RINDRO|19

1.5K 152 15
                                    

Uda Zein dan Beben mengangguk, lalu segera pergi ke mushola.

"Yaallah hamba mohon, selamatkan ria, jangan ambil dia yaallah, dia masih kecil, masih punya cita cita yang harus dicapai," batin Bu Alya berdoa.

"Yaallah hamba mohon kepadamu, tolong sembuhkan lah ria , hamba tidak tega melihat ria terbaring lemah seperti ini, ria juga masih kecil, berikanlah kesempatan untuk ia hidup di dunia ini yaallah, hamba mohon kepadamu, tolong kabulkan lah doa hamba" batin Uda Zein berdoa.

"Yaallah tolong selamatkan ria, hamba belum bisa membahagiakannya yaallah, tolong berikanlah kesempatan untuk ria hidup di dunia ini, hamba benar benar syok saat diberitahu penyakit ini, awalnya hamba tidak percaya, tapi kenapa lama lama menjadi serius, hamba benar benar tidak menyangka ria harus mengalami penyakit kangker seperti ini, hamba mohon kepadamu yaallah, tolong selamatkan ria, jika ria diberi keselamatan, hamba janji bakal ngebahagiain ria terus" kini giliran Beben yang berdoa. Dan diakhiri 'Amin' oleh mereka bertiga.

Bu Alya, Uda Zein dan juga Beben kini kembali ketempat duduk depan ruang operasi itu, tiba tiba dokter keluar dan memberikan kabar mengenai keadaan ria.

"Dok. Gimana adik saya?" Tanya Uda Zein panik.

"Saya sudah berusaha semaksimal mungkin, tetapi pasien sudah tidak bisa diselamatkan" ujar dokter. Yang benar saja? Ria sudah meninggal!?.

"Dokter pasti bercanda kan dok?!" Ucap Uda Zein tidak percaya.

"DOKTER PASTI BERCANDA KAN!!" teriak Uda Zein.

"Saya serius pak, ria sudah tidak ada"

"RIAAAAAA!!!!"

"Zein tenang" Bu Alya berusaha menenangkan Uda Zein.

"Nggak! Nggak mungkin ria udah meninggal, ria pasti masih hidup, iyaa!!!"

"Zein, ria udah meninggal, sebaiknya kita mengikhlaskan ria, biar ria disana bisa tenang"

"Ri, kenapa lo pergi? Katanya lo bakal berjuang, tapi kenapa Lo harus pergi, kenapa ri, kenapa lo ninggalin gue? Apa Lo udah gak sayang sama gue? Apa Lo udah gak sayang sama Uda dan uni Lo?" Batin beben.

Tidak lama jenazah ria dibawah keluar dari ruang operasi, Uda Zein saat ini sedang menjerit tidak menyangka, kenapa ria bisa pergi secepat itu?.

"RIAA, BANGUN! BANGUN RIA! KENAPA KAMU NINGGALIN UDA! KENAPA RIA! JAWAB!" Teriak Uda Zein dan jangan lupakan aksinya yang sedang menangis itu.

"Zein, tenang! Ini rumah sakit!" Lerai Bu alya.

"Alya... Kenapa ria pergi ninggalin kita" gumam uda yang sudah kehabisan tenaga, dan sekarang ia jatuh pingsan, lalu segera dibawah keruang rawat.

"Bu, ini ada surat dari pasien, katanya surat ini untuk orang yang bernama Indro" ucap dokter lalu memberikan surat itu pada Bu Alya.

"Makasih dok" ,dokter mangangguk.

"Yasudah saya permisi dulu,"

"Iya, silahkan dok"

"Ben, kamu tolong kasih surat ini pada Indro ya" ucap Bu alya. Beben mengangguk, rasanya ia tidak bisa berkata kata lagi.

Ria saat ini sedang dibawah pulang kerumahnya, sedangkan Beben kerumah Indro untuk memberikan surat tersebut.

"Assalamu'alaikum" Beben.

"Waalaikumsalam, eh Beben, Lo tadi kemana? Kok dikelas gak ada, ria juga" balas Indro.

"Ini ada surat buat Lo" memberikan suratnya pada Indro.

"Surat apa?"

"Baca aja"

Hai ndro,

Ini gue ria.

Mungkin sekarang lo udah pulang sekolah ya? Jangan lupa makan, shalat, surat ini gue titipin kedokter untuk Lo, mungkin lo bingung kenapa dokter yang Nerima surat ini, gue udah tenang ndro, gue udah bahagia di syurga, gua harap lo bahagia disana ya, maafin kesalahan gue ke elo, gue udah cuek sama Lo, gue belom bisa bikin Lo bahagia, gue harap suatu saat Lo bisa dapetin pendamping hidup yang jauh lebih sempurna dari pada gue, satu lagi, tolong sampein perminta maafan ketemen temen ya, karna gue banyak salah sama mereka, mungkin dengan cara gue pergi, mereka bisa lebih bahagia tanpa gue, mereka bisa kumpul bareng bareng, ketawa bersama, gak tau mereka seneng apa sedih jika gue pergi, gue harap mereka seneng, kalau mereka seneng tandanya gue juga seneng disana.

From : ria
To : Indro

Jangan lupa bahagia ndro,
Tolong doa nya buat gue ya,
Assalamu'alaikum,
🖤🖤🖤

"Maksudnya apa sih Ben?" Tanya Indro.

"Surat apa ini! Lo juga kenapa nangis kayak gitu! Jelasin Ben! Ben! Ngomong!"

"Ria udah gak ada ndro" ucap Beben.

"Ngadi Ngadi Lo! Udahlah gue mau tidur"

"Ndro, gue gak main main, ria beneran udah meninggal! Sekarang dia lagi dibawah pulang"

"Itu gak mungkin Ben! Gue tau Lo lagi bercanda, Lo pasti ngeprank gue kan!" Elak Indro.

"Kalo gue ngeprank Lo kenapa mata gue bisa sebengkak ini? Bisa jawab nggak lo?" Tegas Beben.

Saat ini Indro melongo, secara perlahan meneteskan air matanya. Wajahnya sudah terlihat sangat merah.

"NGGAK! NGGAK MUNGKIN!!!! RIAAAAA!!!!!!" Teriak Indro sekencang mungkin.

"Ria hiks, kenapa lo ninggalin gue, ini berita pasti gak bener kan ri, riaa hiks hiks" batin Indro menangis.

"Ben, anterin gue kerumah uda Zein" ucap Indro. Beben mengangguk, lagi lagi Beben tak bisa berkata kata.




•RINDRO•






×××
Vote dan komen ✨
Makasih ✨






Rindro Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang