"kurasa itu dari utara" kata Valen
"baiklah ayo kita lihat" komandi steven membuat ketiga pemuda itu pergi kearah suara.
Steven bergerak cepat diikuti Valen dan Theo hingga tiba di sebuah bundaraan air mancur yang letak nya di tengah pasar ini.
'ctakk'sebuah rotan besar menghantam tubuh seorang pria hingga mengeluarkan darah "Aaaaa, ampuni aku!!!" teriak pria itu tak berdaya.
"ada apa ini?" tanya Steven kebingungan.
"itu nak, dia adalah buronan yang kabur dari kerajaan Vampire" jawab seorang bapak ramah di samping mereka bertiga.
"buronan? Atas kasus apa ya pak?" tanya Steven lagi.
"wah, saya tidak tau nak tapise pertinya ini kasus yang cukup berat" timpal bapak itu.
"tunggu bukan kah seharus nya dia di bawa ke pengadilan dulu baru bisa di hukum?" tiba tiba Valen ikut percakapan itu, sementara Theo masih terpatung dengan kejadian di hadapan nya.
"seharus nya iya, namun siapa yang berani menghentikan perajurit yang menyeram kan itu" kata bapak itu sambil memasang wajah ngeri.
"kasian sekali orang itu" timpal Steven iba.
"ahh, iya" jawab bapak tadi.
Tiba tiba dada Valen terasa berat, memory dimana ia menjadi sasaran empuk kemarahan Jourell kembali perputar di ingatan nya, saat itu juga taka da yang mammu membelenya karena takut. Valen masih ingat rasa nya, sakit, kecewa, marah, namun tak berdaya. Keadaan dimana ia dipaksa pasrah dengan segala rasa sakit yang ada.
Tidak tidak Valen tak bisa membiarkan semua ini terjadi, bahkan mereka tak tau apakah orang yang kini mereka hakimi itu benar benar bersalah atau tidak, bagaimana mereka bisa langsung seperti itu?
"ini tak bisa di biarkan" gumam Valen dengan wajah marah.
"Val, kau mau apa?!!" teriak Steven yang menyadari Valen melangkah maju.
"nak, itu bahaya!!" teriak bapak yang tadi.
"eh-eh kau mau kemana!" bingung Theo yang baru tersadar dri lamunan nya.
'saat' rotan itu kembali melayang dari udara namun belum sempat mengenai sasaran sebuah tangan menahan nya, itu Valen dengan wajah datar yang benar nya menahan amarah.
"kau!! Apa yang- kau cari mati yaa!!" teriak perajurit itu.
"bukan kah seharus nya ia di bawa ke pengadilan?" tanya Xander dengan dingin dan aura intimidasi yng membuat para perajurit itu berdidik ngeri.
"ka-kau tak tau apa apa ja-jadi d-diam saja!!" teriak seoranga lain yang di belakang.
"aku tanya, bukan kah seharus nya ia di bawa ke pengadilan terlebih dulu?" Valen kembali bertanya.
"dasar anak muda tak tau diri" kata seorang perajurit dari belakang "kau harus diberi pelajaran!!!" lanjut orang itu
'buakkk!!" orang itu memukul tepat di perut Valen, membuat Valen berdesis sakit dan terpental kebelakang, bukan apa apa namun luka yang ia dapat dari Jourell belum sembuh total. Belum sempat Valen membalas orang tadi sudah menyerang nya lagi.
"slup..."
"Aaaaaaa" semua orang berteriak.
"Valen!!!" teriak Steven dan Theo, sebuah pisau menancap di perut Valen membuat si penusuk tersenyum puas. Valen kembali menahan sakit.
'sial kau!' valen membatin.
'buakk..!!' sebuah pukulan dari Valen mementalkan si penusuk, hingga orang itu memental ke belakang hingga menebrak tembok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlahir Sebagai Raja
VampireImmortal - Fiksi Terlahir Sebagai Raja. Tentang hati yang terlanjur mati. Xander Valentino Anderson. Dia terlahir atas dasar cinta namun di tingalkan begitu saja, dia dibesarkan dengan kebencian dan kesepian hinga tumbuh menjadi sosok dingin nan e...