Draco's PoV
Aku tak habis pikir dengan apa yang baru saja gadis ini lakukan. Ia membuatku keluar didalam rahimnya, bahkan kami tidak menggunakan contraceptive charm.
"Bagaimana jika kau hamil?" tanyaku pada Hermione yang kini berbaring disampingku.
Bukannya menjawab, ia malah tersenyum, lalu menyembunyikan wajahnya di dadaku.
Aku memeluknya, mengelus rambutnya dan berusaha berfikir positif. Mother dan Father saja butuh bertahun-tahun untuk membuatku. Sedikit kemungkinan Hermione akan hamil dengan hanya satu kali berhubungan.
Aku memalingkan pandanganku ke wajahnya. Damai. Ia tertidur karena lelah dengan aktifitas yang baru saja kami lakukan. Aku memutuskan untuk ikut tidur, memeluknya erat.
*
"Draco, ayo bangun!" seseorang mengguncang lenganku, membuatku sadar dari mimpi indah.
Aku melihat Hermione disana. Sudah dengan pakaian lengkap dan terlihat rapi. Aku bahkan belum mandi sejak pulang dari kementrian.
"Narcissa menunggu kita untuk makan malam. Cepatlah mandi dan ayo turun bersama." lanjut Hermione saat melihatku sudah membuka mata.
Aku bergerak keluar dari selimut, meninggalkan kasur nyamanku lalu masuk ke kamar mandi. Dengan cepat, aku membilas tubuhku, mencuci rambutku dan menghilangkan jejak seks yang ada.
Setelah itu, aku bergegas berpakaian dan turun bersama Hermione.
*
"Drake, kau akan melamar pekerjaan di kementrian atau meneruskan perusahaan Father?" tanya Mother ditengah makan malam.
"Aku akan melanjutkan perusahaan Dad, Mum. Setelah pulang dari kementrian tadi, aku tak merasa terlalu nyaman bekerja ditempat semua orang menganggapku aneh. Mantan Death Eater di kementrian bukanlah ide yang bagus." jawabku.
Well, tadinya aku akan melamar pekerjaan di kementrian. Namun, melihat respon orang-orang disana yang tak terlalu menyenangkan, aku mengurungkan niatku.
Mother mengangguk, lalu sisa makan malam kami hanya diisi beberapa obrolan ringan.
Makan malam sudah selesai. Aku dan Hermione berjalan menuju sayap kanan dimana kamar kami berada. Aku melihatnya menguap, sepertinya ia mengantuk. Atau kelelahan?
"Mione," panggilku.
Hermione menolehkan wajahnya, mengangkat satu alisnya.
"Tidur bersamaku?" tawarku padanya.
Ia tersenyum, lalu mengangguk dan bergerak menuju kamarku.
Ntah mengapa, tidur bersamanya akan terasa tenang dan nyenyak.
*
Author's PoV
Draco dan Hermione berbaring diatas kasur, berbicara ringan dan tertawa tentang beberapa kenangan lucu mereka saat di Hogwarts.
"Kau tahu, saat kau memukul wajahku di tahun ketiga aku sempat bersumpah kepada diriku sendiri bahwa aku tak akan pernah sudi berbicara denganmu lagi. Sebuah plot twist aku berada disampingmu sekarang, tidur bersama," ucap Draco diakhiri dengan kekehan.
"Hahaha, aku juga, Draco. Saat aku meninjumu aku sangat puas. Bahkan aku sempat berfikir akan meninjumu lebih keras lagi di lain waktu," Hermione berkata sambil tertawa.
Malam ini mereka habiskan dengan meratapi bagaimana alur cerita mereka yang sangat amat tidak terduga. Merlin pasti sudah gila membuat seorang Draco dan Hermione yang bagaikan kucing dan anjing, sekarang bagai perangko yang tak terpisahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Until I Fall Again - Dramione
أدب الهواةKisah tak terduga ini berawal dari ditugaskannya Hermione Granger, pahlawan perang yang terhormat untuk menjaga tahanan rumah keluarga Malfoy. Siapa sangka, musuh bebuyutan di Hogwarts itu kini menumbuhkan benih-benih cinta satu sama lain? ALL OF TH...