024| Sweet as Candy

199 56 14
                                    

(ya intinya yang jomblo harap diam. Selamat membaca, mblo^^)
__________

Semua terasa seperti mimpi, harapan dan perjuangan Fenly tidak sia-sia. Sekarang, ia sedang duduk manis bersama Maroona di taman rumah sakit. Keadaan Maroona ternyata membaik siang ini namun masih dalam pemeriksaan intensif. Fenly sibuk mencengkeram tiang infus di sampingnya, ia terlalu gugup sekarang di samping kekasihnya.

Iya, mereka benar-benar sudah menjadi sepasang kekasih. Maroona menahan tawanya, entah kenapa saat melihat wajah Fenly yang gugup seperti ini justru menjadi hiburan tersendiri untuknya.

"Muka lo lucu banget, Fen!"

Fenly berhenti memegang tiang infus milik Maroona dan menatap perempuan di sampingnya. "Hah? Kenapa muka gue? Ada yang salah?"

"Bilang lagi dong kayak semalem itu, yang lo ngomong serius ke gue," goda Maroona, ia menyenggol lengan Fenly pelan.

Pipinya tiba-tiba merona, ia tersipu karena tingkahnya sendiri. "Hah? Yang mana?"

Maroona mengarahkan tubuhnya menghadap Fenly lalu menangkupkan kedua tangannya di pipi Fenly, spontan Fenly terkejut dan membelalakan mata, jangan lupakan pipinya yang merah ranum. "I ... love ... you."

Jantung Fenly berdetak dua kali lebih cepat saat Maroona berucap seperti itu, mata kekasihnya itupun tidak lepas dari pandangannya. "I love you more!"

Fenly buru-buru memalingkan mukanya ke sembarang arah, ia membelakangi Maroona. Perlahan, ia mengusap dadanya dan menetralkan detak jantung yang berpacu tidak keruan.

Astaga! Gue ngerasain hal ini lagi!

"Feeen, kok jadi lo yang tersipu malu gitu sih? Harusnya gue yang tersipu, kan gue yang ceweeek!" rengek Maroona sambil menarik bahu Fenly agar mau kembali menghadap ke arahnya.

Akhirnya Fenly membalikkan tubuhnya. Ia tersenyum malu lantas mengacak rambut Maroona. "Iyaa sayang!"

"Dih, udah berani ya lo panggil gue kayak gitu!"

"Berani dong, lo kan udah jadi milik gue sekarang!" sahut Fenly lantang, Maroona tertawa lalu menoyor kepala Fenly.

"Lebay, milik lo.. milik lo! Gue bukan tanah ya yang ada hak miliknya kayak gitu!" ucap Maroona setelah itu menjulurkan lidahnya di depan Fenly. Ternyata perempuan ini pandai main-main.

Fenly segera meraih pinggang Maroona dan perlahan menggelitikinya. "Ciat! Kena lo, ahahahaha!"

Tidak sampai di situ saja, Fenly memeluk kekasihnya dan menaruh dagunya pada pundak Maroona. "I love you, Maroona."

"Awas aja bilang 'tapi boong' di akhir kalimatnya, huuu," ejek Maroona, ia mulai merenggangkan peluknya pada Fenly.

"Nggak dong, ini asli. Paten, legit, pokoknya original dan ada copyright-nya!"

Maroona menepuk pipi Fenly pelan. "Lebay sampe copyright, lo kira gue karya?"

"Yes," jawab Fenly singkat lalu menatap Maroona intens. "Karya dari Sang Pencipta. Indah, cantik, anggun, dan ... tukang ngamuk!"

Maroona membulatkan matanya lalu memukul Fenly dengan keras. "Lo rese lama-lama, Fen! Ih gue sebel!"

Fenly tertawa puas dan menghindari pukulan-pukulan Maroona yang sebenarnya tidak seberapa, ia sengaja ingin menggoda Maroona lagi. Kali ini, Fenly kembali menggelitiki pinggang Maroona dan hampir membuat tiang infusnya jatuh.

"A-aww! Fen ..."

"Eh, sakit?"

"Shhh, bentar bentar, kepala gue ..."

CdM 2: Ketik Ketuk Hati || UN1TY [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang