8

1.2K 107 11
                                    

Author's PoV

Hermione berjalan ke arah taman. Setelah Malfoy melemparkan senyumnya, ia memutuskan untuk beranjak dari balkon dan menemui Malfoy.

"Hi," sapa Hermione melihat Malfoy yang sedang duduk di kursi taman.

"Hi?" sahut Malfoy dengan nada yang cenderung bertanya.

"Kenapa kau menggunakan nada bertanya, Malfoy bodoh!" Hermione tertawa lalu duduk disamping Malfoy.

"Kau dapat memanggilku Draco, kau tau. Namun, itupun jika kau mau," kata Malfoy.

"Seriously? Seorang Malfoy memintaku memanggilnya dengan nama depannya? Salazar pasti sudah bangun dari kuburnya," Hermione terkekeh.

"Tidak, Granger. Ia tak akan bangun dari kuburnya walaupun kau memanggilku dengan nama depanku," jawab Draco ikut terkekeh mendengar pernyataan Hermione.

"Kau dapat memanggilku Hermione kalau begitu Draco, atau bisa ku panggil ferret nakal." Hermione tertawa dengan apa yang baru saja ia katakan.

"Hei! Kenapa kau memanggilku ferret nakal? Ugh aku bahkan tak melakukan apapun yang dapat disebut nakal Gr- Hermione," Draco memutar bola matanya mendengar perkataan Hermione.

Ferret nakal katanya? yang benar saja.

"Oh, Draco. Kau memang nakal. Kau pikir aku tak melihatmu bersama pelayan manor itu, hm?" kata-kata Hermione mampu membuat Draco terkejut.

"A-aku," belum sempat Draco melanjutkan ucapannya namun Hermione sudah memotong ucapannya.

"Ya ya ya, seorang Malfoy yang playboy. Slytherin's Sex God. Aku tak heran kau seperti itu," kata Hermione memotong omongan Draco.

"Bukan seperti itu, Hermione. Kau tahu, ketika aku bermimpi buruk yang dapat mengalihkan perhatianku hanya, ya kau tahu. Sex," Draco menjelaskan.

Hermione cukup terkejut mendengar perkataan Draco.

"Sudah berapa lama kau bermimpi buruk?" tanya Hermione.

"Sejak peperangan berakhir?" Draco menjawab dengan nada bertanya. Lagi.

"Berarti kau sudah melakukan hubungan dengan pelayanmu itu sejak lama?" tanya Hermione lagi.

"Uhm, ya. Namun, itu semata-mata hanya untuk membuatku tenang dan tertidur pulas. Olivia juga sudah mengerti itu," kali ini Draco menjawab tidak dengan nada bertanya.

"Jadi kau hanya menggunakannya sebagai pelampiasan?" Hermione bertanya lagi.

"Ya, bisa dibilang seperti itu. Kalau tidak aku tak akan dapat tidur sampai esok hari dan itu akan membuatku sakit," jelas Draco sekali lagi.

"Lalu mengapa saat aku menemukanmu bermimpi buruk kau tidak mengajakku- berhubungan?" tanya Hermione lagi. Sungguh ia sudah seperti Rita Skeeter yang sedang menginterview mangsanya.

"Kau mau sekali ku ajak berhubungan, hm?" Draco menyeringai ke Hermione.

"B-bukan seperti itu. Katamu kau tak bisa tidur sebelum kau melampiaskannya. Kau tak melampiaskannya malam itu namun kau dapat tertidur sampai siang," kata Hermione gugup dengan pipi memerah.

"Akupun tak tahu. Setelah kau tertidur dikamarku, aku merasa tenang dan tak memiliki hasrat menyentuhmu. Agak aneh, namun akan lebih aneh lagi jika aku memintamu untuk berhubungan sex denganku bukan?" kata Draco lalu tertawa.

Hermione menghadiahkan satu pukulan di kepala Draco. "Aku ini bukan pelampiasanmu, bodoh!" kata Hermione lalu tertawa.

Mereka menghabiskan sisa hari di taman indah ini. Melemparkan beberapa lelucon dan bercerita mengenai perjalanan Hermione bersama kedua temannya saat berusaha memusnahkan si hidung pesek.

"Pantas saja masyarakat sihir memanggilmu pahlawan mereka. Kau memang sangat berani berbulan-bulan berada di hutan dengan Weaslebee dan Potty itu," kata Draco setelah mendengar perjuangan The Golden Trio menemukan Horcrux milik Voldemort.

"Wow. Wow, Draco. Itu adalah kata hinaan pertama yang keluar dari bibirmu semenjak aku menginjakan kaki disini," Hermione yang biasa akan kesal saat mendengar hinaan Draco sekarang justru tercengang.

"Diamlah, Hermione. Aku sedang mencoba mengontrol mulutku. Bukankah ini yang dari dulu kau inginkan? Aku diam dan berhenti menghinamu," Draco memutar bola matanya.

Hermione menjawab dengan anggukan lalu tertawa dan kembali berjalan-jalan di manor luas ini bersama Draco, seorang yang dulu ia anggap akan menjadi musuh seumur hidupnya. Namun, takdir berkata lain. Disinilah mereka sekarang, bercanda berdua mengelilingi Manor dan tenggelam dalam dunia mereka berdua sampai tak menyadari sepasang mata tersenyum kearah mereka. Narcissa Malfoy tersenyum kearah mereka.

*

Malam sudah tiba. Hari ini merupakan hari yang cukup menyenangkan bagi Hermione. Ia melemparkan dirinya ke kasur setelah selesai menyantap makan malamnya di ruang makan bersama Narcissa dan Draco. Keheningan dan kecanggungan diantara mereka telah hilang, digantikan dengan canda tawa yang hangat.

Hermione memejamkan matanya, berusaha untuk masuk ke alam mimpinya.

*

Hermione memijat kepalanya yang pusing. Hari ini hari senin dan pekerjaan yang diberikan kementrian untuknya sangat banyak. Ia sudah menghabiskan waktu 4 jam di perpustakaan, berusaha menyelesaikan pekerjaannya. Namun, tumpukkan kertas itu tidak terlihat berkurang sama sekali.

Hermione membanting badannya ke sofa empuk yang ada di ujung perpustakaan. Ia menyerah dengan pekerjaannya. Ia memejamkan matanya untuk beristirahat namun suara pintu terbuka membuat Hermione membuka matanya kembali.

"Hermione, kau terlihat sangat lelah." kata Draco yang baru saja melangkahkan kakinya ke dalam perpustakaan.

"Aku memang sangat lelah, bodoh. Ugh bahkan rasanya jika aku memaksakan untuk bekerja 10 menit lagi kepalaku akan pecah," sahut Hermione, masih membaringkan badannya di sofa.

Draco berjalan mendekatkan diri ke sofa tempat Hermione tidur lalu berhenti tepat didepan sofa.

"Kau ingin berjalan ditaman?" tanya Draco.

Pertanyaan Draco hanya dibalas dengan gelengan kepala oleh Hermione.

"Kau ingin ke danau?" tanya Draco sekali lagi.

Hermione masih menggelengkan kepalanya tanda ia tidak ingin menerima ajakan Draco.

"Berenang?" Draco bertanya. Lagi.

Hermione membuka matanya, mengubah posisi tidurannya menjadi duduk.

"Ada kolam di Manor?" Hermione bertanya karena selama ia tinggal di Manor, ia tak pernah tahu bahwa Manor ini memiliki kolam berenang.

"Oh ayolah, Hermione. Apa yang tidak ada di Manor?" Draco menjawab pertanyaan Hermione.

"Baiklah, ayo berenang. Aku akan bersiap," kata Hermione lalu berlari kecil ke kamarnya meninggalkan Draco dengan senyuman kecil di wajahnya.

tbc

wah udah mulai akrab nih🤤

Until I Fall Again - DramioneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang