Queen Olivia.05

28 3 0
                                    

Xander berjalan keluar dari perpustakaan sesuatu memenuhi pikiran nya, apa ia harus pergi ke lembah itu hanya untuk pergi ke menara yang belum tentu ada atau tidak nya hanya untuk sebuah mimpi 5 detik? Belum lagi penjagaan dunia Fairy dan semacam nya, atau apa ia akan dapat izin?

"pangeran Xander?!" teriak seorang lelaki menghentikan lamunan Xander, Xnder menoleh binggung, ia adalah Eric orang kepercayaan Aron mengepa mencari nya?

"ada apa" Tanya Xander dingin

"itu pangeran, yangmulia meminta anda pergi ke ruang singga sana" kara Eric, Aron mencari Xander?, ada apa? Xander tak ingat melakukan kesalahan sejak ia kembali, apa ibu tirinya sudah berulah lagi? Takingin berdebat tak berguna dengan Eric lebih baik segera mengikuti nya ke ruang Aron

"baiklah" kata Xander singkat

"mari pangeran ikuti saya" Eric berjalan dan di ikuti Xander

Xander tak tau mengapa Aron sampai memangil nya sepagi ini, padahal mereka akan bertemu nanti pada makan malam, namun apa pun itu sepertinya bukan hal sepela karna Xander lebih dari tau jika Aron itu sibuk dan tak akan membuang buang waktu nya untuk hal" yang tak berguna. Apaun itu Xander berharap itu bukan tal sesuatu yang akan membuat nya marah atau sebal, semoga apapun itu bukan tuduhan atau fitnah dari ibu tiri nya, juga bukan apapun tentang apa yg terjadi di istana Vampire tentunya, sungguh Xander ingin mengubur dalam dalam itu semua.

Pintu ruang singgasana terbuka, Xander masuk ke dalam sementara Eric menunggu di luar, Xander mengendus sebal melihat siapa saja yang ada di dalam sana isi nya haya 5 orang namun mampu membuat nya naik pitam

"hormat saya pada yang mulia" Xander memberi hormat yang tentu saja untuk orang pertama Aron Anderson ayah kandung nya, orang kedua di ruangan itu ialah Elena Gizelle ibu tiri Xander, lalu ada Aldric Galen Anderson dan Feith Keiza Anderson putra putri Aron dan Eliza atau kakak" Xander, dan orang terakhir atau orang ke lima ialah Olivia Queenza ratu Vampire atau ibu kandung Xander.

"Xan, ibumu mencari mu" kata Aron dengan tersenyum sementara Xander hanya menampilkan wajah datar nya. Olivia berjalan kearah Xander dan mengambil tangan nya.

"Xan, ibu minta maaf atas apa yang terjadi Jevano sudah menceritakan yang sebenar nya pada ibu, ibu janji itu tak akan terjadi lagi, kau ikut ibu kembali ke istana Vampire ya" kata Olivia penuh berharap

'ah rupanya si menyebalkan Jevano sudah berkata jujur ya' pikir Xander

"aku tak mau" kata Xander dengan nada dingin, sontak membuat Olivia memudarkan senyuman nya

"xan beri ibumu kesempatan" kini Aron ikut menimpali

"i...iya Xan, ibu janji yang mulia Jourell dan Jevano akan meminta maaf pada mu, ikut ibu ya ibu mohon.." Olivia kembali meyakinkan putra sulung nya

"aku tak butuh permintaan maaf itu" kata Xander masih dengan nada dingin

"sudahlah Xan tak perlu jual mahal ikut saja lagi pula memang seharus nya kau ikut dengan ibu mu kan!!" kata Feith dengan sinis

"Feith!!, jaga bicara mu!!!" Aldric menimpali

"urusi hidupmu sendiri Feith, tak perlu mengomentari diriku!, tak berguna!!" Xander sudah tak mampu lagi menahan amarah nya

"Xander jaga bicaramu Feith itu kakak mu!!" kini Elena yang sendari tad diam ikut menimpali.

"huh, tak butuh kakak semacam itu" balas Xander

"Xander!!, bias bias nya kau-." Ucapan Eliza tertahan

"CUKUP!!!" suara Aron menegas "Xander dengar ayah tau kau marah namun berilah ibu keempatan kembalilah kekerajaan Vampire kau akan baik baik saja" kata Aron lebih tenang

Terlahir Sebagai RajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang