Aku sakit

20 3 0
                                    

Saat pagi hari tiba. Aku kembali membuka mata untuk melakukan kegiatanku seperti biasanya. Namun ada beberapa keganjalan dihatiku yang membuatku semakin tidak nyaman. Aku berusaha untuk menutupi segalanya di depan keluargaku. Karena aku pun tidak ingin merubah suasana yang penuh haru saat ini menjadi keruh. Saat aku sedang sarapan terdengar suara dari luar yang tampaknya ojek online kalau dilihat dari seragamnya, tapi aku kan tidak pesan apapun atau mau pergi kemana pun karena memang aku sudah tidak kuliah lagi. hmmmmmmm.. karena orang tua dan kakak ku juga sedang sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Aku mencoba untuk keluar demi memastikan siapa yang datang.

" pagi kak. apakah ada yang tinggal disini atas nama Nia ?."

" oh iyaa.. kebetulan saya sendiri. kenapa ya pak?."

" oh alhamdulillah kalau gitu. tadi saya mutar sekeliling komplek ini soalnya nomor yang tertera tidak bisa dihubungi. mana dari tangerang lagi "

" oh iya maaf pak, handphone saya mati jadi gak aktif. "

" iya gapapa kak. ini ada paket dari atas nama Ari."

" ohh iyaa pak, makasih banyak ya."

" iya sama-sama kak. saya duluan ya kak."

" iya pak silahkan. emang bapak mau sarapan dulu disini ?." (tanyaku meledek)

" ya kalau dikasih mah ya gak nolak kak. apalagi kan sedekah lebih baiknya itu sebelum jam 9 kak."

" hahahaha si bapak bisa aja. saya paham pak. sebentar ya saya ada lebih makanan nih, saya ambil dulu ke dalam."

" alhamdulillah. siap kak hehe."

" nih pak. semoga makanan ini bisa membuat bapak lebih banyak tenaganya dan berkah biar bapak bisa ibadah dan cari nafkahnya jadi semangat."

" amiiiinnn Ya Allah. dan semoga kakak ini bisa dapat jodoh yang Allah ridhoi dan sayang tulus sama kaka ya."

" amiinn amiin Ya Allah. kenapa jadi saling doain gini jadi panjang kan tuh hahaha."

" kan kita gak tau kak doa siapa yang terkabul jadi alangkah indahnya saling mendoakan."

" CAKEPPPPPP."

" kan saya lagi gak pantun kak. hehe"

" haha bisa aja si bapak. tapi tadi bapak bilang dari Tangerang kan alamat pengirimannya dari Jakarta pak."

" iya kan saya dapet orderan muter terus kak akhirnya sampe ke Jakarta terus dapet pengiriman paket ini.

" ohh gitu. oke deh pak terima kasih banyak ya pak. Saya masuk duluan ya mau buka paketnya."

" oh iya kak saya juga duluan kan udah dapet sarapan hehe. Assalamu'alaikum."

" hehe si bapak. oke pak."

Pada hakikatnya kebahagiaan mudah di dapatkan. Tergantung bagaimana kita yang menempatkan.

hmmm.. apa ya isi paketnya. kenapa Ari gak bilang dulu kalau dia mau kirim paket ke rumahku. ohh mungkin dia mau kasih surprise kali ya hihihi.

" Bismillahirrahmanirrahim"

" hahhhh skin care. mana lengkap banget lagi. hmm kenapa ya dia kasih ini ke aku.yauda aku coba isi baterainya dulu deh biar bisa hubungin dia."

Saat aku sedang mengisi baterai di kamarku. Aku masih terus bertanya-tanya apa maksud dari dia mengirim ini. Apa dia mau aku suruh pakai ini ?. tiba-tiba handphone ku berdering. Aku yang tadinya sedang melamun sambil merebahkan tubuh langsung duduk dan berdiri karena kaget.

