|| 𝐃𝐢𝐛𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐒𝐚𝐲𝐚𝐧𝐠

229 49 3
                                    

Beberapa footage/scene yang gak ada di naskah, tapi wajib banget dikepoin^^

_____________________________
***
Dibuang Sayang 01: Bertemu Orang Asing

Fenly melangkahkan kakinya dengan gontai setelah mendapatkan beberapa bungkus lollipop pesanan Maroona, kebetulan ia tahu toko kelontong di komplek rumah keluarga Razaro. Dahulu, ia dan Macaronia sering membeli cokelat dan lollipop bersama di toko itu.

“Sori! Gelang lo jatoh!” seru seseorang. Ia mengulurkan gelang perak ke arah Fenly.

Fenly menghentikan langkahnya lalu menoleh ke arah orang itu. “Oh, thanks, bro!”

Sure!”

Laki-laki itu tersenyum tipis dan berlalu. Fenly tidak pernah melihat laki-laki itu sebelumnya di sekitar komplek, atau mungkin orang yang baru saja pindah? Mungkin saja.

Fenly kembali mengenakan gelangnya yang terlepas sembari menatap kepergian laki-laki tadi. Dilihat dari pakaiannya, sepertinya laki-laki itu anak band karena jaket denim yang dikenakan. Fenly menangkap sesuatu pada jaket yang dipakai laki-laki yang beberapa menit lalu berpapasan dengannya.

“Jo-na-than? Jonathan? Oh, I see.. mungkin nama dia kali ya.”

Fenly kembali melanjutkan jalannya kembali ke rumah Maroona tanpa mencurigai suatu hal yang ada pada orang itu.

_____________________________
***
●Dibuang Sayang 02: Antara Threw Up, Maroona, dan Lovanoga●

“Pucet banget, sakit?”

“Enggak, aku baik-baik aja.” Maroona membuka matanya yang terpejam karena mendengar suara Lovanoga—yang sudah duduk di sampingnya.

“Bohong banget. Gue denger orang muntah tadi.”

“Aku threw up.”

“Sama aja, beda bahasa doang,” kata Lovanoga, sekarang tangannya beralih mengusap dahi Maroona yang teraba hangat. “Demam?”

Maroona hanya mengedikkan bahu. Namun, ia memang merasa kurang enak badan dan matanya panas akibat kelamaan menatap layar laptop 3 hari belakangan.

“Muntah kan tadi?”

Threw up, abang!”

“Halah. Threw up threw up, susah banget bahasa lo!”

Maroona mengembuskan napasnya kasar. “Biar keren dikit namanya, jadi ya gitu. Inget ... threw up.”

“Suka-suka lo aja dah. Btw, Fenly ke mana?”

“Beliin lollipop buat aku,” jawab Maroona polos, ia sibuk memijat pangkal hidungnya.

“Lo ngidam?”

Ya spontan Maroona melotot ke arah abangnya, mencerna ucapan Lovanoga. “Hah? Maksudnya?”

“Ya tadi kata lo habis 'threw up' dan sekarang tiba-tiba pengen lollipop,” sindir Lovanoga sambil menekankan dua kata yang dimaksud Maroona.

CdM 2: Ketik Ketuk Hati || UN1TY [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang