Flashback off
suara pintu terbuka membuat Xander memalingkan wajahnya guna melihat siapa yang masuk, seorang pria tinggi kekar dengan mata hitam legam, oh ternyata itu Aaron raja Demon -ayah kandungnya- mencoba tak perduli Xander mengabaikannya dengan kembali memandang keluar jendela
"Apa yang terjadi?" Aaron memegang bahu putranya itu sementara Xander sama sekali tak mengalihkan pandangannya dari jendela "Apa kau di serang orang orang jahat dalam perjalanan kemari?" tanya Aron masih tak mendapat respon.
"Xand, jawab ayah!!" Aaron menaikan nada bicaranya, Xander megendus pelan lalu memberi tatapan dingin pada sang ayah dan segera mengembalikan pandangannya kembali menatab jendela, seolah tau apa yang di maksudkan Xander Arron lantas berkata "Mereka tidak memperlakukanmu dengan baik rupanya." ujar Arron dengen wajah menyesal.
Memang dari awal Aron lah yang meminta Xander untuk tinggal Olivia, bukan karna Arron tak menyukai atau membenci Xander namun kenyataannya kekuatan Xander lebih dominan pada Vampire, Aron pikir Xander akan lebih berkembang di sana, selain itu ketidak sukaan Elena, ratu Vampire kepada Xander membuat Aron semakin yakin Xander lebih tepat tinggal bersama ibunya, namun Aron salah.
"Xand kau marah pada ayah?" Tanya Aron namun tak mendapat respon dari Xander yang masih menatap keluar jendela, Aron menghela nafas kasar "Xand jika kau marah kau boleh berteriak pada ayah, kau juga boleh memukul kalua kau mau tapi jangan diam saja begini, ayah tak tau harus berbuat apa," kata Aron mulai kehilangan kesabaran.
"Apa ayah harus membalas perbuatan mereka untukmu?" Tanya Aron yang sudh tak paham apa yang diinginkan putra nya itu "Jika kau mau ayah akan meng-,"
"Aku baik-baik saja," kata Xander dengan nada dingin masih setia menatap jendela.
"Kau yakin?" Aron tak percaya Xander merasa baik.
"ya" jawab Xander singkat
"Baik, beristirahat lah jika ada yang ingin kau ceritakan Ayah pasti akan dengarkan," kata Aron mengelus kepala Xander singkat dan segera keluar dari ruangan, Aron menutup pintu perlahan.
'apa yang di lakukan si bodoh itu pada putra ku' kesal Aron berjalan menjauh dari ruangan Xander di rawat.
***
Di Ruang kerja Aron
Brak Aron menutup pintu dengan kasar setelah memasuki ruang kerjanya segera ia duduk dan menyandarkan pungungnya di sandaran kursi.
Mencoba meredam amarah nya yang meluap luap. Aron mengirim putra bungsunya, Xander pada ibu kandungnya dengan harapan ia akan dapat kasih sayang melimpah dari wanita itu namun kenyataan yang ia dapatkan ialah Xander yang pulang dengan keadaan yang mengenaskan.
Aron pikir Olivia akan memperlakukannya dengan baik namun mengapa malah membuat Xander jadi sepeti itu?
Sungguh Aron ingin sekali menghancurkan kerajaan Vampire sekarang juga, namun bagaimana pun Aron tak tau pasti kejadian yang sebenarnya, selain itu Xander juga tak menuntut apa-apa jadi apa boleh buat selain menungu Xander sendiri yang memintanya melakukan sesuatu Aron hanya akan diam.
Tok...tok...tok... suara ketukan di pintu membuyarkan lamunan Aron.
"Masuk" kata Aron
"Segala hormat yang mulia, saya menghadap apakah ada yang perlu saya kerjakan?" kata seorang pria seraya membukukan tubuhnya di depan Aron, pria itu adalah Eric Piterson orang kepercayaan Aron.
"Eric, aku mau kau kirim seseorang untukmemberi kabar pada Ratu vampire bahwa putranya Xander ada di sini dengan kedaan yang sangat buruk," kata Aron dengan menekan kata 'sangat buruk' pada kalimatnya" dan katakana padanya aku ingin ia menjelaskan apa yang terjadi pada putraku" lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlahir Sebagai Raja
VampirosImmortal - Fiksi Terlahir Sebagai Raja. Tentang hati yang terlanjur mati. Xander Valentino Anderson. Dia terlahir atas dasar cinta namun di tingalkan begitu saja, dia dibesarkan dengan kebencian dan kesepian hinga tumbuh menjadi sosok dingin nan e...