RINDRO|17

1.8K 158 11
                                    

"Uni.. ria minta tolong jangan kasih tau kesiapa-siapa ya uni, termasuk sama Indro" ucap ria memohon.


"Iya ria insyaallah uni akan merahasiakan ini semua" balas uni.

"Makasih ya uni" memeluk kakak iparnya.

"Sama sama" membalas pelukannya dan mengelus rambut ria.

"Kalo seketika ria harus dioperasi, bilang kesemua orang kalau ria lagi ke Padang ya uni" pinta ria. Bu Alya mengangguk.

Jam menunjukan pukul 06:30 pagi, ria minta ke uninya untuk pulang kemudian berangkat kesekolah.

"Uni, pulang yuk ria pengen sekolah" ucap ria.

"Kamu serius ria? Nggak nggak! Uni nggak izinin, orang keadaan kamu parah gini juga" tolak Bu Alya.

"Parah apanya sih uni.. ria kan udah gak papa, plis lah uni.. , uni izinin ria masuk sekolah yah"

"Yaudah iya! Tapi kamu bener bener harus jaga kesehatan"

"Siap kalo itu mah"

"Yaudah uni bayar Atministrasinya dulu"

"Yeeee , makasih uni muach"


Skip school nusbang.


"Haiii" sapa ria.

"Hai ri," balas lili.

"Aww" Ringik ria tiba tiba, sambil memegangi perutnya.

"Lo kenapa ri??" Tanya lili panik.

"gue gak papa kok hehe" balas ria.

"Ri Lo kok baru berangkat sih?!" Ucap Indro yang barusan datang dari kantin.

"Bukan urusan lo" timpal ria.

"Ditanya malah jawab kayak gitu" sindir Indro.

"Aww, perut gue kenapa sih, sakit banget" batin ria.

"Lo kenapa pegang perut lo?!" Tanya Indro yang tak sengaja melihat tangan ria berada diperut.

"Enggak, gak papa kok, cuma gue kekenyangan aja" alasan ria.

"Ohh" Indro.

"Guys gue ketoilet dulu ya" ria. Semua mengangguk.



Ditoilet.




"Hiks hiks hiks, kenapa perut gue sakit banget" gumam ria sambari terus memegang perutnya.

"Awwww aduh aww" teriak ria. Kebetulan ada Beben yang lewat depan toilet. Beben mendengar suara ria yang sedang kesakitan.

"Loh itu kan suara ria, dia kenapa ya, masak gue harus masuk toilet cewe sih, tapi gak papa lah," menerobos toilet cewe.

Beben melihat ria duduk dilantai sambil memegang perutnya.

"Ria Lo kenapa!?" Tanya Beben.

"Ben to-long, perut gu-e sakit ba-nget" ucap ria terbata bata dan sangat lemas.

"Iya iya ri, Lo bertahan ya gua telfon bu Alya dulu" ucap beben tergesa gesa.



Hallo Bu -beben

Iya Beben ada apa -bu alya

Ria Bu! Ria! -beben

Ria kenapa Ben??! -bu Alya

Ria perutnya kesakitan Bu -beben

Yaudah,sekarang kamu dimana?biar ibu kesana -bu Alya

Saya ditoilet cewe Bu -beben

Yaudah kamu tunggu sebentar, ibu mau kesana - Bu Alya

assalamu'alaikum -bu Alya

Waalaikumsalam -beben


Bu Alya segera ketoilet dengan sangat tergesa gesa.

Sesampainya di toilet.

"Ria ria kamu tahan dulu, uni bawa ke rs, tolong gendong ria ke mobil saya ya Ben, ibu mau telfon pak Zein dulu" ucap Bu alya. Beben pun segera mengangkat ria dan menggendongnya.

Mobil.

"Ri lo bertahan ya" ucap Beben.

"Ben, gue udah gak kuat" ria.

"Gue panggil Indro dulu ri" ujar Beben lalu tangannya ditahan oleh ria.

"Jangan Ben, Lo jangan kasih tau keadaan gue ke Indro, sebenernya gue punya penyakit kangker Ben! Gue kasih tau ini ke elo biar nantinya lo gak ngasih tau ke Indro keadaan gue sebenernya!" Ujar ria.

"Lo serius ri?!!" Beben melongo tidak percaya.

"Iya Ben, gue mohon banget sama Lo, jangan pernah kasih tau ke siapapun tentang penyakit gue ini, cukup uda, uni sama elo aja yang tau"

"Iya ri, gue akan pegang kata kata lo barusan, gue janji gak akan bilang kesiapa pun"

"Makasih ya Ben"





•RINDRO•







×××
Vote dan komen ✨
Makasih ✨

Huft chapter ini sangatlah pendek,

Maaf kalo jelek kawan🙃🙃🙃

Bdw aku kesel sama scane/adegan landro Mulu, rasanya pen banting tv nya😤😤😤.


Rindro Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang