tiga

305 38 0
                                    

sudah beberapa minggu setelah luna masuk SMA. sekarang dia sudah memiliki circlenya sendiri yang terdiri dari jihan, naswan dan riki. mereka sering ke kantin bareng, nugas bareng bahkan kerja sama saat ulangan bareng.

bahkan semakin hari luna dan jay juga semakin dekat. itu semua karena usaha jay ngedeketin luna yang terang-terangan. seperti ngechat luna hampir setiap hari entah hanya bertanya kabar atau modusnya dia yaitu 'salah kirim' yang akan berujung ke topik random lainnya.

suatu hari, saat waktu break luna dan jihan melihat jay dan teman-teman sedang bermain basket dilapangan. tumben-tumbennya mereka bermain di siang bolong seperti ini. ternyata dia baru ingat kalau minggu depan akan ada acara classmeet.

''jangan diliatin aja, samperin gih.'' kata jihan yang melihat luna sedang memperhatikan jay main basket.

''nyamperin mau ngapain ji?''

''kasih minum kek atau apa gitu, buat basa basi aja.''

bagus juga ide jihan. gue pura-pura kasih minum aja, supaya keliatan gue ngebales effort dia dan dia kira gua juga suka sama dia. tinggal modus bilang balas budi, karena waktu itu kakak juga ngasih aku minum pas hari pertama.

lalu luna mengiyakan ide jihan dan membeli aqua untuk dikasih ke jay. setelah membeli minum, luna menunggu timing yang tepat untuk memberikannya langsung.

''nih minum, pasti capek kan?'' kata luna mengulang perkataan jay kepadanya dulu.

jay sedikit kaget saat melihat luna menghampirinya. dia lumayan senang, karena dia pikir akhirnya usahanya terbayarkan juga. karena selama ini luna tidak terlihat begitu tertarik kepadanya dan selalu merespon chatnya dengan singkat.

''buat gue nih?'' katanya sambil tersenyum menahan salting.

''iyalah masa buat bu anna.'' sahutan dari jaka itu membuat jay emosi dan memelototinya.

''itung-itung aja balas budi, waktu hari pertama kakak ngasih aku minum.'' kata luna, berusaha dengan nada selembut mungkin.

''yah bales budi doang, bales sayangnya kapan?'' balas jay lagi. gombalan dia membuat jaka, hesa dan rehan enek mendengarnya.

''HUEKK, amit-amit.'' sindir jaka dan hesa.

''yaudah makasi ya.'' kata jay, masih senyum-senyum menahan salting.

''eh lun bentar! bilangin jihan ya gue minta linenya.'' kata jaka yang dibalas anggukan oleh luna.

setelah itu luna langsung balik ke kantin menuju meja yang ditempati jihan. tapi di belakang masih terdengar suara ribut-ribut. yang ternyata adalah suara jaka dan hesa sedang meledeki jay.

''ce elah, dikasih minum diaaa.'' kata hesa dengan nada meledek.

''acieee jay, gemesh bangettt dikaci minyumm.'' kata jaka yang ikut-ikutan meledek dengan menggunakan suara bayinya.

''awas ya lu semua. liatin aja nanti jaka kalo punya cewe gue bully abis-abisan.'' kata jay dengan nada mengancam, walaupun dia cuman bercanda.

sementara rehan daritadi hanya menyimak pembicaraan mereka dan tidak berkomentar sedikitpun.

''gimana gimana tadi?''

''ya gak gimana gimana ji, kan cuman ngasih minum doang.''

''gue sampein gak ya yang tadi dibilang jaka.''  tanya luna dalam hati. ''gak usah dulu kali ya.''

tiba-tiba bell tanda break selesai berbunyi. luna dan jihan cepat-cepat menghabiskan minuman mereka dan bergegas ke kelas.

''anak-anak minggu depan kita akan melaksanakan classmeet. buat yang mau daftar tinggal tulis nama diselebaran yang sudah bapak kasih ke naswan. dan buat naswan kalau sudah semua daftar, langsung kasih ke bapak ya.''

three months, jayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang