Sejatinya, Aca selalu sayang sama abangnya. Tapi, semesta tak berpihak padanya. Bahkan ia harus kehilangan orang yang disayanginya lagi.
Semua rahasia terkuak ketika mereka datang ke desa terkutuk yang memiliki magis dan kenangan buruk itu. Desa Pelangi.
●●●
Happy Reading!
< 1. Brother >
---
Author POV
"Bang Jaehyuk!" Panggil Aca yang berada di belakang seorang pria tinggi.
Jaehyuk menoleh dan mendekati adik perempuannya yang berbeda 4 tahun itu. "Kenapa, Ca?" Tanyanya gemas. Aca mengeluarkan coklat ratu perak dari saku bajunya. Kemudian bertanya random, "kenapa coklat ratu perak itu enak?"
Jaehyuk menyeringai. "Emang enak banget. Kenapa? Mau kasih ke abang?" Tanyanya penuh rasa percaya diri. Aca melotot seraya menggeleng kencang-kencang. Dia segera mengamankan coklat mahal itu dan memasukkannya kedalam saku bajunya.
"Ga. Cuma mau pamer." Ledek Aca seraya menjulurkan lidahnya. Jaehyuk tersenyum kesal kemudian mengacak-acak rambut adiknya. "Bang!" Seru Aca sebal, ia mengembungkan pipinya. Jaehyuk hanya tertawa, dia pun meninggalkan Aca masuk ke dalam rumah.
"Dasar tukang senyum thereisn't akhlak." Gumam Aca sebal.
---
"Ca. Mau pesen apa?" Tanya Jaehyuk seraya menatap buku menu restoran.
"Mie ayam sama jus mangga." Jawab Aca tanpa berpikir panjang. Dia sibuk menatap ponselnya, entah apa yang dia pelototi sejak tadi. Jaehyuk menghela napas melihat kerjaan adiknya yang mengenakan kacamata bulat itu kemudian mengangguk.
"Ca, ca." Panggil Jaehyuk setelah memesan makanan. "He-eh." Jawab Aca acuh. Jaehyuk mendengus pelan melihat kelakuan adiknya yang tidak ada akhlak kepada dirinya yang lebih tua.
"Ca, ca. Kok kamu lucu sih? Kayak kudanil." Ledek Jaehyuk tiba-tiba. Ia bosan tidak dipedulikan oleh adiknya tersebut.
Aca berhenti melototi ponselnya, kemudian menatap Jaehyuk kesal. Tanpa aba-aba, dia mencubit lengan Jaehyuk yang mengakibatkan Jaehyuk berteriak kesakitan. Aca tertawa saja diatas penderitaan abangnya.
"Dasar adek thereisn't akhlak!!!" Teriak Jaehyuk kesakitan. Aca tertawa semakin kencang, dan tiba-tiba dia tersedak. Buru-buru melepaskan cubitannya dan Jaehyuk pun langsung menyodorkan segelas air mineral.
"Tuh kan kena azab. Minum dulu nih." Ucap Jaehyuk seraya memukul-mukul punggung Aca. "Uhuk uhuk... tumben care jadi abang." Komen Aca setelah meminum air mineral tadi.
"Kalo ga care, ntar diomelin Mama." Jawab Jaehyuk enteng seraya mengangkat kedua bahunya.
Aca menyeringai, dan tiba-tiba dia teringat jika dulu kata Mamanya, Aca mempunyai kaka perempuan beda 3 tahun. Dan sekarang dia tidak tahu dimana kaka perempuannya berada.
"Bang. Kita sebenernya bukan berdua doang kan? Ada satu lagi anak Mama yang aku ga tau. Siapa dia, bang? Dan dimana dia sekarang?" Tanya Aca bertubi-tubi.
"Kata Mama, dia ilang dilaut."
Jawab Jaehyuk tanpa dosa. Aca shock mendengarnya kemudian dia mengheningkan cipta.
Pesanan mereka akhirnya tiba. Aca mengunyah mie ayam miliknya dengan wajah murung, sedangkan Jaehyuk asyik memakan spagetinya. "Ca, senyum dong. Kalo kamu cemberut gitu jadi jelek, jadi kayak kudanil jatohnya." Ujar sang abang tanpa dosa. Aca mendengus kesal dan kembali memakan mie ayamnya.
"Utututu, kudanil lagi makan mi ayam." Ucap Jaehyuk seraya memajukan bibirnya.
"Idih monyong-monyong kayak donal bebek." Balas Aca acuh. Netra Jaehyuk terbelalak. Menatap adiknya kesal kemudian berteriak, "ACAAAA!!!!"
Aca hanya tertawa.
"Makan nih spageti!!" Seru Jaehyuk seraya berusaha memasukkan spageti ke dalam mulut Aca. Aca tidak mau karena memang dia membenci spageti. Dia berlari di dalam restoran luas itu, menjauhi Jaehyuk.
Untung restorannya sudah Jaehyuk booking, jadi mereka bisa kejar-kejaran secara leluasa.
"Acaaa!! Jangan lari ih! Mager tauuu!" Keluh Jaehyuk yang masih duduk di kursi nya. Ia menghela napas pasrah kemudian memantapkan niat. Dua detik kemudian ia pun mengejar Aca.
Untung kaki Jaehyuk panjang, jadi dengan mudah dia menangkap adiknya itu.
"KETANGKEP!!"
Jaehyuk berseru senang saat berhasil menangkap adiknya yang pecicilan itu. "Yah elah, ketangkep lagi." Ucap Aca kemudian tertawa kecil. Jaehyuk pun ikut tertawa.
Jarang sekali loh mereka tertawa bersama seperti ini, biasanya gelut mulu.
"Ga. Aku ga boleh kehilangan orang yang ku sayangi lagi. Cukup kaka aja yang ga tau dimana, jangan tambah si harimau jadi-jadian ini," batin Aca seraya menatap wajah abangnya yang sedang tertawa. "Ih, mukanya nyebelin. Minta ditabok."
---A/n:
hi! Welcome to Jaehyuk's story! Hope you like it guys!
Btw, buat yang udah pernah baca cerpen series aku, pasti bakal engeh kalo lost ini dulunya karakter utamanya Soobin TXT, nah tapi sekarang aku revisi dan ubah. Jadinya karakter utamanya si Jaehyuk. Okey? xixi
Don't forget to click VOTE and comment! Thank you!
KAMU SEDANG MEMBACA
Goodbye Road ✔
Fiksi Penggemar[END]《 Treasure ft. Yoonbin 》 Mereka berusaha bertahan hidup demi cintanya masing-masing, namun semesta dengan kejam memisahkan para pemuda malang dengan dunianya. Ada juga yang merelakan hidupnya untuk cintanya. Tetapi, apakah cintanya itu bahagia...