The Castle

21 4 0
                                    

Istana kegelapan, tak ada sedikitpun cahaya matahari yang mampu menembus nya, dan tak ada seorangpun yang berani memasuki nya. Konon kata nya sekali seseorang memasuki tempat terkutuk ini tak akan dapat keluar untuk selama lamanya. Jangan pernah mendekati nya atau kegelapan dan kesunyianya akan menyasatkanmu.

Tak banyak orang mengetahui nya atau tau apa yang ada di dala nya, karena tak ada yang benar benar pernah keluar dari sana. Jangan pernah penasaran atau ingin tau apa yang ada di sana, karna hanya penyesalan yang akan kau dapat pada akhir nya.
.
.
.

"jadi ini yang nama istasa kegelapan?" seorang pemuda berambut hijau tua mrnyilangkan tangan nya di depan tanga yang menuju tujuan nya.

"he-hei Alan, kau yakin kita akan masuk ke-kesana?" anak gendut berambut hitam berjalan takut takut di belakang yang bernama Alan.

"Rubby kau tak boleh takut begitu, kau lupa para pemuda desa meremehkan mu kau mau terus seperti itu?" kata Alan sambil berpincak pinggang "kita harus buktikan bahwa kita tak penakut" lanjut nya.

"buktikan sih buktikan tapi tidak harus di sini juga" rengek si gendut "ayolah pulang saja aku belum izin ibu tauu" lanjut nya gemetaran.

"dasar anak manja! Kau itu laki laki Rubby jangan penakut seperti anak perempuan" oceh si rambut hijau sok bikak.

"terserah kau lah, aku mau pulang saja!" kata si gendut lalu berjalan meninggalkan Alan.

"he-hei Rubby tunggu, ah dasar payah!, pengecut!"kata Alan sebal karena Rubby tak membalas perkataan nya "berarti benar kata orang orang kau pengecut sama sepetri ayahmu!"

"apa kau bilang!! Jangan menghina ayahku!!" si gendut marah.

"halah itu benarkok ini bukti nya" lanjut rambut lumut makin memancing.

"Alan sial*n aku akan buktikan aku dan ayahku tidak pengecut" tegas Rubby lalu melangkah menaiki tangga di depan nya dan di ikuti Alan yang tersenyum puas.

'yes berhasil' pikir Alan.

Tanpa kedua pemuda itu sadari sendaritadi ada seorang yang mengawasi dan menatap lekat kedua nya.

"huh tamu tak di undang, menambahi pekerjaan saja" ucap gadis berambut unggu tua yang tengah terduduk di atas jendela.

Sementara kedua pemuda tadi masih serius menaiki tangga besar itu dengan hati hati, takut takut tergelincir ke dalam jurang yang tak nampak dasar nya di bawah sana.

"apa harus di ketuk?" tanya Rubby pada Alan.

"kau gila, kau pikir siapa yang tinggal di tempat seperti ini? Langsung buka saja" prrintah Alan yang di angguki oleh Rubby.

Rubby hampir membuka pintu itu namun...

'grekk...' pintu itu terbuka sebelum disentuh membuat dua pemuda itu merindibg takut.

"Al-alan kau yakin, kita pulang saja yuk" kata Rubby.

"huh kau mau di bilang pengecut!" sindir Alan

"tidak ya!!" kata Rubby lalu melangkah masuk.

Gelap dan lembab itulah yang dirasakan kedua nya, tempat ini benar benar nampak tak terawat jelas dari tumbuhan rambat yang tumbuh di sana sini.

"siapa kalian?" suara lembut memasuki indra pendengaran kedua pemuda itu membuat mereka berbalik, terlihat seorang gadis 16 thn berambut unggu dengan mengunakan tudung hitam, juga gaun unggu tua setengah paha yang di kenakan nya.

Gadis itu terlihat cantik namun aura nya nampak tak bersahabat membuat Alan dan Rubby bergetar ngeri, mereka saling berpandangan seolah bicara dalam pikiran membuat duasana hening sejenak.

Terlahir Sebagai RajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang