Kembali ke masa kini dimana Jinho yang masih di rumah sakit dan Yoona yang secepat mungkin menuju kesana.
"Haah.... yang benar saja, dulu kita pernah bertugas bareng dan sekarang aku harus mencabut nyawa nya yang terhitung tinggal satu hari lagi" celoteh malaikat maut yang sedang berdiri menunggu nyawa yang akan ia jemput.Cklek
"Yoona?"
"Jinho, kenapa kamu tidak jujur kalau kamu... hiks... mianhae... mianhae.. gara-gara keegoisanku" Yoona menangis sejadinya di pelukan Jinho.
"Gwaenchana... lagipula ini bukan salahmu, aku sendiri kok yang pilih jadi gini" katanya menenangkan
"Aniya.. ini karena kesalahanku sendiri yang tidak berhati-hati dulu dan berakhir mati sia-sia"
"Kata siapa? Kau mati demi Hanna, ingat itu.. lagipula aku sudah bersyukur masih bisa melihatmu dan bersamamu sekarang... sudah jangan menangis, sini lihat aku" katanya seraya memposisikan wajah Yoona agar bertatapan dengannya.
"Tuh kan mata mu jadi sembab, cantiknya hilang nih" goda nya"Jinho, kau pucat sekali.. mianhae aku yang cuek padamu" ucapnya mulai menitikan air mata lagi.
"Eyy.. sudah ku katakan jangan menangis, sini tidur bareng" ajaknya yang lalu memberikan sebagian ranjang untuk istrinya tidur.
"Gimana reunian nya tadi?"
"Berjalan lancar, tapi reuni tadi sangat mengharukan.. kalau di pikir-pikir aku merasa bersalah juga sama mereka, meninggalkan mereka secepat ini" katanya kembali menitikan air mata
"Hm? kau menangis lagi?"
Yoona hanya mengangguk pelan seraya mengelap air mata nya yang berhasil lolos lagi.
"Sini mending tidur aja daripada kau menangis, jangan sampai kau lelah"
Malam ini, mereka menginap di rumah sakit karena kondisi Jinho yang memburuk. Hanya satu harapan Yoona, yaitu keajaiban dari tuhan agar Jinho kembali sehat dan memiliki waktu hidup lebih lama, biarkan ia saja yang mati.
.
.
.
Sejak keadaan Jinho memburuk, pria itu belum kembali siuman.
Hingga keesokan harinya dimana Yoona kedatangan sang malaikat maut yang bertugas menjemputnya.
"Hari ini sudah waktunya kau pulang, tak ada lagi alasan" ucap malaikat mautYoona masih terdiam menggenggam tangan Jinho "Apa Jinho akan pergi?"
Tapi kedua malaikat maut disana hanya terdiam, lebih tepatnya mereka tidak perlu memberitahukan hal itu pada orang yang tidak bersangkutan.
"Begitu ya.. jadi.. kemarin malam adalah saat terakhirku mendengar suaranya, melihat senyum nya... " gumam nya lirih.Ia tahu dari awal kedatangan nya kembali hanya untuk menikmati waktu sebentar bersama Jinho, tapi tetap saja jika waktu mereka untuk berpisah telah tiba ia tak bisa membendung kesedihannya lagi.
"Jinho.... aku tahu ini berat bagimu, mungkin jika kau harus pergi, itu artinya waktu mu untuk beristirahat telah tiba.. jangan lakukan hal bodoh lagi.. jebal" ucapnya seraya menahan diri agar tangis nya tak terdengar."Kau juga... Yoona"
Yoona menoleh ke belakang, disana berdiri arwah Jinho yang sedang menatap ke arahnya.
"Jinho.. "Apa dia sudah mati?
"Yoona, kau juga perlu beristirahat. Walaupun di masa depan kita tidak bertemu lagi, kuharap hidup mu lebih baik dari ini"
Sebagai orang yang mengingat masa lalu mereka berdua saat di dinasti goryeo, ya.. pria itu kembali mengingat sebab mengapa ia menjadi malaikat maut setelah ia kembali menjadi manusia, Jinho berharap kalau wanita yang ia temui dahulu memiliki kehidupan yang lebih baik lagi, tapi takdir berkata lain..
Setelah Yoona kembali hidup, terbersit harapan dalam hati kalau kesempatan itu akan ia gunakan untuk memperbaiki hubungan mereka lebih dekat lagi.
Walaupun pada akhirnya mereka tetap terpisahkan di waktu yang cepat. Apa mungkin sebaiknya tak usah ada pertemuan di antara mereka berdua? Ataukah memang mereka berdua tidak di takdirkan untuk bersama?
Jika itu benar, Jinho akan lebih memilih menghindari dari Yoona di masa depan nanti daripada harus merasakan kepedihan berulang kali saat terpisahkan darinya.Tiba-tiba saja arwah Jinho menghilang, tubuh pria itu melemah membuat Yoona kelabakan dan memanggil tim medis untuk menyelamatkan nyawa suaminya.
Tetapi....
Setelah beberapa menit kemudian dokter mengatakan mereka tak bisa menyelamatkan Jinho.
Sebagai perpisahan Yoona menatap wajah suaminya untuk terakhir kali.
"Sudah waktunya kau juga pergi" ucap malaikat maut yang menunggunya."Apa aku tidak bisa bertemu dengannya sekali lagi?"
"Tidak bisa. Dia sudah kembali pulang"
Perlahan, Yoona melangkahkan kakinya menuju atap gedung rumah sakit tersebut dimana ia meninggalkan Jinho untuk selamanya.
"Disini aku memulai semuanya... sekarang aku akan mengakhirinya" gumam dalam hati."Hanya satu harapanku, semoga di masa depan nanti kita kembali dipertemukan dalam kehidupan yang lebih baik dari ini"
~Tamat~
Makasih udah mengikuti ff ini sampai selesai, sampai ketemu di karya ku yg lain.
Di antara nya ini 👇👇👇👇
Loving In Silent part 1Loving In Silent part 2
Do You Like It?
KAMU SEDANG MEMBACA
Who's My Love (Complete √)
RomanceTrailer wattpad ini ada di youtube, kalian bisa lihat.. Jangan lupa like & subscribe yaa manteman 😉 Link: 👉https://youtu.be/b7JYq1Yq3ok👈 Kisah cinta antara dua dunia. Kisah ini menceritakan cerita asmara seorang dokter dengan malaikat maut. "Hid...