Love Triangle (Part 2)

80 1 0
                                    


Anyang, Gyeonggi. 1989

Keluarga kecil tuan Ho merupakan keluarga yang sangat sederhana dari seluruh keluarga yang ada di Korea Selatan ini. Kesederhanaannya itu membuat keluarganya disukai para tetangga, bahkan seluruh warga di kota tersebut. Walaupun hidup sangat sederhana dan tak pernah sekalipun pergi ke tempat seperti mall, namun keluarga tuan Ho ini adalah keluarga yang mendapat keberuntungan sangat banyak. Mereka tidak pernah kelaparan walau tuan Ho hanya bekerja sebagai cleaning service di suatu sauna, sedangkan sang istri hanya berjualan kimbab di tempat wisata alam terdekat. Keberuntungannya itu terlihat ketika mereka dapat menyekolahkan anak sulung mereka hingga bisa berkuliah di Fakultas Kedokteran dan tentunya setelah lulus anaknya itu langsung diterima pada salah satu Rumah Sakit terbaik di Korea Selatan. Yap.. anak sulung mereka adalah Ho Chung Ho, anak laki-laki yang sangat baik, ramah, cerdas, dan tentunya tampan.

29 tahun kemudian

Chungho POV On

Di dunia ini aku hanya melihat suatu perbedaan yang ada dalam diri manusia, bukan perbedaan gender, sikap, karakter ataupun baik dan buruknya. Tetapi aku melihat bahwa manusia dari keunikan dalam diri mereka. Mungkin banyak orang yang tidak mengerti apa yang dimaksudkan dengan keunikan itu, jadi tidak pernah ada orang lain yang mengerti terhadap diriku. Sejak kecil aku sudah tahu bahwa kedua orang tuaku banyak memiliki keakraban dengan warga lain dan mereka juga jadi akrab denganku, menurut mereka. Namun menurut pandanganku, mereka hanyalah manusia yang mendekati keluargaku karena kami selalu membantu orang lain. Hal tersebut dapat jelas sekali terlihat olehku, dan terkadang aku ingin berkata kepada kedua orangtuaku untuk tidak terlalu baik pada mereka, namun aku tidak bisa mengatakannnya dan memilih diam dan menyikapi semua orang yang ingin dekat denganku dengan keramahan. Selama berada di dunia pendidikan aku selalu memiliki banyak teman, iya hanya teman tidak lebih. Namun saat kuliah aku menemukan beberapa orang yang benar-benar memiliki ketulusan dalam diri mereka, ketulusan itulah yang kusebut keunikan dalam diri manusia. Mereka adalah orang-orang yang pertama kali kuanggap sebagai sahabat, dan mungkin yang terakhir untuk selamanya. 

Hari ini adalah hari pernikahan sahabatku Ahn Yoona dengan pemuda yang entah siapa aku tidak pernah melihatnya, yang jelas dia begitu misterius dan penuh aura yang mistis. Sekarang ini aku sedang menyusun kata-kata untuk menyatakan perasaanku kepada Hanna sahabatku. Sejak kuliah lah aku suka padanya, aku benar-benar mencintainya.

"Mereka begitu serasi. Beruntungnya Yoona memiliki Jinho yang sangat mencintainya" ucap Hanna membuyarkan pikiranku, yap.. kami duduk bersebelahan sekarang.

"Iya. Kapan ya aku melamar perempuan yang kucintai?" aku sengaja berkata seperti ini agar Hanna penasaran

"Kamu menyukai seseorang? kenapa baru bilang sekarang?" tanya nya. 'Yes! dia terjerat umpanku' pikirku

"Kamu sendiri baru menanyakannya" jawabku

"Ayolah... kita ini kan sahabat. Katakan saja... jangan menyembunyikannya, mungkin aku bisa membantumu" katanya 'Inilah saatnya' pikirku

"Baiklah. Perempuan itu kamu..." setelah aku mengatakannya dia langsung terpaku dan kami hanya saling memandang terdiam. Namun tidak lama Hanna pun tersadar dan segera mengalihkan pandangannya ke depan "Ah ternyata kita sudah bisa duduk lagi" katanya mencairkan suasana yang memang canggung.

Setelah acara sakral tadi selesai dengan lancar. Aku memilih beristirahat sejenak di rumah Youngjae "Haaaaa..... kenapa lelah sekali, padahal aku hanya duduk saja tadi" ucapku seraya merebahkan diri diatas sofa empuk nan mewah.

"Mungkin karena kamu iri pada Yoona dan Jinho" celetuk Youngjae sambil menuangkan wine ke dalam gelas. Aku tidak tahu kenapa dia bisa berkata seperti itu, seharusnya dia yang merasa iri karena selama ini aku melihatnya menyukai Yoona.

Who's My Love (Complete √)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang