Sebuah rencana yang tak pernah ku duga bisa sampai ke detik ini dan sebuah takdir yang terjadi diluar dugaanku. Aku yang bingung dan dilema harus berbuat apa. Hanyalah air mata yang mewakilkan isi hatiku. Kedua orang tuaku terutama abiku yang menyuruhku untuk tidak dilanjutkan bersamanya membuatku semakin hancur dan tercabik-cabik karena sikap ketidakpastian nya. Tapi hatiku? Dia tidak salah. Dia hanya sebuah fitrah suci yang Allah berikan namun akulah yang salah menaruh harapan besar kepada sesama makhlukNya yang sama-sama mempunyai hawa nafsu. Cinta yang seharusnya diberikan kepada pasangan halal tapi telah ku berikan separuh untuknya yang belum menjadi imamku. Aku tak semakin mengerti aku harus memperjuangkan kembali atau aku harus meninggalkan nya pergi. Seorang ayah mana yang mampu melihat seorang anak perempuannya mengeluarkan mutiara matanya karena lelaki tak bertanggungjawab dengan janjinya. Tubuhku yang sebelumnya memang sedang rapuh kini bertambah dengan peliknya pikiran dan hatiku. Sedangkan aku esok hari ada tugas presentasi dan pastinya aku juga harus memaksakan masuk kuliah. Mata yang penuh bengkak. Bantal yang ku dekap. Membuat mataku menutup sekejap dengan sendirinya. Namun ketika di pertengahan malam suara handphone ku berdering. Mata yang sulit ku buka karena begitu beratnya menanggung sakit kepala tapi ku paksakan untuk mengangkat suara telvon itu.
" Assalamualaikum."
" Waalaikumussalam Nia. Maaf aku ganggu waktu tidur kamu."
" Ari? Ini Ari?."
Sehentak badan ku langsung terbangun dari tempat tidurku
" Iya Nia. Ini aku Ari. Aku mau minta maaf sama kamu"
" Kamu kemana tadi ri? Kamu kenapa gak memenuhi janji kamu?."
" Kamu tenang dulu ni. Aku mau minta maaf sama kamu. Aku jelasin dulu kenapa aku gak jadi dateng ke rumah kamu. Aku tadi kecelakaan ni."
" Kamu kecelakaan? Kecelakaan dimana ri? Kamu kenapa gak menghubungi aku? Kenapa kamu gak aktif handphone nya? Orang tuaku terutama abiku kecewa besar sama kamu dan sampai aku disuruh untuk tidak melanjutkan hubungan serius ini lagi sama kamu ri."
" Niiii........ Dengerin aku dulu."
" Ri. Aku baru kali ini yang namanya merasakan sayang kepada lelaki sedalam ini. Aku baru kali ini memperjuangkan seseorang lelaki di depan keluargaku terutama orang tuaku ri. Kamu gak ngerasain apa yang aku rasain ri?."
" Nia oke aku mengaku salah sama kamu dan keluarga kamu. Aku juga baru kali ini merasakan rasa sayang ke perempuan sehebat ini ni. Aku kecelakaan pas tadi pulang dari kampus ni. Handphone ku lowbet dan aku sempat gak sadar. Dan sekarang aku baru lebih baik lagi jadinya aku baru bisa menghubungi kamu. Maafin aku Nia.. semoga kamu juga bisa memahami keadaan aku."
" Apa kamu tetap akan serius memperjuangkan aku di hadapan kedua orangtuaku ri?."
" Iyaa akan tetap memperjuangkan kamu ni."
" Kamu janji ri sama aku?."
" Iya aku janji kok. Kamu percaya kan sama aku ni?."
" Kalau aku gak percaya sama kamu mana bisa aku masih mempertahankan kamu sampai saat ini ri."
" Makasih ya ni. Kamu udah percaya sama aku. Aku juga gak mungkin mainin kamu ni. Aku sayang sama kamu ni. Aku sayang banget sama kamu. Aku gak mau kehilangan kamu."
" Maaf ri udah larut malam. Aku juga lagi kurang enak badan dan besok aku ada tugas presentasi. Jadinya aku izin istirahat duluan ya ri."
" Iya ni. Maafin aku ya."
" Iya ri."
Apakah kamu sudah tahu makna cinta sejati ?
Apakah kamu sudah tahu arti memperjuangkan cinta sejati itu ?
Apakah kamu sudah tahu bagaimana cara memperkuat rasa itu agar tetap ada ?
Aku sakit..
Sakit jika harus kehilanganmu.
Tapi aku lebih sakit saat melihat kedua orang tuaku dikecewakan olehmu." Nia.. bangun udah siang tuh kamu gak kuliah?." Kata kak nur sambil mengetuk pintu
" Iyaa kak aku kuliah kok." Jawabku sambil mencoba membuka mata
" Buka dulu ni pintunya." Sambung kak nur
" Iya kak sebentar." Sahutku
" Kamu masih pusing ni?." Tanya kak nur sambil memegang keningku
" Udah gak terlalu kok kak." Jawabku tersenyum
" Tapi badan kamu makin anget loh ni. Kamu semalem makan kan?." Tanya kak nur khawatir
" Aku makan kok kak. Aku gak kenapa-kenapa kok ini karena efek baru bangun tidur aja." Jawabku meyakinkan
" Ari sampai sekarang gak ngehubungin kamu ni?." Tanya kak nur mendekat
" Semalem dia nelvon aku kak. Aku juga kaget tengah malem ada telvon eh ternyata dia." Jawabku menunduk
" Terus dia ngomong apa sama kamu? Dia jelasin gak kenapa dia gak jadi kesini kemarin sore?." Tanya kak nur semakin dalam
" Iya kak dia jelasin. Katanya dia abis kecelakaan pas pulang dari kampus makanya handphone nya dia mati dia juga baru sadar dan ngerasa mendingan pas maleman itu." Jawabku
" Ya Allah dia kecelakaan. Kamu coba bilang sama umi Abi deh ni kamu jelasin kenapa dia kemarin gak jadi kesini. Pasti umi ngertiin." Sambung kak nur
" Umi ngertiin kak. Tapi Abi? Nia gak berani kak ngebahas itu lagi. Kakak kemarin liat sendiri kan Abi marahnya kaya gimana. Nia gak mau liat Abi sedih juga kak." Sahutku
" Tapi dia tetap kesini kan ni buat seriusin kamu?." Tanya kak nur lagi
" Iya dia tetap kesini kak. Dia semalem yakinin Nia gitu kalau dia benar-benar serius sama Nia." Jawabku
" Yauda kamu mandi deh sekarang siap-siap ke kampus. Kamu juga lagi gak sholat kan. Nanti langsung ke meja makan ya buat sarapan. Abis itu minum obat kalo gak vitamin." Ujar kak Nur
" Iya kak. Aku siap-siap dulu ya." Sambungku
" Iya ni. Kakak juga mau beresin abis masak dulu." Sahut kak nur
" Iya kak. Makasih ya kak." Kataku
" Makasih buat apa Nia? ." Tanya kak nur
" Makasih kakak selalu ada buat Nia. Nia sayang sama kakak. Maafin Nia masih banyak protesnya kalau kakak suruh." Jawabku sambil memeluk kak nur
" Sama-sama sayang. Kakak paham kok. Kakak akan selalu coba kasih yang terbaik buat adek Kaka ini. Kamu harus bahagia ya. Senyum." Sambung kak nur sambil tersenyum
" Senyum semangat." Sahutku sambil tersenyum
" Yaudah sana gih bersih-bersih nanti telat lagi." Ujar kak nur
" Oke siap komandan." Kataku penuh semangat
Aku telah bahagia sebelum mengenalmu
Kakak ku pun selalu menguatkanku
Ku mohon jangan engkau rusak kedamaian itu" Ni.. kamu nanti kalau udah selesai kuliah langsung pulang ya." Kata umi
" Iya mi. Nia emang selalu langsung pulang kok." Jawabku
" Ni.. kamu udah gak dilanjutin kan buat serius sama laki-laki tak bertanggungjawab itu?." Tanya Abi kesal
" Ari bi namanya." Jawabku
" Siapapun itu namanya. Abi gak mau ya kamu sedih gara-gara dia doang. Abi gak mau anak perempuan Abi disakitin sama laki-laki. Abi bilang kaya gini ke kamu karena Abi sayang sama kamu ni. Abi selalu dukung apa yang kamu mau. Abi selalu doain yang terbaik buat anak-anak Abi. Abi juga gak pernah ikut campur masalah pribadi kamu. Tapi karena ini menyangkut masa depanmu bersama orang lain Abi harus paling depan menjaga kamu dari orang yang salah." Ujar Abi mendekat
" Iya bi. Makasih udah doain Nia terus. Nia juga sayang sama umi Abi. Maafin Nia masih banyak kurangnya ke Abi umi." Sambungku
" Iya sama-sama sayang. Kamu udah pesan ojek online nya ni? Nanti kesiangan loh." Sahut umi
" Oh iya mih. Nah udah sampe abangnya daritadi. Nia berangkat ya mi. Assalamualaikum" Kataku sambil bergegas
" Iya ni. Waalaikumussalam." Jawab umi
Kamu memang orang pertama yang ku perjuangkan
Tapi keluargaku lah prioritas utama yang akan ku bahagiakanSetelah 15 menit memakan perjalanan menuju ke kampus. Akhirnya sampailah ke tujuan. Kalau tidak ada tugas presentasi hari ini mungkin aku tidak akan masuk dikarenakan hatiku tidak seimbang dengan pikiranku. Semoga presentasi hari ini lancar. Bismillah ya Allah. Nia kamu pasti bisa. Saat aku ingin masuk ke kelas. Ternyata..
" Ni.. kamu baru sampe?." Tanya Ari
" eh iya ri. Aku masuk duluan ya." Jawabku
" Ni aku mau ngomong dulu sama kamu sebentar." Sambung Ari
" Ngomongnya nanti aja ya ri. Aku capek nih mau duduk di kelas." Sahutku
" Nia. Aku benar-benar sayang sama kamu. Maafin aku udah bikin kamu kecewa. Aku akan perjuangkan kamu." Ujar ari
" Maaf ri dosennya udah Dateng tuh." Sambungku sambil menunjuk ke pas dosen dibelakang
Jika sebuah janji bisa dibuktikan dengan perjuangan
Apa dengan kata maaf sudah membuktikan makna ketulusan sesungguhnya ??.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanya Hati
Teen FictionNamaku Nia Dulu aku pernah mengira kalau kita sudah saling menyayangi dengan pasangan dan akan menginjak menuju pernikahan. itu sudah dinamakan CINTA SEJATI. Tapi ternyata sejatinya seorang pria tak bisa dilihat dari berapa lamanya bersama kita tap...