hemm kita kasih nama red aja kan kamu warna merah" ucap tania membuat burung yang dinamai red itu bahagia, hingga tanpa sadar dia mengepakan sayapnya kesana kemari di langit membuat tania tertawa.

Tempat lisa

Uhh silau amat padahalkan gue baru aja buka mata

Eh tempat apaan nih indah bet dah

"Wihh keren nih kalau buat lapangan sepak bola" gumam lisa

"Kan lumayan dapat uang banyak bisa jadi orang kaya gue"

"Eh, kan gue memang kaya. Gimana sih lo lis gue kan emng kaya iya kaya monyet"

"Eh jangan monyet deh monyet kan berbulu sedangkan gue engga"

"Gimana kalau kaya panda aja kan imut tuh"

"Eh tapikan sama aja ada bulunya?"

Masih asik bertarung dengan pikirannya dia tidak sadar bahwa dia duduk dibebatuan bersampingan dengan sesuatu yang melihatnya dari tadi dengan tatapan yang sulit diartikan.

TransmigrasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang