sekitar jam setengah enam pagi, luna terbangun. ia terbangun karena mendengar suara notifikasi dari handphonenya.
luna langsung bangun dari posisi tidurnya. ia tahu bahwa hari ini memang jay janji untuk menjemputnya. namun jam segini biasanya luna belum siap-siap, bahkan belum bangun.
luna langsung cepat-cepat bangun dari tempat tidurnya dan mempersiapkan dirinya. mandi, menguncir rambut, sedikit riasan, dan luna siap untuk berangkat.
lagi-lagi ia dikejutkan dengan jay. karena ia ternyata menggunakan mobil yang kemarin ia gunakan untuk ngedate bersama luna.
saat ia masih berbincang sedikit dengan jay di depan pintu, mamanya langsung menghampiri mereka.
''kamu siapanya luna?'' tanya mama luna saat melihat jay di depan pintu.
jay panik. ia tidak tahu apakah luna sudah memberi tahu mamanya atau belum.
''saya temennya tante..'' jawab jay dengan senyum tegang.
''temen kok jemput-jemput?'' tanyanya lagi.
luna langsung menengahi, ''ini pacar luna mah, namanya jay.''
mendengar perkataan luna, mamanya sedikit kaget. ia langsung menelaah jay dari atas sampai bawah–dengan tatapan sinis.
karena mamanya luna terlihat sedikit ragu, akhirnya jay inisiatif menggeser badannya sedikit yang membuat benz putihnya terlihat. lalu ia pura-pura mengeluarkan kunci mobilnya dan berkata, ''gimana tante, saya boleh anter luna?''
dengan sedikit terpaksa mama luna menjawab, ''i- iya, boleh.''
lalu mereka berdua saling menatap dan sontak tersenyum bangga.
''ya udah ma, luna pamit ya.'' dan mereka berdua langsung menaiki mobil dan berangkat.
***
''emang idenya jaka gak pernah salah.'' kata jay tiba-tiba.
luna menoleh ke arah jay yang sedang menyetir, ''maksudnya?''