Mahasiswa Magang 3

125 7 0
                                    


Sekitar lima jam yang lalu.

Pukul 16.57. Sore itu Jinho pulang lebih awal, ia masih merasa sangat kesal dengan takdir nya itu yang harus berjodoh dengan perempuan super menyebalkan menurutnya. Sepanjang perjalanan, ia terus saja tidak berhenti mengumpat kepada pemilik rumah tempat ia tinggal. Pikirannya sekarang hanya tertuju pada satu hal, yaitu 'balas dendam' yang tidak salah lagi hal tersebut ditujukan untuk Yoona. Berkali kali ia memikirkan strategi yang akan digunakan.

Hal pertama yang dipikirkan yaitu menakut-nakuti gadis itu dengan memperlihatkan wujud aslinya saat marah, namun ia urungkan niatnya itu. Kedua, ia punya rencana mengancamnya untuk membunuh gadis itu, namun ia urungkan kembali karena hal tersebut percuma saja. Akhirnya ia memilih untuk membalas dendam dengan cara melakukan apa yang dilarang oleh Yoona.

Lima jam kemudian.

Yoona berteriak lumayan kencang dan langsung mendorong tubuhnya sendiri hingga terjatuh ke lantai
"siapa kau?! Siapa disitu?!!" teriak nya ketakutan, sumber pencahayaan satu-satu nya pun (lampu senter di dalam ponsel nya) telah mati karena terbanting di saat ia jatuh dari tempat tidur.

Ruangan yang gelap itu tiba-tiba terang kembali dan pada saat itu terlihat bahwa seseorang yang sedang tiduran di tempat tidur nya adalah Jinho
"aaah!! Sedang apa kamu disitu?!" ucapnya dengan nada tinggi dan melengking

lalu Yoona berdiri dan menarik tangan Jinho yang kemudian menghilang

"kemana dia?" heran nya seraya menoleh kesana kemari

"aku disini"
bisiknya tepat di belakang Yoona tanpa ketahuan.

"hei, meskipun kamu malaikat maut, tidak seharusnya kamu berlaku tidak sopan dengan masuk ke kamarku! Seenaknya saja.."

Jinho pun hanya tersenyum puas mendengar celotehan gadis cantik dan populer itu

"bagaimana? Kesal kah?" tanya nya agak marah

"sudah jelas aku kesal"

"itulah yang kurasakan saat kau menghalangiku di Rumah Sakit tadi!"

Seketika hawa dingin yang terasa pun kembali normal

"kau marah? Aku tahu kamu pasti sangat kesal dan ingin membuatku merasakan apa yang kau rasakan, iya kan?" tanya gadis itu.

Sesaat suasana menjadi hening
"aku tahu. Maaf, aku tidak akan mengulanginya lagi"

Lalu yoona menyodorkan tangan kanannya kepada Jinho

"maukah berbaikan denganku?"

Kalimat 'maukah berbaikan denganku' mampu membuat pria itu luluh dan berpikir bahwa tindakannya sudah kekanak-kanakan. Dengan senyum manis yang tersungging, Yoona masih menyodorkan tangannya dan menunggu Jinho membalasnya.
"Ayo jabat tanganku. Kenapa kau malah malu-malu" gumamnya dalam hati

kemudian Jinho akhirnya tidak menjawab pertanyaan gadis di depan nya itu dan memilih untuk pergi ke luar rumah.



Tanpa berlama-lama lagi, Jinho menghilang seperti asap yang berwarna hitam tepat di hadapan Yoona. Gadis itu merasa terkejut dengan semua kekuatan supranatural yang sedikit demi sedikit diperlihatkan Jinho.

Bersamaan dengan pergi nya Jinho dari rumah, datang lah seorang pria dengan pakaian hitam dan topi hitam menuju rumah Yoona.

Sementara itu gadis pemilik rumah masih terpaku dan terus mempengaruhi dirinya sendiri agar tidak percaya pada apa yang ia lihat dan berharap hal tersebut hanya lah mimpi buruk

"tidak, tidak. Kalau aku mempengaruhi diriku sendiri, aku akan semakin tersiksa" gumamnya seraya menggelengkan kepala, kemudian ia memutuskan untuk menemui Jinho.

Who's My Love (Complete √)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang