"huwaaa.. jam berapa ini ? Kok tumben gak ada suara 2 alarm ku berbunyi." Kataku
Ketika aku lihat handphone.
Dan ternyata ..
"Hah ? baru jam 2 ? kok bisa aku kebangun lebih awal kaya gini ya." Tanyaku sendiri"Oiya WhatsApp dari Ari semalam aku balas gak ya, aku ketiduran kan semalem karena ngantuk banget." Sambungku dalam hati
Dan ternyata..
"Wah dia sampe misscall aku 5x karena aku gak balas. Ada apa sih sebenarnya ya. Yauda aku balas dulu deh biar aku tanya dia kenapa." UjarkuBalas pesan:
"Iya ri. Kenapa ya?. Maaf semalam aku udah tidur."(kirim)
Tringg.. (pesan masuk)
"Ari ? Dia kok langsung balas ya. Emang dia gak tidur ya. Aku buka dulu deh WhatsApp nya." KatakuIsi pesan:
Ari : iya Nia gapapa. Kamu besok masuk kuliah gak?
(Balas) : masuk kok. Kenapa ya ri?
Ari : gapapa. Berarti nanti kita ketemu hehe
(Balas) : owhh hehe kirain aku ada apa. Yauda aku lanjut tidur lagi ya ri.
Ari : iya Nia.. selamat tidur. Assalamualaikum
(Balas) : oke siapAkhirnya aku tertidur kembali dan bangun kembali saat jam "kring.. kring"
"Wah Alhamdulillah udah shubuh ya. Aku langsung mandi deh terus bantu umi di dapur" kataku
Selesai mandi aku segera ke dapur
"Mih.. umi lagi bikin apa?." Tanyaku
"Umi lagi panasin makanan yang ada di kulkas aja ni buat sarapan." Jawab umi
"Owh yaudah, ada yang bisa Nia bantu gak mi?." Tanyaku lagi
"Gak ada kok Nia. Kamu gak ada tugas kuliah kayanya umi belum liat kamu buka laptop deh." Tanya umi
" Belum mi. Nia kan baru masuk beberapa hari aja." Jawabku
"Owhh yauda kamu siap-siap kuliah aja, umi gak masak juga kan hari ini." Kata umi
"Oke mi. Nia siap-siap dulu ya." Sambungku
"Iya sayang." Jawab umi tersenyumSelamanya seorang anak akan tetaplah anak bagi orang tua.
Tapi bagiku umur tidak akan ada yang mengetahui, maka jadilah sebaik-baiknya anak.Aku segera ke kamar untuk bersiap-siap ke kampus. Tiba-tiba handphone ku berdering suara telvon.
"Aduh siapa sih yang telvon. Gak tau apa aku lagi siap-siap ke kampus." Kataku
Dan ternyata..Panggilan masuk "Ari"
"Hah? Ari? Angkat gak ya. Angkat enggak, angkat enggak. Bismillah." Kataku sambil berdiri menggigit jari.
Ari: assalamualaikum Nia
Aku: aduh sakit banget
Ari: ni.. kamu gak kenapa-kenapa.?
Aku: eh.. eh. Gak kok aku baik-baik aja."
Aduh bodoh banget sih aku kenapa treak pas dia lagi nelvon. Tapi sakit juga jariku nih." Ucapku dalam hati
Ari: ni.. hallo. Kamu masih disitu gak?
Aku: i.. iya. Aku masih disini kok. Kenapa ya ri? Bukannya nanti kita ketemu di kampus?.
Ari: iya emang kita nanti ketemu. Tapi aku mau pastiin aja kalo kamu baik-baik aja.
Aku: hah? Aku baik-baik aja kok. Yauda aku siap-siap dulu ya, takut kesiangan.
Ari: oke deh. Sampai ketemu nanti ya ni. Assalamualaikum
Aku: oke siap di.Aku tak ingin mengenal cinta saat ini
Tapi mengapa hatiku berdetak dari biasanyaAkhirnya setelah aku rapih untuk ke kampus, aku menuju ke ruang tengah untuk pamit sama umi Abi karena ojek online ku sudah datang.
"Mih.. bi. Nia berangkat ya. Ojeknya udah datang." Kataku sambil salim
"Iya Nia.. hati-hati ya." Jawab umi dan Abi tersenyumSelama di perjalanan aku mikir kenapa Ari bersikap kaya gitu ya ke aku. Kenapa Ari sikapnya beda ke aku. Kenapa juga dengan hati aku. Aduh.. entahlah. Tapi aku jadi takut ketemu dia. Harus ngomong apa nanti aku.
"Mbak.. sudah sampai." Kata bapak ojek
"Duh.. gimana ya nanti kalo ketemu. Tapi kan pasti ketemu di kelas." Ucapku dalam hati
"Mbak.. hello(sambil tangannya ke muka ku)." Ucap bapak ojek
"Eh ya Allah pak.. kenapa.?" Tanyaku
"Ini udah sampai mba. Mba nya saya ngomong malah bengong." Jawab bapak ojek
"Owhh udah ya pak. Maaf ya pak.. ini duitnya pak. Makasih ya." Ucapku
"Oke mba. Hati-hati mba kesandung gara-gara ngelamun." Sambung bapak ojek
"Aduh sakit (kejedot pagar)" kataku
"Nah kan saya bilang hati-hati mba." Sahut bapak ojek sambil tertawa
"Ih si bapak masih disitu aja." SambungkuAkhirnya aku mencoba menghela nafas perlahan-lahan selama menuju kelas.
"Nia.. biasa aja. Kenapa hati lu jadi gak karuan gini. Kaya mau ketemu presiden aja." Ucapku dalam hatiKetika aku naik satu tangga lagi menuju kelas. Dan ternyata..
"Nia.. baru sampe?." Tanya Ari
"Eh iya ri.. baru sampe nih. Aku masuk ya." Jawabku
"Iya Nia." Sambung Ari tersenyum
"Aduh kenapa dia segala senyum sih. Kan jadi tambah gak karuan hatiku ini." Ucapku dalam hati"Assalamualaikum semuanya." Kataku
"Waalaikumussalam ni. Ni bentar deh.. lu kenapa dah? Kok muka lu keliatan beda hari ini?." Tanya Siti
"Iya ni.. lu keliatan kaya lagi.
"Kaya lagi kasmaran." Tanya mereka serempak
"Eh gak kok. Kata siapa.. sok tau kalian nih. Tadi tuh aku cuma abis ketemu
"Ketemu siapa hayo? Ngaku lu ni lagi suka sama siapa?." Sambung Dwi
"Tau ni. Kita kan temen ih. Masa masih aja sih lu rahasia-rahasiaan sama kita." Sambung fia
"Gak kok. Orang aku tetap seneng kan bawaannya setiap hari." Sambungku
"Yaudah deh ni kalo lu gak mau kasih tau kita. Tapi ni ada yang mau gue kasih tau ke lu." Kata Dwi"Apaan tuh wi?." Tanyaku heran
"Ni.. ada yang suka sama lu. Dia nanyain lu ke gue, kebetulan dia juga sodara jauh gue sih." Jawab dwi
"Anak mana wi? Kok bisa kenal sama gue?." Tanyaku
"Anak kampus ni. Sekelas juga kok sama kita." Jawab dwi
"Hah? Anak kampus? Sekelas? Siapa deh ni? Kok gue jadi deg-degan ya." Tanyaku penasaran
"Dia si Ari ni. Lu tau Ari kan?." Jawab Nia
"Ari? Kenapa bisa Ari wi?." Tanyaku lagi
"Gak tau gue juga ni. Dia bilang dia suka sama lu, udah gitu aja. Terus dia juga nanya nomor handphone lu, gue bilang aja di grup kampus ada kok." Jawab dwi
"Pantesan. Kemarin dia WhatsApp gue bahkan tadi pagi dia nelvon gue juga." Sambungku
"Owhh jangan-jangan yang udah buat lu senyum terkesima hari ini tuh si Ari." Seru mereka kompak
"Ih apaan sih kalian tuh. Eh udah ada dosen tuh." Jawabku penuh senyum"Assalamualaikum semuanya." Pak dosen
"Waalaikumussalam pak." Jawab sekelas
"Assalamualaikum pak, maaf saya tadi abis dari toilet." Kata Ari sambil salim
"Ni.. siapa tuh." Sambung Dwi sambil menyenggol bahuku
"Apa sih ah wi." Jawabku tersenyum.
Akhirnya dia lewat dihadapan ku dan dia tersenyum
"Apa-apaan ini. Jangan buat aku makin percaya diri dong ri." Kataku dalam hatiAkhirnya setelah 6 jam berlalu. Mata kuliah pun selesai.. dan waktunya pulang. Saat aku sedang membereskan buku di mejaku
"Ni.. kamu mau pulang?." Tanya Ari tersenyum
"Eh ri.. iya nih. Kamu juga kan?. Jawabku
"Iya nih. Turun bareng yuk." Sambung Ari
"Oke boleh. Bareng-bareng sama lainnya ya." Sambungku
"Iya Nia" ujar Ari tersenyumSetelah aku membereskan semuanya. Aku pakai tas ku dan berjalan menuju ke bawah untuk pulang. Di tengah perjalanan menuju ke bawah
"Ni.. tas nya mau dibawain gak?." Tanya Ari
"Gak usah ri. Ini aja minta tolong dibuangin.. hehe." Jawabku sambil memberikan botol kosong
"Oke deh ni." Sambung Ari mengambil botol kosongnya.
"Eh.. aku duluan ya semuanya. Soalnya ojeknya udah dateng." Kataku
"Iya ni.. hati-hati ya." Jawab Siti,Dwi dan Fia
"Hati-hati ya ni." Sambung Ari tersenyum
"Iya, duluan ya semuanya. Assalamualaikum." Sambungku
"Waalaikumussalam" jawab mereka serempakJika rasa ini semakin menjadi..
Apa aku siap dengan rasa sakit yang akan terjadi ?"Assalamualaikum.. Nia pulang." Kataku
"Waalaikumussalam ni." Jawab kak nur
"Kak.. umi Abi mana?." Tanyaku
"Umi Abi lagi ada acara diluar." Jawab kak nur
"Owhh yauda Nia ke kamar ya kak. Mau istirahat nih." Sambungku
"Iya ni. Kalau kamu mau makan ada di dapur ya lauknya.. tadi kak nur masak." Kata kak nur
"Oke siap kak, Makasih ya." Ujarku
"Iya ni." Sambung kak nurAkhirnya sampai juga di kasurku tercinta. Hari ini benar-benar macam-macam rasanya. Semoga semuanya bukan mimpi. Dan akhirnya aku pun tertidur pulas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanya Hati
Teen FictionNamaku Nia Dulu aku pernah mengira kalau kita sudah saling menyayangi dengan pasangan dan akan menginjak menuju pernikahan. itu sudah dinamakan CINTA SEJATI. Tapi ternyata sejatinya seorang pria tak bisa dilihat dari berapa lamanya bersama kita tap...