Author's PoV
Hari berganti dengan hari. Matahari terbenam dan terbit dengan sangat cepat. Ini sudah satu minggu sejak kejadian yang terjadi malam itu. Hermione dan Draco sama-sama masih terlalu malu untuk mengeluarkan sepatah kata untuk satu sama lain. Beberapa hari ini Hermione sangat sibuk. Ia bahkan sering tidak tidur karena pekerjaannya di kementrian semakin hari semakin menumpuk, dan ia terkadang hanya memiliki beberapa jam waktu untuk tidur.
Selama ini, semuanya berjalan dengan lancar. Hari-harinya di Malfoy Manor tidak buruk. Ia sering menghabiskan waktu di perpustakaan yang sangat nyaman, bahkan terkadang membawa pekerjaannya kesana. Beberapa kali ia eye contact dengan Draco. Namun, yang mereka lakukan tidaklah lebih dari saling melemparkan senyuman canggung. Malam itu sangat merubah segalanya.
Hermione sedang berada di perpustakaannya. Ia melirik ke jam dinding besar yang digantung di dinding perpustakaan. Jam sudah menunjukkan pukul 1 malam. Seperti biasa, Hermione tidak pernah ingat dengan waktu jika sudah tenggelam bersama sejuta fantasi yang ia dapatkan dari membaca berbagai buku.
"Lagi-lagi aku lupa waktu" Hermione berbicara kepada dirinya sendiri.
Ia membereskan tumpukkan buku yang ada dihadapannya lalu menatanya di tempat semula. Ia melangkahkan kakinya keluar dari perpustakaan megah ini lalu berjalan menuju kamarnya.
Kamar Hermione sudah didepan mata. Baru saja ia akan membuka pintu kamarnya, namun suara jeritan yang terdengar dari ruangan disebelah kamar miliknya membuat Hermione berhenti. Itu kamar Malfoy, batinnya berbicara
Hermione berjalan ke depan pintu kamar Draco, memastikan apakah jeritan itu memang berasal dari kamar si Malfoy junior. Ia mengetuk pintu kamar Draco, sedikit khawatir karena jeritan yang ia dengar semakin menjadi-jadi.
"Malfoy!" Panggil Hermione sambil mengetuk pintu mamar Draco.
"Malfoy apa kau baik-baik saja?" lanjut Hermione karena tidak mendengar apapun dari balikkamar itu selain jeritan ketakutan.
Hermione sedikit khawatir. Ia membuka pintu kamar itu, namun sayangnya terkunci.
"Alohamora" Hermione mengeluarkan tongkatnya dan membuka kunci pintu yang ada dihadapannya. Ia bergerak masuk perlahan, mengintip apa yang terjadi pada si Malfoy junior ini.
"Astaga, Malfoy! Bangun, hei!"
Hermione kaget. Melihat Malfoy tergeletak di lantai kamarnya sambil terus menerus mengerang kesakitan dengan mata terpejam.
Hermione mengguncang tubuh Malfoy, berharap pria itu bangun dan menyudahi mimpi buruknya.
"Malfoy! Sadarlah!" Hermione semakin panik ketika dirinya belum juga berhasil membangunkan Malfoy.
Malfoy membuka matanya, melihat sekeliling dengan mata berlinang air, rasa takut sangat terpancat di wajahnya yang sekarang berubah menjadi pucat pasi.
"Granger? Mengapa kau ada di kamarku?" Malfoy akhirnya membuka suara.
"Kau sedari tadi berteriak kesakitan, bodoh! Apa yang ada di mimpimu hingga berteriak histeris seperti tadi?" kata Hermione melihat Malfoy baru saja bangun dari mimpinya.
"A-aku mimpi buruk, Granger. Maaf mengganggumu, sungguh aku tidak bermaksud," sesal Malfoy, lalu mencoba untuk bangun dari lantai kamarnya.
"Ouchh!" Malfoy menyadari ada bagian yang sakit di tangannya.
"Ada apa? kau terluka?" tanya Hermione melihat Malfoy mengerang sakit saat mencoba untuk berdiri dari tempatnya.
Malfoy menaikkan piyama lengan panjang yang menutupi lengannya. Ia melihat tanda ular dan tengkorak disana yang sudah memerah dan terasa sangat panas.
"Merlin, Malfoy! Apa yang kau lakukan dengan tanda kegelapan itu?" Hermione sangat terkejut melihat lengan Malfoy yang sangat persis seperti disiram air panas.
"Tanda ini, selalu terasa sakit setiap aku bermimpi buruk tentang Voldemort." Jelas Malfoy lalu kembali menurunkan piyamanya.
"Apa selalu seperti itu?" tanya Hermione yang dijawab anggukan lemah dari Malfoy.
Hermione sangat tidak percaya dengan apa yang ada dihadapannya. Seorang Draco Malfoy, terlihat sangat lemah dan menyedihkan.
Hermione bangkit dari duduknya. Ia berdiri, melangkahkan kakinya ke pintu yang ada didepan kamar bernuansa klasik dengan sentuhan warna hijau tua dan hitam ini. Ia membuka pintunya, sampai ia mendengar suara Malfoy memanggil namanya.
"Granger," Malfoy memanggil Hermione dengan nada yang sangat ragu.
Hermione berbalik, menemukan Malfoy berada di kasurnya, melihatnya dengan tatapan nanar.
"Apa kau mau menemaniku? Maksudku- ah sudahlah, tidak apa kalau kau tak mau, lagian siapa yang ingin menemati pria kotor sepertiku," Malfoy tidak menyelesaikan kalimatnya.
Entah apa yang merasuki Hermione, ia kembali menutup pintu kamar yang sudah terbuka setengah itu, lalu berjalan menuju Malfoy yang tidak bergerak sama sekali dari posisi semula.
"Kenapa kau minta ditemani, Malfoy? lagian kenapa kau menyebut dirimu sendiri pria kotor?" Hermione duduk di kursi panjang didepan ranjang Malfoy.
"Uhm, sebenarnya setelah bermimpi buruk, aku sangat membutuhkan seseorang untuk menemaniku, entahlah, aku hanya tidak bisa tertidur lagi apabila tidak ada orang disampingku setelah mimpi sialan itu datang," jelas Malfoy kepada Hermione.
"Baiklah, aku akan menemanimu. Tapi berjanjilah kau tidak akan berbuat macam-macam kepadaku!" seru Hermione.
"Kita sudah berteman, bukan? Untuk apa aku bermacam-macam denganmu," jawab Malfoy.
Batin Hermione membenarkan ucapan Malfoy, lalu menyandarkan kepalanya di lengan kursi dihadapan ranjang Malfoy.
tbc
Author's note
Hi! This is my first Dramione fanfict. Kalau kalian melihat alur atau tutur bahasa yang aneh, mohon permaklumannya ya! hehehe
Anyways, thankyou buat kalian yang sudah menyempatkan membaca karya pertamaku! Kindly leave a vote boleh lah ya😚
have a good day🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
Until I Fall Again - Dramione
FanfictionKisah tak terduga ini berawal dari ditugaskannya Hermione Granger, pahlawan perang yang terhormat untuk menjaga tahanan rumah keluarga Malfoy. Siapa sangka, musuh bebuyutan di Hogwarts itu kini menumbuhkan benih-benih cinta satu sama lain? ALL OF TH...