Mengapa ?

44 9 0
                                    

" Nia.. bangun dek." Panggil kak nur sambil mengetuk pintu
" Iya kak. Aku udah bangun kok." Jawabku
" Aduhh kenapa palaku pusing banget ya rasanya. Mau bangun aja sakit banget badannya, palaku juga terasa mutar. Udah jam berapa ya ini ?." Tanyaku sendiri
Ketika aku lihat ke arah jam dinding, mataku kabur penglihatannya sedangkan aku sudah memakai kacamata. Aku berusaha pelan-pelan menuju ke kamar mandi untuk siap-siap sholat dan melanjutkan kegiatan ku seperti biasanya walaupun palaku semakin sakit. Ketika aku sudah selesai semua aku segera menuju ke ruang makan untuk sarapan.
" Ni .. kamu baik-baik aja?." Tanya umi
" Iya mi. Nia baik-baik aja kok." Jawabku tersenyum
" Nia kok muka kamu pucat banget sih. Kamu sakit ?." Tanya kak Nur cemas
" Aku gak kenapa-kenapa kok kak. Ini sedikit pusing aja palaku jadinya keliatan pucat. Nanti juga biasa lagi kok kak." Jawabku meyakinkan
" Kamu jangan kuliah dulu ya ni. Kamu istirahat ya. Kakak khawatir sama kamu." Sambung kak Nur
" Kakak sayang. Aku gak kenapa-kenapa kok. Setelah makan nanti aku langsung minum obat kok." Sahutku tersenyum
" Yaudah kamu langsung minum obat ya. Nanti kakak aja yang anterin kamu ke kampus." Ujar kak Nur
" Iya kak. Makasih ya." Kataku
" Sama-sama. Yaudah kamu makannya abisin ya." Sambung kak Nur
" Iya kak." Sahutku
Setelah aku selesai makan, aku segera minum obat dan bersiap-siap. Dan ketika aku ingin ke luar untuk berangkat ke kampus diantar kak Nur. Abi menghampiriku dan akhirnya..
" Ni.. kamu Abi aja yang antar ya." Kata Abi
" Gak usah bi. Nur aja yang antar Nia. Abi istirahat aja nanti kan mau ada acara juga." Sambung kak nur
" Yaudah kalau gitu. Hati-hati ya nur bawanya." Sahut Abi
" Iya bi." Jawab kak nur
" Nia berangkat dulu ya bi. Assalamualaikum." Kataku sambil salim
" Iya hati-hati ya ni. Kamu jangan capek-capek ya. Di kelas aja udah." Sambung Abi
" Iya bi." Sahutku
Badanku memang sedang rapuh
Tapi apa bisa aku melihat keluarga ku tersedu karena khawatir dengan keadaanku.
Yakinlah aku pasti mampu..

Akhirnya aku berangkat menuju ke kampus diantar kak nur. Selama di perjalanan aku hanya bisa diam tanpa berkata-kata. Entah kenapa aku bisa se drop ini padahal aku malamnya baik-baik saja. Semoga ada penyemangat di tempat kuliahku nanti agar aku bisa hilang pusingnya.
" Ni.. kamu masih pusing?." Tanya kak nur
" Masih nih kak." Jawabku
" Nanti pulangnya Kaka jemput lagi ya. Kamu gak usah naik ojek online." Sambung kak nur
" Tapi kakak bukannya mau ke kampus buat persiapan wisuda?." Tanyaku
" Gak jadi ni. Besok katanya gladi resiknya." Jawab kak nur
" Oh gitu. Yaudah kak nanti kalau udah selesai Nia telvon kakak ya." Sambungku
" Iya ni. " Sahut kak nur
Di tengah obrolanku dan kak nur, handphone ku berbunyi suara pesan masuk. Ketika aku buka handphoneku. Ternyata dari..

(Pesan masuk)
Mutia : Assalamu'alaikum Nia.. kamu apa kabar? Aku mau main kerumah kamu ya hari ini. Kamu bisa gak?
Aku : waalaikumussalam. Alhamdulillah aku baik kok mut. Tapi maaf mut aku bukannya gak bolehin kamu main kerumah aku. Tapi aku lagi gak enak badan nih palaku pusing banget. Maaf ya mut
Mutia : oh yaudah Nia gapapa kok. Semoga kamu cepet sembuh ya.
Aku : iya makasih ya mut.
Mutia : sama-sama Nia .

" Alhamdulillah akhirnya udah sampe juga." Kata kak nur
" Alhamdulillah kak. Makasih ya kak." Kataku
" Iya sama-sama. Tadi ada pesan masuk dari siapa ni? Dari Ari itu?." Tanya kak nur
" Bukan kak. Tapi dari Mutia yang waktu itu pernah kerumah buat beli kerudung di aku." Jawabku
" Oh itu. Tapi ni bukannya Abi suruh Ari datang hari ini kerumah?." Tanya kak nur lagi
" Iya kak hari ini Abi suruh dia ke rumah. Aku juga udah bilang sama dia semalam." Jawabku
" Terus kata dia apa?." Tanya kak nur mendekat
" Katanya dia siap sekarang kerumah kak." Jawabku
" Oh alhamdulillah kalo gitu deh. Kamu nanti hubungin Kaka ya kalau udah pulang." Sambung kak nur
" Iya kak. Nia ke atas ya kak ke kelas." Sahutku
" Iya ni. Hati-hati naik tangganya." Kata kak nur
" Iya kak. Kakak hati-hati pulangnya ya." Sambungku
" Iya ni." Sahut kak nur tersenyum
Jika kamu masih merasa tidak nyaman bersama saudaramu.
Maka periksalah hatimu.. sudah berapa banyak pengorbanan yang telah ia berikan padamu walaupun sifatmu selalu berliku-liku

Tanya HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang