Mengejar waktu

68 13 3
                                    

orang pertama : nia.. apa kamu sudah yakin dengan permintaan hati kamu. coba kamu telusurin dahulu siapa dia sebenarnya.
orang kedua : nia.. dia itu yang terbaik buat kamu kok, kalian berdua kan juga sebenarnya saling sayang. kalau kamu sayang dia pasti kamu percaya siapa dia dan apapun kekurangannya.

orang pertama : nia.. ayok ikutin kata hati kamu, jangan nafsu kamu.
orang kedua : nia.. udah terima aja.

"ahh.. udah jangan pada berisik, aku pusing." kataku
Karena terdengar suara treakan dari kamarku tengah malam, akhirnya umi ke kamarku dan membuka pintu.
"nia.. bangun sayang, istighfar ni. bangun ini umi." kata umi
"udah jangan ganggu." kataku sambil terbangun kaget
"nia.. ini umi. coba buka matanya pelan-pelan terus liat depan kamu siapa." sahut umi mendekatkanku

akhirnya aku membuka pelan-pelan mataku dan ternyata umi benar-benar dihadapanku, dan akhirnya aku langsung..
"umi" kataku sambil memeluk umi dengan tangisan
"kamu kenapa ni? kamu mimpi buruk?." tanya umi
"pokoknya nia mau peluk umi aja malam ini." jawabku sambil memeluk umi dengan erat
"yaudah umi tidur disini dulu deh temenin kamu. kamu wudhu dulu sana ya biar tenang hatinya. umi gak maksa kamu buat cerita sekarang kok, yang penting kamu tenangin hati dulu ya." sambung umi
"yaudah mi.. nia wudhu dulu ya." sahut ku sambil mengusap air mata

akhirnya aku menuju ke kamar mandi untuk berwudhu agar tenang hatiku. setelah aku berwudhu aku lihat umi sudah tidur kembali, pasti umi juga udah lelah banget hari ini karena abis ada acara tadi sore. semakin larut malam semakin mataku tidak bisa dipejamkan, mimpi itu. kenapa aku bisa mimpi seperti itu, apa maksudnya ya. ada yang bilang dia baik ada yang bilang gak. ya allah aku semakin gak mengerti apa yang harus aku lakukan dan aku rasakan saat ini. dan kenapa juga hatiku tiba-tiba terasa ada yang keganjal dan bersedih, kenapa aku jadi takut? ahh aku pusing. kisah macam apa ini, karena pikiranku semakin meraut gak jelas, aku memutuskan untuk tidur dengan menutup kepalaku dengan bantal.
Kata orang lain cinta itu menyenangkan
Tapi mengapa bagiku saat ini begitu merumitkan

Semakin cepatnya waktu tibalah waktu shubuh dan akhirnya..
"Nia.. bangun udah shubuh tuh nak." Kata umi
"Hmm.. iya mi. Kenapa?." Tanyaku
"Udah shubuh sayang, sholat dulu yuk." Jawab umi
"Oh iya mi. Nia rapihin kasur dulu ya mi." Sambungku
"Iya sayang." Sambung umi

Setelah aku merapihkan kasurku aku segera menuju ke kamar mandi untuk bersih-bersih melakukan sholat shubuh dan kegiatan lainnya. Saat semuanya selesai, aku merapihkan buku kuliahku ke dalam tas. Dan akhirnya..
"Mih.. Nia berangkat ya, ojeknya udah sampe soalnya." Ucapku sambil salim dan mencium kening umi
"Iya Nia.. hati-hati ya." Kata umi
"Iya mi, Assalamualaikum." Sahutku
"Waalaikumussalam." Jawab umi
Maafkan aku yang selalu berlaku kekanakan dihadapanmu..
Tapi aku akan berusaha selalu membuat ukiran senyum dibibirmu..
Karena aku begitu menyayangimu, wahai ibuku.

Selama di perjalanan aku masih memikirkan arti mimpiku semalam, aku mencoba menetralkan hatiku dan menarik nafas perlahan-lahan. Dan tak terasa tibalah di kampusku
"Pak.. makasih ya. Ini uangnya, ambil aja kembaliannya." Kataku
"Makasih ya mba, semoga dimudahkan segala urusannya." Sambung bapak ojek
"Amin ya Allah."  Sahutku tersenyum

Langkah demi langkah tibalah aku di depan pintu kelas dan ketika aku ingin masuk kelas...
"Ni.." panggil Ari
Aku segera menengok ke belakang dan ternyata..
"Iya ri.. aku masuk ya." Jawabku tersenyum
"Tapi ni.. yaudah iya ni." Sambung Ari
Selama mata kuliah berlangsung palaku rasanya mau pecah, aku memikirkan biaya kuliahku yang sudah masuk ke tanggal masa tenggang dan sekarang harus kasih jawaban tentang kehidupan yang serius dalam waktu seminggu. Aku bisa aku pasti bisa..
Kehidupan akan selamanya mendapatkan ujian
Tapi ketenangan akan selamanya ada bersama orang-orang yang hatinya menyenangkan

Tanya HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang