lima belas

128 31 1
                                    

luna menyelesaikan hukuman bertepatan dengan bunyi bel istirahat. yang berarti ia tidak mendapat hukuman tambahan. ia langsung berdiri dari tempat duduknya dan segera keluar dari perpustakaan.

''mau kemana?'' kata jay yang mengikutinya dari belakang.

''kantin.''

lalu jay tidak membalas lagi. ia hanya berjalan mengikuti luna hingga sampai di kantin.

bahkan saat luna akan berjalan menuju meja jihan dan lainnya, jay pun masih membuntutinya.

''aku mau makan sama temen-temen.''

''ikut.''

luna membuang napas sesaat, ''tuh liat tiga orang itu udah nunggu ketua geng mereka. gih samperin.'' katanya sambil menunjuk ke arah meja anak ppt.

''gak mau. maunya bareng.''

''gak bosen apa bareng terus?'' tanya luna yang bingung dengan kelakuan jay.

''engga tuh.'' kata jay masih kekeh ingin gabung di meja luna.

''udah cepetan gabung sama mereka aja. aku mau sama temen-temen.''

''kamu ngusir aku?'' tanya jay.

''iya.'' jawab luna singkat.

''ouch.'' kata jay sambil memegang dada sebelah kirinya.

''lebay banget. udah aku duluan ya.'' luna langsung meninggalkan jay, dan menuju meja jihan.

tapi jay menahan tangan luna, ''jangan deket-deket sama si kucing ya.''

alis luna terangkat, ''kucing?''

jay mengangguk, ''itu si naswan. kan dia mirip kucing.''

entah sudah berapa kali luna menggelengkan kepala melihat kelakuan jay hari ini. akhirnya ia benar-benar meninggalkan jay di tengah kantin untuk menghampiri meja jihan.

baru saja ia duduk di kursi, mereka sudah mulai menginterogasinya.

''gimana lun hukumannya?'' tanya naswan.

''gak giman-'' belum selesai luna berbicara, jihan sudah memotong.

''dihukum apa pacaran....'' dengan muka sok julidnya.

''dih elu yang jomblo, dia yang elu salahin.'' saut naswan.

''lagian kesel banget aku. kasih tips dapet pacar dong lun!''

luna sedikit bingung, ''perasaan yang ngantri mau deketin lu banyak, ji.''

''banyak si banyak tapi jamet semua. kan aku maunya yang modelan jay gitu lun 'young and rich' ''

''sok sokan lu young and rich. situ mau nyari pacar apa sugar daddy?'' tanya naswan.

memang sepertinya gen julid mengalir di darah mereka berdua.

perkataan naswan membuat semua tertawa kecuali jihan. ia sekarang sudah merengek seperti anak kecil yang habis dijahili abangnya.

memang benar kata orang, di setiap grup pertemanan pasti ada satu orang yang selalu ternistakan–jihan contohnya.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
three months, jayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang