"jadi kau itu vampire?" Tanya Althera entah sudah keberapa kalinya
"hmmm" Xander mencoba sabar pada mahluk entah apa di samping nya ini, arloji di tangan kanan xander menunjukan pukul 08.53 sudah cukup lama mereka berjalan kea rah tahan penyihir, padahal Xander ingin pergi ke pasar importal yang arah nya berlawanan, namun entah mengapa ia tak tega meninggalkan Altha sendirian.
"ngomong ngomong apa keluarga mu tak mengkhawatirkan mu?" TanyaEra lagi
"entah lah mungkin mereka tak sadar aku menghilang" jawab Xander dingin
"be...begitu ya Val, jika orang tua ku sudah pasti khawatir" uajr Era "ummm apa hubungan mu tak baik dengan keluargamu?" Era kembali bertanya
"ku rasa demikian" balas xander
"memang mengapa, bukan kah keluarga itu harus saling mnyayangi dan mengerti, apa kau berbuat kesalahan sehingga mereka jauh dari mu?" bagus, penyakit kepo Era kambuh
"entah lah aku tak tau" ujar Xander
"apa kau tak coba bertanya?" Tanya Era- lagi!
"tidak" jawab Xander singkat
"mengapa?" Tanya Era
"mereka tak akan mengerti" Jawab Xander
"Valen dengarkan ku ya, keluarga mu itu tak akan mengerti apa yang kau rasakan jika kau tak coba mengungkapkan" kata Era lalu behenti membuat Xander berhenti juga, Era mendongak ketika berbicara dengan karna tinggi nya hanya se dada Xander"menurutku coba katakana apa yang kau rasakan, jika awal nya mereka tak mengangap itu penting aku yakin lama kelamaan mereka akan mulai mendengarkan mu" Era tersenyum sangat masis hingga membuat Xander terhanyut
"ya, kan ku coba" kata xander tak sungguh sungguh "itu perbatasan kerajaan penyihir" ujar Xander menunjuk jalan di depan nya
"oh benarkah?, wah tak kusangka sudah sampai" mata Althera berbinar, sepertinya gadis itu memang cukup polos, batin Xander."terima kasih banyak Valen, aku tak tau apa jadinya jika tak ada kau" Era kembali tersenyum yang lagi lagi membuat Xander terhanyut
"Era apakah itu kau?" suara seseorangmebuat Althera dan Xander menoleh ke seumber suara, terlihat seorang pemuda seusiaa mereka tengah berjalan kerah mereka, seorang pemuda tampan dan tegap bermata hijau, berambut coklat dan tinggi, namun sepertinya tak setinggi Xander, pria itu menatap tak suka pada Xander seperti sedang mencugai atau cemburu!?
"oh Nick kau kah itu?" Tanya Era bersemangat
"Althera dari mana saja kau? Paman dan bibi sangat mengkhawatirkan mu!!, dan siapa orang asing ini? Apa kau baik baik saja? Apa yang ia lakukan padamu?" Tanya lelaki bernama 'Nick' itu beruntun sambal menarik Althera menjauh dari Xander seolah xander ialah seseorang yang berbahaya
"hahaha, satu satu Nick, aku baik baik saja dan kenalkan ini Valen dia yang sudah menyelamatkan aku kemarin" Era memperkenalkan "dan Val, kenalkan ini Nicolas, dia teman ku dari kecil" lanjut nya
"Nicolas Raymon, penyihir" ujar Nicolas sambal mengulurkan tangan nya tak ikhlas
"Valentino, Vampire" Xander menjabat tang itu tak ikhlas juga")
"Valentino saja?" Tanya Nicolas sambal melepas tangan nya
"ya" jawab xander singkat, napak Niclas sekitit tak suka dengan Xander yang irit bicara cukup aneh apa lagi pria itu tak punya nama belakang, setelah ini dipastikan Nicolas akan memberi berbagai pertanyaan pada Althera.
"yasudah, terimakasih banyak telah menolong Althera dan mengantar nya pulang, kau boleh pergi sekarang, dank au Althera banyak yang harus ku tau dari mu" Nicolas merangkul altha yang mana sedikit tak di sukai Xander
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlahir Sebagai Raja
VampiroImmortal - Fiksi Terlahir Sebagai Raja. Tentang hati yang terlanjur mati. Xander Valentino Anderson. Dia terlahir atas dasar cinta namun di tingalkan begitu saja, dia dibesarkan dengan kebencian dan kesepian hinga tumbuh menjadi sosok dingin nan e...