akhirnya hari ini adalah hari pertama luna sebagai anak SMA. tapi seperti yang sudah biasa terjadi, luna bangun kesiangan lagi. tapi kali ini bukan karena nonton drama korea seperti kemarin, melainkan karena luna dipaksa damar mendengarkan ceramah dadakannya pada jam satu subuh.
''pokoknya lu harus lapor kalo ada yang deketin lu.'' kata damar. ''apalagi yang namanya jay jay itu. kalo dia mendekat lu harus kabur, lari, terbang kalo bisa.''
''anjir emang dia apaan? buaya?'' jawab luna asal, karena dia sudah menahan kantuknya dari tadi.
''NAH TUH PINTER LU!'' kata damar ngegas yang membuat luna yang sudah ngantuk jadi melotot lagi. ''sekian ceramah singkat dan bermutu dari gue, bye gue mau tidur.''
''dari tadi bangsat, gak liat apa gue udah sekarat.''
dan jadilah luna bangun kesiangan dan tidak mengikuti apel. agar tidak ketawan oleh guru, luna masuk sekolah lewat belakang dan menunggu di halaman belakang dekat uks. tempat itu adalah tempat yang dikasih tau damar ke luna, untuk berjaga-jaga menghadapi keadaan seperti ini.
sementara itu di atap uks, ada juga jay, jaka, hesa dan rehan yang sedang bolos apel. padahal setengah dari mereka adalah anggota OSIS, tapi itu tidak menghentikan mereka untuk bolos apel.
''jadi anaknya mana yang namanya luna?''
lalu jaka menunjukan foto luna yang ia ambil saat acara MPLS kemaren. dan jay mengangguk sebagai respon. ''lucu juga, boleh boleh.''
''ya boleh lah, orang gue yang pilih.''
''jangan luna kek, siapa gitu.'' kata rehan tiba-tiba.
''kenapa? suka lu?'' tanya jay sinis. ''hah apaan engga.'' balas rehan dengan cepat.
''ya terus?'' tanya jaka.
''hmm dia itu agak apaya... cuek gitu, gapekaan, iya gapekaan.'' jawab rehan gelagapan.
''NAH JUSTRU ITU! kan kata jay, gamau cewe yang menye-menye.'' kata hesa.
''shit salah ngomong gue'' dalam hati rehan.
''bukannya mantan jay menye-menye semua ya?'' tanya jaka bingung.
''YA MAKANYA ITU SEBULAN LANGSUNG PUTUS. YAKAN? GILA GW PINTER BANGET.'' kata hesa dengan bangga, ''lah iya juga! omg temen gue tumben pinter'' kata jaka dengan muka kagetnya.
jay melihat ke arah lapangan dan mencari keberadaan luna, ''mana sih anaknya?''
jaka, hesa dan rehan juga ikut mencari luna dibarisan anak kelas sepuluh, namun tidak kunjung menemukannya.
''paling telat lagi.'' jawab rehan singkat.
''lagi?''
''iya, kemaren juga dia telat. terus dihukum maya, disuruh berdiri di depan lapangan.''
''bau-baunya si, maya agak cemburu gitu.'' kata hesa.
''hah bau apaan?'' jawab jaka polos, ''itu ungkapan jaka sayangg.'' kata jay yang sudah cape dengan kelakuan jaka.
''anjing jay, geli banget.'' kata hesa sambil lihat-lihatan dengan rehan.
sementara itu saat luna sedang duduk di kursi halaman belakang uks sambil minum es teh, tiba -tiba ada guru yang melihatnya.
''enak ya, santai-santai disini pas yang lain lagi apel. kenapa kamu gak ikut apel?'' kata bu anna.
luna panik setengah mati. dia pikir kawasan ini benar-benar bebas guru, ternyata omongan abangnya tidak bisa dipercaya.
''itu bu, tadi saya abis dari uks makanya gak ikut apel.''
namun bu anna tidak mudah dibohongi, ia tahu luna telat datang dan mengumpat di halaman belakang ini. akhirnya bu anna memberi luna hukuman lari keliling lapangan lima putaran setelah apel selesai.