Author's PoV
Hermione berjalan dengan terburu-buru ke kementrian dengan rasa ngilu diantara kedua pahanya akibat apa yang dilakukan Draco semalam.
Ia bergegas menaiki lift dan ketika ia akan menutup pintu lift,
"RON!" sapa Hermione begitu ia melihat sahabat karibnya kini berdiri didepan lift.
"Mione!" balas Ron yang kini memeluk erat Hermione.
"Aku merindukanmu, kau tahu!" lanjut Ron yang masih berada didalam pelukan Hermione.
"Kau tak pernah mengirimkanku surat," ujar Hermione melepas pelukan Ron dengan wajah cemberutnya.
"Maafkan aku, Mione. Aku hanya tak terbiasa dengan, yah kau tahu. Malfoy." jawab Ron sambil menggaruk tengkuknya.
"Ron, kau harus tau keluarga Malfoy tak seburuk itu." jelas Hermione melihat sedikit raut tak enak dari Ron.
"Yeah, karna kau sudah terbiasa hidup dengan para ular itu, bukan?" sarkas Ron.
"Maka dari itu kau mengajukan pembebasan kepada mereka." lanjutnya.
Hermione membulatkan matanya, tak menyangka ternyata Ron masih sama bencinya dengan keluarga Malfoy seperti dulu.
Padahal sudah jelas, keluarga Malfoy lah yang menyelamatkannya, memberikan perlindungan padanya, bahkan dengan suka rela mengizinkannya tinggal di Manor mewah milik keluarga mereka.
"Ron, ayolah. Ini semua bukan saatnya untuk mempermasalahkan hal seperti ini. Lebih baik kita mendiskusikan tentang kasus Pansy. Aku yakin kau mendapat surat dari Kingsley juga, bukan?" ujar Hermione.
Pemuda Weasley itu kemudian menghembuskan nafasnya kasar, memutar bola matanya lalu masuk ke dalam lift bersama Hermione.
Mereka mendapatkan panggilan dari Kingsley mengenai masalah ini.
*
"Selamat pagi Harry, Kingsley, maaf membuat kalian menunggu lama." sapa Hermione kepada kedua orang yang kini duduk di meja melingkar milik kementrian.
Hermione masuk, diikuti dengan Ron dibelakangnya. Gadis itu kemudian memilih untuk duduk diantara Harry dan Ron dengan Kingsley yang berada dihadapan mereka.
"Ekhmm, karena kalian semua sudah datang, mari kita bahas kasus ini segera." ujar Kingsley yang ditanggapi anggukan oleh ketiga anggota Trio Emas tersebut.
"Kemarin, para Auror yang menelusuri hutan terlarang didekat Hogwarts menemukan unicorn yang tewas dengan darah yang habis tak tersisa." jelas Kingsley membuat hati ketiga Trio Emas seakan tertohok.
Mereka tahu kemana arah pembicaraan ini.
"Aku yakin kalian telah memiliki pengetahuan dan pengalaman tentang darah unicorn yang dapat membuat raga seseorang bertahan hidup, bahkan jika tak memiliki tubuh sekalipun," lanjut Kingsley yang dijawab anggukan oleh ketiga sahabat ini.
Kingsley menghembuskan nafasnya kasar.
"Para Auror menyelidiki bangkai unicorn itu, membawanya ke Hagrid dan memastikan apa unicorn itu memang dibunuh dengan sengaja atau hanya kecelakaan."
"Hagrid mengatakan, tidak mungkin seekor unicorn dapat mati dengan tidak sengaja dengan sayatan panjang di leher dan darah yang terkuras habis." jelas Kingsley.
"Kalian tahu ini mengarah kemana bukan?"
"Terdengar familiar?" tanya Kingsley.
Hermione menghembuskan nafasnya dengan kasar sebelum membuka kata.
"Tahun pertama kami di Hogwarts, kasus Voldemort." ujar gadis bersurai coklat itu dengan suara sedikit bergetar.
Kingsley mengangguk, membenarkan ucapan Hermione.
