14 Agustus 2014

159 16 0
                                    

Akhirnya masa putih abu-abu telah ku selesaikan.
Selama 3 tahun berjuang jauh dari orang tua hingga semuanya terbiasa sendiri dan bisa menyelesaikan apapun itu secara mandiri.

Umur 18 tahun dimana aku masih terus mencari jati diriku sendiri tapi ku yakin pasti bisa melewati kedepannya secara sendiri.

Tak tersadar setelah 2 jam aku merasakan itu semua aku tertidur pulas.

Kring.. kringg

"Huwaaaa... Udah pagi ya" kataku

Aku sehentak kaget dan duduk melihat handphone di samping bantalku. Wah ternyata sudah jam 05.00 WIB. Segera ku ke kamar mandi dan bersiap-siap untuk sholat subuh. Dan terdengar suara dari bilik pintu.

"Nia.. kamu udah bangun belum?" Kata umi

"Udah mi.. ini Nia lagi rapihin mukena." Jawabku

"Yaudah kalau udah selesai ke dapur ya bantuin umi" jawab umi

"Oke siap komandan" jawabku

Selesai merapihkan mukena dan semua isi kamar. Aku segera bergegas menyusul umi ke dapur.

"Mi.. masak apa kita hari ini?" tanyaku

"Kita masak nasi goreng aja. Sekalian buat kamu bawa bekal nanti." Kata umi

"Bekal mi?. Emang Nia mau kemana?." Tanyaku heran.

"Kamu kan hari ini mulai kuliah ni. Kamu lupa deh pasti." Jawab umi sambil tersenyum

"Ya Allah.. iya mi. Kalau gitu Nia mandi dulu ya mi, terus rapih-rapih." Jawabku penuh semangat

"Ini dirapihin dulu dong abis masaknya". Sahut umi

"Oiyaa maaf umiku hehe (sambil senyum Pepsodent). Udah mi Nia mandi ya." Jawabku lagi

"Iya bawel" sahut umi

Ya,aku sering dipanggil bawel karena keaktifan ku lebih dari kaka ku yang lainnya. Aku tiga bersaudara dan aku anak terakhir.
Kakakku yang pertama sudah menikah dan dikaruniai 2 anak. Dan kakakku yang kedua sedang mengurus skripsinya di salah satu universitas swasta Jakarta.

Tepat pukul 08.00 WIB aku segera memesan ojek online.

"Nah itu dia. Atas nama Nia ya pak?." tanyaku

" Iya mba Nia." Jawab bapaknya

Aku segera menuju ke dalam dan pamit sama umi dan abi.

"Mi..Bi.. Nia berangkat dulu ya." Kataku

"Iya. Hati hati ya.. kalau ada sesuatu kabarin. Jangan pulang telat." Kata umi

"Iya kesayangannya Nia ." Jawabku sambil kecup kecing umi dan abi.

"Kedewasaan telah sampai di usiaku.
Tapi keridhoan orang tua tetap prioritas untukku."

Selama di perjalanan, ku saksikan beberapa anak yang sedang mencari uang karena kehilangan orang tuanya sehingga tak bisa mendapatkan pendidikan secara layak pula. Sungguh malangnya nasib mereka.
Tak terasa air mataku membasahi pipi.

Aku menghela nafas dan berkata dalam hati
"Alhamdulillah ya Robb kau masih memberiku nikmat yang tak bisa didapatkan oleh orang lain".

Memang..
"Kunci kebahagiaan itu ada 2 "sabar dan ikhlas".

Tak terasa tepat pukul 09.15 ku sudah sampai di universitas.

"Alhamdulillah sampai. Makasih ya pak." Kataku sambil memberi uang.

"Sama sama mba." Jawab bapaknya

"Kelasku mana ya. Jurusan tarbiyah (pendidikan)." Tanyaku dalam hati.

"Nah itu dia sebelah tangga. Alhamdulillah ketemu." kataku sambil bergegas.

"Disini aja duduknya. Kosong kok, kita cuma bertiga. Satu lagi kosong." Kata Siti

"Iya sini aja dekat kita." Sahut fia

"Iya paling depan jadi enak keliatan dosennya." Sahut Dwi

"Iya makasih ya semuanya. Aku duduk disini ya." Jawabku tersenyum

"Iya. Kenalin aku Siti, aku fia, aku Dwi ." Kata mereka sambil mengulurkan tangan.

"Aku Nia. Salam kenal ya semuanya." Jawabku sambil membalas jabatan tangannya

Akhirnya kita saling bercengkrama dan bergurau satu sama lain. Sehingga ku bisa tau 

Si Siti yang agamis dan fashionable
Si Dwi yang k-popers dan fashionable tapi loading lama, dan
Si Fia yang lugu,polos dan unik.
Tapi ku nyaman bersama mereka semua.

Tak terasa waktu belajar sudah berlalu. Dan akhirnya yeayy waktu pulang telah tiba. Badanku sudah rindu kasur yang empuk. Aku segera pesan ojek online.

"Nah itu dia abangnya. Atas nama Nia ya pak?." Tanyaku

"Iya mba." Jawab bapaknya

"Semuanya aku duluan ya." Kataku

"Iya Nia." Jawab mereka

Aku sangat bersyukur untuk hari ini bertemu dengan orang baru dan ditempat baru.

"Malam ini akan terasa panjang ketika hati kita lapang. Tapi malam ini akan terasa sedikit ketika hati kita sempit"

Tepat jam 16.00
Alhamdulillah aku sampai rumah. Aku segera bergegas ke kamar karena saat itu umi dan abi sedang ada acara diluar. Dan sesampai di kamar aku segera ke kamar mandi untuk bersih-bersih untuk sholat dan istirahat.

Tanya HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang