Happy Reading!< 2. Ghost >
---
Junkyu POV
Aku menatap sekeliling tenpat fansign dengan senang. Tiba-tiba manager kami mengatakan bahwa acara fansign offline akan segera dimulai.
Aku duduk manis dikursiku sembari memakai bando koala dikepala.
Ya, aku menunggu kedatangan nya dengan jantung berdebar.
Sudah lama aku menunggu nya, tapi dia tidak datang juga. Hanya ada Treasure Maker lain yang menginginkan tanda tangan serta bertemu denganku. Dengan senyum tipis aku menandatangani album mereka.
"Apa kemaren beneran ada apa-apa?"
Aku terus menerus menatap sekeliling tempat fansign dengan gelisah. Kapan dia akan datang?
Hingga akhirnya manager ku datang menghampiri, kemudian menyodorkan sebuah amplop coklat.
Dengan cepat aku membukanya dan terlihatlah surat untukku menggunakan hangeul.
"Tulisannya bagus." Pujiku dalam hati ketika melihat hangeul nya.
note : [ demi kenyamanan bersama, mari kita translate ke bahasa Indo :) ]
To : Junkyu oppa Treasure ><
Indonesia, 28 November 20xx.
Halo! Ini Luna yang kemarin, hehe.
Aku minta maaf tidak bisa datang ke fansign oppa.
Hari ini, atau bahkan seterusnya. Aku tidak bisa.
Sepupuku meninggal.
Dan aku shock. Tubuhku drop.
Benar-benar nge drop.
Kemarin saat melihat sepupuku meninggal karena kecelakaan, aku langsung pingsan dan dibawa ke UGD. Dan ya, penyakitku kambuh.
Oppa, maaf. Aku tidak bisa menepati janjiku.
Mian, Junkyu oppa. Mianhae.
Kurasa setelah surat ini sampai padamu, aku telah tiada. Aku menulis ini saja harus dibantu ka Rara, hehe.
Oppa tahu?
Oppa lah salah satu alasan kenapa aku bisa hidup hingga saat ini. Kebahagiaan oppa, energi positif oppa, oppa yang selalu riang, membuatku bisa bertahan hingga detik ini.
Oppa, tidak ada obat yang paling ampuh kecuali kebahagiaan.
Dan oppa memberiku itu. Aku sungguh berterima kasih.
Semoga oppa selalu bahagia.
Terimakasih telah berjuang hingga detik ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Goodbye Road ✔
Fiksi Penggemar[END]《 Treasure ft. Yoonbin 》 Mereka berusaha bertahan hidup demi cintanya masing-masing, namun semesta dengan kejam memisahkan para pemuda malang dengan dunianya. Ada juga yang merelakan hidupnya untuk cintanya. Tetapi, apakah cintanya itu bahagia...