Gue, Dehan, Jeremi, dan Rama kicep ngeliat rekaman CCTV dua hari lalu. Di hadapan kita berempat, Pak Burhan mengetuk-ngetuk layar monitor laptopnya. "Bisa jelasin ke saya, kenapa kalian menyelinap kayak ninja warrior begini?"
"Itu pak, saya ngambil barang yang ketinggalan." Jeremi ngasih alesan yang ngebuat Dehan tepuk jidat.
"Kalian itu anak gedung depan kenapa barang yang ketinggalan ada di gedung belakang. Jangan bohong."
"Maap.." Jeremi nunduk.
"Vano, saya liat kamu bawa sesuatu." Pak Burhan sekarang nanyain gue. "Buku ya?"
"Iya pak, buku kimia," jawab gue jujur
Giliran Rama yang menepuk jidatnya.
"Kalian berdua ini entah emang polos atau tolol.." Dehan menggumam pelan.
"Mau alesan kayak apapun kita gak bakal menang," bales gue.
Dehan pasrah.
"Saya gak habis pikir kenapa kalian ribet-ribet nyelinap buat nyolong buku kimia," ucap Pak Burhan yang udah kena mental breakdown. "Kalian punya internet kan? search versi pdfnya aja gitu."
Kita berempat mangut-mangut. "Maap Pak..."
"Haih, yaudahlah ya. Kalian tulis surat di lembar folio. Tulisannya, saya berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama."
"Berapa lembar?"
"4 lembar." Kalimat itu menutup interogasi antara 4 siswa gabut dan guru BK Kreker. "Jangan lupa, bukunya kembaliin lagi ke tempatnya."
"Tapi ini buku punya Eri--" Mulut Jeremi ditutup sama Dehan. Gue dan Rama berdeham keras.
"Eri?" Pak Burhan menaikkan alisnya.
"Iya pak, nanti kita balikin bukunya." Cepet-cepet Dehan mengoreksi omongan Jeremi. "Deadline hukumannya sampe kapan?"
"Pulang sekolah kumpulinnya."
Kita ngomong "oke" terus berjalan ke luar ruangan. Namun, lagi-lagi gue dicegat sama Pak Burhan.
"Vano, urusan kamu sama saya belom selesai."
"Masih ada lagi pak?"
"Iya, cuma sama kamu aja. Yang lainnya boleh ke kelas," tegas Pak Burhan. Jeremi cekikikan dengernya. Gak tau aja Pak Burhan jadi gatel nambahin hukuman. "Gak usah cekikikan, hukuman kamu saya tambah."
"Lah apa saya pak salah..eh apa salah pak..ng..apa saya salah.."
"Salah saya apa, pak." Rama ngebantuin Jeremi.
"Nah, itu."
"Udah, udah kalian minggir." Pak Burhan nutup pintu BK, menyisakan gue yang penasaran."Van, deket sama April?"
"Eh, iya...kenapa pak?"
"Mungkin ini tiba-tiba, tapi kalau besok April kembali sekolah, saya minta tolong...tolong jagain April."
"Kenapa saya?"
"Karena cuma kamu satu-satunya siswa di sini yang peka sama makhluk gaib, selain April tentunya."
Pak Burhan tau.
"Sebenernya di sini itu udah biasa ada yang kerasukan. Tapi ada beberapa anak yang sering banget mengalami hal itu, April salah satunya." Pak Burhan duduk di kursinya, terus memijit keningnya. Mungkin udah capek ngurusin siswa yang kerasukan."April mengingatkan saya sama salah satu siswa, namanya Julian."
"Julian?"
"Kamu gak bakalan kenal sih, dia anak angkatan 2016/2017. Kasusnya persis kayak April, dia selalu kerasukan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Try to Feel U [END]√
FanficKetemu hantu di siang bolong. ⚠️ ini lapak BxB ⚠️ di cerita ini suatu hal yg gamungkin bisa jadi mungkin ⚠️tokoh utamanya buaya, tukang php, tp ganteng sih sekian, s'lamat reading