First of all, HAPPY 1K READERS!🤩💛 Huhu couldn't believe i've made it this far. Thankyou so much buat kalian yg udah setia baca and vote!🤩 enjoy the update😚
Author's PoV
Salju mulai turun. Hawa dingin tak dapat dihindari. Hermione sedang berdiam diri di balkon kamarnya, memandang ke arah taman Manor yang terlihat cantik dengan butiran-butiran salju yang perlahan turun. Ia merenung. Memikirkan beberapa kenangan masa lalunya saat di Hogwarts. Ia teringat Harry dan Ron yang selalu menemaninya ke Three Broomstick saat ada kunjungan ke Hogsmeade. Ia merindukan kedua sahabatnya itu.
Hermione masuk ke dalam kamarnya, memutuskan untuk menulis surat untuk kedua sahabatnya. Sudah lama ia tak mendengar kabar Ron. Ron masih menjaga keluarga Greengrass yang masih menjadi tahanan rumah.
Setelah mengirimkan suratnya, Hermione memutuskan untuk ke kamar Draco, mencari kehangatan bersama lelaki itu.
*
"Drake," sapa Hermione, melihat Draco yang sedang duduk diatas kasurnya, membaca beberapa dokumen dari kementrian tentang kasus-kasus mencurigakan yang sekiranya dapat digunakan sebagai petunjuk dimana Pansy berada.
"Hi, Mione. Sudah melihat salju turun?" Draco membalas sapaan Hermione.
Hermione mengangguk, lalu bergerak mendekati Draco dan ikut duduk disamping Draco.
Draco masih setia membaca satu demi satu dokumen itu. Melihat apakah ada kejanggalan lain yang dapat ia kaitkan dengan penyerangan di Diagon Alley.
"Aku besok ditugaskan menelusuri Diagon Alley, bersama beberapa Auror," ujar Hermione.
"Aku ikut." kata Draco cepat.
Hermione menggeleng, menolak pernyataan Draco.
"Kau tak bisa ikut, Drake. Kingsley memerintahkanku untuk pergi dengan 2 Auror saja. Agar tidak menimbulkan kecurigaan dan tak mengundang perhatian." jelas Hermione.
"Bagaimana jika sesuatu buruk terjadi padamu? Kau tahu, aku sangat yakin suatu waktu daerah itu akan kembali diserang. Pola penyerangan yang aku pelajari selalu sama. Menyerang satu daerah yang sama lebih dari satu kali, karena akan lebih mudah menyerang daerah sepi. Kau tahu, setiap terjadi penyerangan orang akan menghindari tempat tersebut dan itu akan membuat penyerangan lebih mudah dilakukan," Draco menjelaskan analisis yang ia pelajari.
Hermione terkekeh. Draco memang sangat serius menangani kasus ini.
"Tak akan terjadi apa-apa padaku, Draco. Aku pergi bersama Auror dan aku yakin mereka tidak dilatih untuk pasrah jika ada seseorang menyerangku," kata Hermione.
Draco menghembuskan nafasnya. Ia tahu, seberapa keraspun ia membujuk Hermione, gadis itu tak akan memberikannya izin untuk ikut.
"Baiklah. Jaga dirimu baik-baik. Aku tak ingin kau terluka," Draco berkata lalu mencium puncak kepala Hermione dan memeluknya.
Hermione merasa tenang. Ia membalas pelukan Draco, lalu memutuskan untuk pergi ke alam mimpi dipelukan Draco.
*
"Cissy, Draco, aku pamit!"
Hermione pamit, pergi ke kementrian untuk menjalankan tugasnya menyusuri daerah Diagon Alley. Ia memasuki saluran floo, lalu dalam sekejap, ia telah berada di kementrian.
Hermione melangkahkan kakinya menuju ruang pertemuan. Seluruh Auror yang akan ikut berjaga telah sampai, mereka semua menunggu Hermione.
"Maaf, aku sedikit terlambat." ujar Hermione yang dijawab anggukan oleh Kingsley.
"Baiklah, karena kalian semua sudah berkumpul, silahkan bergegas ke Diagon Alley, perhatikan semua gerakan atau tindakan mencurigakan. Jangan lupa untuk selalu bersama. Aku tak ingin ada insiden terjadi." Kingsley memerintah.
Hermione dan 3 Auror itu mengangguk, lalu menggunakan saluran floo untuk pergi ke Diagon Alley.
*
Kondisi Diagon Alley sepi. Penyerangan mengakibatkan warga sihir cukup takut untuk pergi ke Diagon Alley. Hanya beberapa orang yang melintas disini, bahkan beberapa toko terlihat tutup.
Mereka melangkah menuju sebuah gang kecil, menelusuri dan mencari jejak sihir mencurigakan. Hermione berada didepan, memimpin para Auror yang setia mengekor dibelakangnya.
Hermione terus menerus mengayunkan tongkatnya, melihat beberapa jejak sihir, namun tak ada mantra menyerang yang dapat ia temukan.
"Ms. Granger, apa sebaiknya kita ke Knockturn Alley? Kupikir disana akan lebih memungkinkan mendapat jejak yang mencurigakan," ujar salah satu Auror di belakang Hermione.
"Ya, kau benar. Aku hanya mendapatkan beberapa mantra ringan di sekitar sini," Hermione mengangguk, menyetujui saran dari Auror itu.
Mereka keluar dari gang kecil, berjalan menuju Knockturn Alley yang tak terlalu jauh jaraknya.
Hermione hanya melihat beberapa orang aneh, namun tak mencurigakan. Beberapa orang tersebut menatap sinis kepada mereka, lalu pergi begitu saja.
Hermione mengalihkan pandangannya ke segala arah, mencari sesuatu yang dapat dicurigai sebagai petunjuk. Namun, tetap tidak membuahkan apapun.
*
"Baiklah, karena hari ini kita tak menemukan apapun, sebaiknya kita kembali ke kementrian, lalu membuat laporan yang terjadi hari ini." ujar Hermione memerintah Auror yang ada dihadapannya.
Mereka sudah berkeliling di segala penjuru Diagon Alley, bahkan Knockturn Alley. Namun, tetap saja mereka tak menemukan sesuatu yang dapat dicurigai. 4 jam telah berlalu dan mereka memutuskan untuk tidak melanjutkan penelusuran mereka.
Para Auror mengangguk, lalur mereka ber-apparate, kembali ke kementrian.
Hermione menghela nafas, bersiap ber-apparate hingga satu tangan dingin besar berhasil menahannya lalu menggunakan mantra Petrificus Totalus, membuat badannya membeku dan Hermione kehilangan kesadarannya.
tbc
Short update for today!💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Until I Fall Again - Dramione
FanfictionKisah tak terduga ini berawal dari ditugaskannya Hermione Granger, pahlawan perang yang terhormat untuk menjaga tahanan rumah keluarga Malfoy. Siapa sangka, musuh bebuyutan di Hogwarts itu kini menumbuhkan benih-benih cinta satu sama lain? ALL OF TH...