"Tapi, bagaimana bisa Bellatrix masih bertahan hidup? Bukankah sudah jelas bahwa ibuku membuatnya hancur berkeping-keping?" sahut Ron dengan nada gusar.
"Itulah yang menjadi pertanyaan, Ronald. Kita tak tahu pasti apa yang membuat Bellatrix bisa bertahan hidup. Untuk itu aku memanggil kalian kemari, mendiskusikan hal ini bersama, bertukar pikiran tentang kemungkinan apa yang terjadi dan apa yang sedang direncanakan olehnya." ujar Kingsley.
"Hei, tidak kah ini semua sangat jelas? Bellatrix, ia menggunakan tubuh Pansy untuk bertahan hidup dan menjadi inang seperti Voldemort menjadikan Professor Quirrell inangnya. Itulah alasan paling logis mengapa Narcissa Malfoy dan Andromeda dapat merasakan sihir Bellatrix disana." ungkap Harry yang sedari tadi hanya berkutat dengan pikirannya.
"Oh, Merlin." ujar Ron dengan mulut menganga.
"Pansy, ia merupakan inang dari Bellatrix." ujar Hermione memperjelas apa yang dipaparkan Harry.
Kingsley menghembuskan nafasnya kasar, lagi.
"Baiklah. Itu merupakan teori paling masuk akal sejauh ini. Namun kita masih tak dapat menemukan alasan mengapa Bellatrix masih hidup dan apa yang sebenarnya ia cari." ujar Kingsley.
"Kau tahu, tidak ada yang dapat selamat dari kematian, Kingsley." Hermione berbicara dengan tatapan kosong.
"Kecuali bukan hanya Voldemort satu-satunya penyihir yang memiliki Horcrux." lanjut Hermione yang dibalas tatapan terkejut dari ketiga orang lainnya yang ada didalam ruangan itu.
*
"Kau serius, Hermione?!" suara melengking milik Narcissa menggelegar di ruang makan milik Malfoy Manor.
Hermione mengangguk lemah sebagai balasannya.
"Oh, Merlin. Aku tak menyangka hal seperti ini akan terjadi." ujar Narcissa lalu menghela nafasnya kasar.
"Ya, Cissy. Akupun tak menyangka akan menghadapi peristiwa seperti ini untuk kedua kalinya." balas Hermione.
"Kau sudah memberi tahu Draco?" tanya Narcissa
"Belum, mungkin setelah ia pulang dari kantor." jawab Hermione.
Narcissa mengangguk, menghela nafasnya kasar sekali lagi dan memerintah house elf miliknya untuk membersihkan sisa makan siangnya dan Hermione.
"Baiklah, Hermione. Berikan kabar kepadaku apabila kasus ini mengalami perkembangan." ujar Narcissa.
"Aku akan ke kamar, Mione." lanjutnya lalu berjalan ke sayap manor di tempat kamarnya berada meninggalkan Hermione di dapur, masih dengan pikirannya.
Apa? Apa sebenarnya yang direncanakan iblis itu?
Lamunan Hermione terpecah saat ia mendengar suara bruss dari saluran floo yang dilanjutkan dengan suara erangan kesakitan.
Dengan segera, Hermione melangkahkan kaki ke arah saluran floo, dan ia terkejut melihat lelaki dengan surai platina milik Draco yang kini tak beraturan dan dengan memar di bagian wajah. Hermione terkejut, bahkan lebih terkejut lagi saat Draco berusaha berjalan dengan tertatih-tatih, namun ambruk di tengah jalan.
Dan disitulah Hermione sadar dengan adanya sayatan di dada Draco yang darahnya tergenang di lantai Manor.
"Oh, Merlin."
TBC
Vomment ayo!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Until I Fall Again - Dramione
FanfictionKisah tak terduga ini berawal dari ditugaskannya Hermione Granger, pahlawan perang yang terhormat untuk menjaga tahanan rumah keluarga Malfoy. Siapa sangka, musuh bebuyutan di Hogwarts itu kini menumbuhkan benih-benih cinta satu sama lain? ALL OF TH...