" Siapa ya yang telvon ? Ari ?."

" Assalamu'alaikum Nia."

" Iya ri."

" Paket dari aku udah sampai belum ? Aku kirim pake ojek online."

" Oh iya udah kok ri. Makasih ya."

" Iya sama-sama Nia. Tapi kamu udah buka paketnya ?."

" Udah kok ri. skin care kan ?."

" Iya Nia. kamu suka pake itu gak ?."

" Aku belum pernah pakai ini atau skin care apapun itu sih."

" Yaudah berarti kamu coba ya pakai itu biar kamu beda."

" Maaf ri. maksudnya biar aku beda itu gimana maksudnya ?."

" Jujur aku sebenarnya mau punya istri itu yang putih. Tapi kan itu cuma kemauan aku pribadi selebihnya bagaimana Allah yang menentukan. Dan karena dikit lagi juga kamu akan mau jadi pendamping aku. Jadinya aku kirim skin care itu ke kamu."

" Berarti kamu gak terima aku apa adanya dong ?."

" Emangnya kamu gak mau terlihat rapi ?."

" Apa arti kerapian itu harus merubah apa yang menjadi aslinya ?."

" Bukan begitu Nia. Aku cuma mau kamu enak diliatnya pas udah jadi pendamping aku nanti."

" hmmm.. oke kalau gitu."

" Apa aku boleh nanya lagi ?."

" Nanya apa ri ?."

" Waktu itu aku kan sempat ngeliat tangan kamu pas kamu lagi presentasi."

" Iya.. terus ???."

" Tangan kamu itu kenapa ? kayak ada luka ya."

" Oh iya.. ini tanganku gatal karena aku punya alergi seafood."

" Ohh kamu punya alergi. Tapi nanti itu bisa hilang gak ?."

" Bisa kok. Kan ini aku obatin juga."

" Ohh.. Alhamdulillah kalau gitu."

" Emang kenapa ri ?."

" hmmm.. Aku gak terbiasa ngeliat yang kayak gitu jadinya aku agak risih."

" Terus kalau nanti kita udah hidup bareng. Kalau alergi aku kambuh kamu risih dong ?."

" Ya paling aku keluar rumah."

" Kenapa kamu keluar ?."

" Karena aku gak biasa."

" Kalau kamu keluar. berarti otomatis kamu tinggalin aku dong."

" Aku cuma keluar rumah bukan minta pisah sama kamu."

" hmmm.. iya ri."

" Yauda ni aku tidur duluan ya. Assalamu'alaikum."

" Iyaa ri."

Sebuah kata yang sangat ringan untuk di ucapkan . Tapi sangat sakit untuk di rasakan.

Aku merasa sakittttttttttt. Sakitttt sekali ketika kekuranganku menjadi direndahkan dengan alasan "untuk menjadi yang terbaik". Selama aku hidup kedua orangtua ku, kakak-kakak ku, guru ku siapapun itu yang mengenal aku lebih lama tidak menuntut ku untuk menjadi apa selain menjadi manusia yang lebih baik. Seorang ayah yang ku biasa panggil abi selalu mengingatkanku dan menemaniku dikala ku terluka fisik. Namun orang asing yang dia cukup meyakinkan bahwa dia menyayangiku dan mencintaiku dengan tulus sehingga mau mempersunting ku kelak dia dengan mudah menuntku untuk menjadi bukan diriku. Apa aku serendah itu ? Apa aku sejelek itu ?. Memang perawatan diri patut dikerjakan terutama wanita. Aku pun merasa sudah cukup merawat diri ku sendiri. Aku sakit..

Setiap wanita mempunyai kecantikan masing-masing dalam hidupnya.
Entah hatinya atau fisiknya.
Tapi ada satu kecantikan wanita yang tak mudah didapatkan dalam hidupnya.
Yaitu menemukan seseorang yang siap menerima segala kekurangannya.

Tanya HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang