(Baca dengan teliti ya, karena skip satu kata akan skip semuanya. Selamat membaca♡)
________Fenly mulanya berjalan di suatu taman, langkahnya terseok dan seperti patah semangat. Ia harus melakukan apa lagi agar Lovanoga mengizinkan dirinya untuk menjalin hubungan dengan Maroona?
“Fenly,” panggil seseorang.
Ia tidak peduli, bahkan sekarang langkahnya semakin dipercepat entah ke mana, ia kehilangan arah pulang. Cahaya putih dari langit tiba-tiba memancar terang, membuat Fenly menyipitkan mata dan menghindarinya dengan telapak tangan.
“Fen, ini aku.”
Suara itu menghenyakkan Fenly, ia kenal suara ini. Suara yang ia rindukan dari lama.
Perempuan cantik dengan gaun putih panjang tersenyum ke arahnya. Ia semampai, indah, dan tanpa cela. Macaronia sudah melangkah lebih dekat di depan Fenly. Ia tidak percaya, Macaronia ada di hadapannya? Bahkan Macaronia terlihat lebih cantik dari biasanya, bisa dibilang sangat cantik. Fenly terbelalak, apa ini Macaronia yang sekarang?
“O-Oni?”
“Iya, ini aku. Aku dateng ke sini karena mau minta sesuatu ke kamu,” jawabnya pelan, ia membenarkan rambutnya yang tergerai, terlihat juga rambutnya itu halus bak sutra.
“Kamu ... minta apa?” Suara Fenly bergetar, ia masih tidak percaya akan bertemu dengan Macaronia seperti ini, ia melangkahkan kakinya lebih dekat dengan Macaronia. Ini nyata, Fenly baru saja mengusap tangan Macaronia yang bebas, kulitnya lembut. “Kamu udah nggak sakit?”
Macaronia menggeleng. “Aku udah baik-baik aja, semua berkat do'a kalian dari bawah sana.”
“Ma-maksud kamu apa dari bawah sana?”
“Kamu dan aku lagi di tempat yang sama, Fen,” jelasnya. Fenly semakin tidak mengerti dan perlahan menengok ke bawah.
Benar saja, ia sedang di atas. Ia bisa melihat teman-temannya yang sibuk tidur atau bahkan dapat melihat rumah-rumah tetangganya dengan jelas. “Aku di mana sekarang? Surga?”
Macaronia menggeleng lagi sambil menampilkan senyumnya yang manis. “Semua penghuni di sini menyebutnya 'di antara', bukan surga ataupun neraka. Jadi kamu nggak ngerasain panasnya neraka maupun sejuknya surga. Ini di antara. Di sini juga nggak ada yang mempermasalahkan soal keyakinan, semuanya yang pergi ... ada di sini. Kita setara.”
Fenly masih belum mengerti. Ia merasa seperti mengalami disorientasi tempat dan waktu. Bagaimana bisa ia berada di tempat ini dan bertemu Macaronia? Semua terasa seperti di negeri dongeng, tidak nyata dan di luar akal. Ia mengedarkan pandangannya ke sekitar, terdapat hamparan rumput hijau dengan bunga-bunga berwarna-warni, langit yang cerah, dan lantai bak kapas—putih, halus, dan nyaman untuk dipijak.
“Oh iya, soal aku yang minta kamu sesuatu—”
“Bentar, sebelum kamu minta sesuatu ke aku, boleh aku minta duluan ke kamu, untuk kali ini aja,” interupsi Fenly, Macaronia mengangguk lalu mengusap lengan Fenly pelan.
“Aku akan penuhi, asal kamu juga penuhi keinginan aku nanti.”
“Aku ... mau peluk kamu.”
Macaronia terkekeh manis sekali, membuat Fenly rindu dengan tawanya. “Sure, let's do it!”
Fenly segera menarik Macaronia dalam dekapannya. Ia melepas rasa kerinduannya pada gadis ini, pelukan hangatnya, dan juga tawa manisnya. “I really missed you, Oni.”
“Me too.”
Macaronia mengeratkan pelukannya pada Fenly. Ia juga merindukan bertemu laki-laki yang dulu pernah mengisi hari-harinya dengan senyuman juga canda tawa. Mereka saling mengusap punggung, menyalurkan rasa nyaman satu sama lain. Beberapa menit mereka lalui dengan berpelukan dan bergeming, menikmati rasa ini lagi. Nyaman dan tidak terganti.
KAMU SEDANG MEMBACA
CdM 2: Ketik Ketuk Hati || UN1TY [SELESAI]
Fanfiction[30/30] - romansa; angst; drama Terpilih & masuk ke reading list 'Fanfiksi Unik, Beda Dari Yang Lain' oleh @WattpadFanficID bulan Februari 2021 ❝Tanpa disadari, kalian menghadapi masalah pelik yang sama, dengan orang yang 'nyaris' sama.❞ Masa lalu...