dua belas

132 28 5
                                    

saat sedang menikmati hidangan, luna tidak bisa berhenti menatap jay

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

saat sedang menikmati hidangan, luna tidak bisa berhenti menatap jay. ia meneliti setiap sisi wajahnya. rambutnya yang disisir ke atas, matanya yang tajam dan garis rahang yang tegas. entah bagaimana jay terlihat–menawan.

jay yang sedang menyantap hidangan dengan tenang tiba-tiba menatap ke arah luna. ia menangkap luna sudah memandang ke arahnya terlebih dahulu.

"kenapa?" tanyanya.

luna tersadar dari lamunanya, "bingung aja.."

jay menghentikan kegiatannya, "bingung kenapa hm?"

"bingung semuanya. kita ngapain tiba-tiba ke tempat kayak gini?"

jay terdiam. ia seperti berpikir sesaat, ''eh lun, gue ke toilet dulu ya bentar..'' kata jay tiba-tiba dan langsung pergi meninggalkan meja, bahkan sebelum luna sempat mengangguk.

lima menit, sepuluh menit, lima belas menit berlalu. jay belum juga balik. pikiran luna mulai kemana-mana.

jangan-jangan dia alergi makanan terus dia pingsan di kamar mandi? atau jangan-jangan dia mules abis makan steak?

luna menggelengkan kepalanya–membuang pikiran-pikiran negatifnya ke samping, dan lanjut menghabiskan hidangan yang ada di meja.

tiba-tiba dari kejauhan, seorang pelayang datang. ''ini bill nya.'' katanya sembari menaruh tagihan bill di meja.

''gimana mbak?'' tanya luna bingung.

''tadi meja ini minta bill kan? kalau gitu saya permisi ya.'' jawabnya.

luna mulai panik. pikiran-pikiran negatifnya mulai bermunculan lagi, ''jangan-jangan..''

masa iya gue ditinggalin jay gini aja, terus gue yang suruh bayar? apa uangnya kurang? tapi kan dia orang kaya, gak mungkin banget gak sih...

ia mulai memikirkan kejadian-kejadian yang mungkin terjadi, ia bahkan mengecek saldo atm nya–siapa tahu saja, kalau jay benar-benar mencampakkannya.

akhirnya luna memberanikan diri untuk membuka amplop billnya. ia mengambilnya dan membukanya perlahan sambil mengerutkan matanya. ''semoga gak lebih dari dua juta. kalo lebih bisa-bisa gue nyuci piring disini..''

saat pelan-pelan ia buka, isinya justru membuatnya bingung. ia merasa isinya beda dari bill biasanya, apa mungkin karena bill tempat mewah jadi dibuat minimalis–ia juga tidak tahu.

 ia merasa isinya beda dari bill biasanya, apa mungkin karena bill tempat mewah jadi dibuat minimalis–ia juga tidak tahu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
three months, jayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang