Bagian 32

596 44 0
                                    

Happy reading ❤

Alkana menunggu kedatangan sosok yang sudah membantunya. Matanya melihat tiap sudut parkiran berharap sosok itu segera datang.

Ia tersenyum tipis kala melihat motor sport berwarna merah terparkir tepat di samping mobilnya sontak ia langsung melangkahkan kakinya ke orang itu

"Orlando" Panggilnya pelan ketika cowok itu sudah turun dari motor. "Buat lo sebagai ucapan terimakasih" Ujarnya lagi dan memberikan Tote bag biru kepada cowok itu.

"Apa ini? " Tanya Orlando bingung dan menerima pemberian alkana tadi.

Bukannya menjawab alkana langsung pergi dari parkiran meninggalkan Orlando yang menatapnya bingung. "Cewek aneh" Gumamnya

Brukh

Baru saja ia melangkahkan kakinya untuk pergi ke kelas Tote bag yang diberikan alkana jatuh akibat seseorang Menabrak punggung dengan kasar. "kalau jalan otak sama matanya juga dipake jangan kaki doang!"sindirnya dan memunguti tote bag tadi.

"lo ngehalangin jalan" Sahut Alvino menatap Orlando sengit, yah, yang menabrak Orlando adalah alvino.

"Jalan bukan punya lo!" Ujar Orlando dingin dan langsung berlalu dari hadapan alvino.

Alvino mengepal tangannya kuat kuat.

"Ada yang cemburu nhi" Ledek bagas yang sudah di samping alvino.

"Jalan bukan punya lo! Alkana juga bukan punya lo" Sindir Sergio dan langsung pergi meninggalkan mereka.

"Sabar vin jangan emosi, masih pagi" Tenang raffa.

Alvino dan Sergio belum berdamai, Sergio tidak bisa memaafkan alvino atas semua yang cowok itu perbuat kepada alkana, dan alkana masuk rumah sakit ada kaitannya dengan dia, maka dari itu Sergio masih punya rasa dendam.

"Ehh neng keyllah tumben neng ngak bareng rian" Celetuk bagas kala melihat keyllah melewati mereka.

"gue masih punya supir!" Ketusnya

"Gimana mau bareng rian orang nho rian sama doinya" Ujar raffa sambil melirik kedua orang yang baru saja turun dari
motor.

Keyllah hanya melirik sekilas, dan langsung melangkahkan kakinya berjalan ke koridor, tanpa membalas pertanyaan yang di lontarkan bagas dan juga edgar.

"Pagi key" Sapa rian, namun keyllah hanya melewatinya tanpa berniat membalas sapaan itu.

"Gue duluan" Pamit rian dan langsung mengejar keyllah, membiarkan Rara yang meneriakki namanya.

"heran gue, sama tu anak dua, sama sama suka tapi gengsi buat ungkapin" Ujar raffa.

"Keyllah"panggil rian namun tetap tidak membuat keyllah memberhentikan langkah kakinya.

"Key... Key"

"Apasi rian!" Keyllah menepis tangan cowok itu yang menahan tangannya,

"Minggir gue mau ke kelas"

"Rian!"

"Hem?"

"Minggir ngak!"

"Ngak!"

"Kok lo jadi ngeselin gini sik!!!!"kesalnya sambil menatap cowok di hadapannya ini dengan tajam.

"Kenapa?"

"Apanya?"jawab keyllah bingung

"ngehindar?" Keyllah hanya diam, tidak menjawab pertanyaan rian ia juga tidak tau kenapa harus menghindaririan untuk saat ini.

KUTUB UTARA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang