Impossible | Haruto (3)

82 14 3
                                    

Happy Reading!

< 3. You >

Lyra POV 

Aku terbangun dari tidur nyenyak-ku, kemudian berpikir sebentar seperti biasa. "Hari Minggu. Bebas. Ngapain ya? Mandi dulu aja deh." gumamku. Aku turun dari kasur empuk milikku dan bersiap-siap mandi. 

Ku ambil handuk-ku yang tergantung di tiang panjang kamar asrama kemudian mengambil pakaian serta peralatan mandi. Aku keluar kamar dan menatap ke halaman dibawah. Banyak temanku yang sedang bermain disana.

Aku tertawa melihat sahabatku sedang bertengkar kecil dengan temannya di asrama seberang. Teman kamar sebelah menatapku kagum. "Wah rajin banget mandi jam 6." ucapnya ketika aku melewati jendela kamarnya. Aku hanya nyengir kemudian bergegas menuju kamar mandi yang berada jauh dari kamarku. 

Setelah sampai di wilayah kamar mandi, aku beringsut mendekati kamar mandi kamarku dan masuk kedalamnya. 

"Maandii~ paagi~ badan sehat juga semangaat~" senandungku sembari menggosok tubuhku menggunakan spons mandi yang telah ku beri sabun life gurl. "Hmm, seger banget airnya." Ucapku kemudian menari-nari. 


Meanwhile orang yang mandi di kamar mandi sebelahku,

"apaan sih nih anak kamar 5 ga jelas bet ngomong sendiri di kamar mandi."

---

Selesai mandi, aku merapikan peralatanku kemudian melirik arloji yang berada ditangan kananku. "Jam 06.55." Gumamku. Aku keluar dari kamar, berjalan-jalan disekitar asrama. 

Kabut tipis menyelimuti wilayah asramaku. Hawa dingin menusuk tulang. Aku memeluk tubuhku erat dan berdecak kesal. "Aish, lupa pake jaket. Bodohnya aku." gumamku kesal seraya memeluk tubuhku. 

Akhirnya aku duduk disaung kembar yang berada dekat asrama. Netraku menatap halaman asrama yang luas. "Jadi pengen pelihara Llama," gumamku random karena tiba-tiba aku teringat Haruto, "hiks. Kangen Haruto."

Saat benakku sibuk memikirkan Haruto, wali kelasku datang secara tiba-tiba. Beliau mengajakku untuk mengecek mata ke dokter. Aku mengerjapkan mataku kemudian mengangguk senang dan membatin, "asik jalan-jalan!"

Wali kelasku berjalan menuju mobil sedan-nya dan aku mengikutinya dari belakang. Beliau pun duduk di bangku supir dan aku duduk manis disebelahnya. Kami pun segera pergi menuju dokter.

---

Aku bingung menatap parkiran Dokter mata didepanku. Barusan aku selesai mengecek mata. Wali kelasku menunggu diparkiran. Syukurlah mataku sehat-sehat saja. Tetapi sekarang, wali kelasku dimana?

"Kok ga ada ya? Aduh kemana? Rame banget lagi disini, jadi ga keliatan bu Ayu dimana." gumamku khawatir. Kakiku melangkah menyebrang jalan raya yang lumayan ramai dan tidak menoleh ke kanan-kiri, saking sibuk serta khawatir mencari keberadaan wali kelasku. 























































































"AWAAASS!!!!"

































































Terdengar teriakan dari belakangku. Suaranya berat, aku yakin dia cowok. Logatnya seperti orang Jepang tapi Korea gitu. Yah, susah jelasinnya. Intinya gitu. 

















































































































Goodbye Road ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang