Bagian 36

589 49 0
                                    


Happy Reading

Cuma mau ingetin jangan lupa vote💕

-
-

"Eh Al lu di cium sama orlando yakan ngakuu!!" Tuduh sergio sambil melempar boneka beruang milik alkana ke arah gadis itu

"Yang bener?" tanya diego membuat alkana diam, sergio memang mulutnya tidak pernah di kondisikan.

"Gara gara si dua brengsek itu juga kan lo masuk bk, terus lo dihukum bersihin koridor koridor bereng mereka ter-

" Lu bisa diam ngak si!? " Bentak alkana kepalanya sudah pusing tentang kejadian tadi ditambah tatapan diego yang sulit di artikan menatap dirinya.

"Yeilah santai" Sahut sergio, dan alkana langsung melangkahkan kakinya keluar kamar tidak lupa mengambil jaket dan kunci motornya

"Kana!, Mulut lu si anjing ngak bisa di rem, makan tu kacang" Diego melempar kacang tepat di wajah sergio dan langsung pergi menyusul alkana ke bawah sebelum di amuk sergio.

alkana membawa motornya bak orang kesetanan tujuannya adalah makam laskar padahal jam sudah menunjukkan lima sore tapi tidak membuat niatnya untuk kesana pudar.

Ia pun memarkirkan motornya di parkiran yang tidak jauh dari tpu dan langsung melangkahkan kakinya ke makam laskar. "Assalamu'alaikum, kak" Ucap alkana dan berjongkok di samping makam.

Alkana menatap senduh nisan di hadapannya, rasa rindu sedih bercamuk di benaknya,
"Kangen gue ngak kak?" Lirihnya tanpa sadar air matanya sudah turun secara perlahan.

Tanpa ia sadari sedari tadi ada yang mengawasinya di balik pohon yang menatapnya dengan kasihan. "Lo kuat" Gumamnya dan langsung pergi dari tpu sebelum ketahuan.

Sepulang dari makam laskar alkana memilih untuk ke supermarket karena stok cemilan serta bahan makanan di rumahnya habis, apalagi jika ada sergio pasti ludes semua makanan itu.

Alkana memperhatikan setiap rak cemilan yang tertata rapi ia kembali mengecek daftar barang yang harus di beli takutnya salah nanti bi ina mengamuk.

Setelah selesai mencari barang yang di perlunya alkana langsung berjalan ke kasir sambil mendorong troli belanjaan tadi.

"Totalnya Sembilan ratus ribu kak" Ujar kasir itu ramah, alkana pun langsung memberikan blackcartnya.

"Bla-ckcrat? " Beo kasir tadi

"Ngak bisa yh mbah?" Tanya alkana

"Bisa kak, ini terimakasih yah "

Alkana langsung keluar dari supermarket dengan kantung Belanjaannya.

••••

Alkana merutuki kebodohannya kenapa juga bisa nebeng bersama bagas?, lihat saja keduanya masuk got tepat di depan sma cakrawala.

"Neng es batu ngakpapakan? " Tanya bagas khawatir saat mengangkat motornya yang menindih kaki alkana.

"Maaf, yah gara gara gue lu nyungsep, niatnya mau baik malah jadi gini" menyesal bagas niatnya untuk memberi tumpangan kepada alkana karena waktu di jalan mobil milik gadis itu mogok.

"Bukan salah lo, thanks tumpangannya" Ucap alkana sambil membersihkan roknya yang basah akibat masuk got.

"Rok lo basah pake jaket gue, buat di tutupin nhi" Bagas membersikan jaket yang sedari tadi melekat di tubuhnya kepada alkana.

"Makasih, lo luka" Tunjuk alkana tepat di lengan bagas cowok itu hanya tersenyum tipis.

"Ngak nyadar?, lu juga luka nho, ayok ke uks" Ajak bagas dan alkana mengangguk.

KUTUB UTARA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang