pertanyaan hati

75 14 1
                                    

Setelah beberapa jam berkumpul bersama dirumah Dwi tak terasa waktu sore telah tiba.
"Eh balik yuk, udah sore nih." Kata Siti
"Yuk ti, lu balik sama gue kan?." Tanya fia
"Iya fi, bentar gue ambil tas gue dulu di kamar Dwi." Jawab Siti
"Sekalian tas gue dong ti, minta tolong. Hehe." Sambung fia
"Eh ni.. lu balik naik apaan? Kan tadi lu baliknya sama gue." Tanya Dwi
"Ini gue mau pesan ojek online kok wi." Jawabku

"Lu tau alamat rumah gue ni?." Tanya Dwi lagi
"Tau kok, tadi gue liat ada toko gitu di depan gang rumah lu wi. Jadinya gue ingetin aja buat nanti patokannya kalo gue mesen ojek. Hehe." Jawabku
"Oh oke deh kalau begitu." Sambung Dwi
"Fia, Siti kalo kalian mau duluan gapapa kok, gue masih nunggu ojeknya nih." Sambungku
"Serius gapapa nih ni?." Tanya fia
"Serius fi, gapapa kok." Jawabku tersenyum
"Yauda kita balik duluan ya ni." Sambung fia sambil memakai tas nya
"Iya hati-hati ya kalian." Ujarku
"Iya ni, lu juga hati-hati." Sahut Siti

"Iya. Eh masa ojeknya batalin, gue udah mesen 3kali padahal. Yang pertama dia katanya kejauhan, terus kedua katanya ban motornya lagi di tambal, terus yang tadi dia batalin tiba-tiba tanpa bilang apapun ke gue. Gue jadi gak bisa mesen lagi kan nih. Terus gimana dong wi?." Tanyaku
"Yauda nih pake aplikasi di handphone gue aja ni." Jawab dwi
"Gak usah wi, gue anterin aja nia nya. Lu mau kan ni gue anterin?." Tanya Ari
"Gak usah ri, gue pesan di handphone nya Dwi aja." Jawabku tersenyum

"Jadinya gimana nih?." Tanya Dwi
"Pesan di handphone lu aja wi " jawabku
"Oke gue pesan dulu ya, nah ini udah dapet ni. Bapaknya Dateng sekitar 3 menit lagi ni." Sambung Dwi
"Oke, gue siap-siap dulu ya. Ambil tas nya di kamar lu dulu." Kataku
"Ni.. ojeknya udah sampe tuh. Dia tunggu depan toko gang gue." Sahut Dwi
"Oke wi, yuk temenin gue ke depan." Ujarku
"Wi.. gue sekalian balik juga ya. Salam buat mamah lu dari umi gue." Kata Ari
"Oh gitu, oke deh ri hati-hati ya. Iya nanti gue salamin ke mamah gue." Sambung Dwi
"Yuk ni kita ke depan." Kata Dwi
"Yuk wi." Sambungku

Akhirnya aku dan Dwi menuju ke depan gang rumahnya tepatnya di sebuah toko untuk titik jemput ojek online nya. Dan selama di perjalanan
"Ni.. perasaan lu gimana sekarang?." Tanya Dwi
"Maksudnya wi?." Tanyaku lagi
" Yang tadi ni yang tentang Ari bilang sesuatu tentang itu ke lu." Jawab dwi
" Oh tentang itu, gue gak tau wi. Perasaan gue saat ini sih masih nyaman aja kalo Deket sama dia, tapi kalo untuk rasa ke depannya gue gak tau wi. Gimana jawaban Allah aja, doain ya wi biar dikasih jawaban yang terbaik." Sambungku tersenyum
"Oke deh ni, gue bakal doain terus kok apa yang menjadi terbaik buat sahabat gue." Sambung Dwi memelukku

"Wi.. kayanya itu ojeknya deh soalnya platnya sama kaya yang tadi lu bilang ke gue." Sahutku
"Yaudah ni yuk coba kita tanya." Sambung dwi
"Pak .. atas nama Dwi bukan?." Tanyaku
"Iya mba." Jawab bapak ojek
"Wi.. gue pulang ya. Makasih ya atas jamuannya dan kejutannya, gue sampe gak nyangka kalian bisa kaya gitu ke gue. Salam buat mamah lu ya wi." Ujarku tersenyum dan memeluk Dwi
"Iya sama-sama ni. Lu hati-hati ya, kita semua kan sayang sama lu ni." Sahut Dwi membalas pelukanku
"Yauda wi, gue pulang ya. Assalamualaikum." Kataku tersenyum
"Waalaikumussalam ni." Sambung Dwi tersenyum

Betapa bahagianya berada di sekeliling orang yang baik,
Tapi alangkah indahnya berada di sekeliling sahabat yang baik.

"Mba.. itu temannya ya? Kok kayanya daritadi ikutin terus." Tanya bapak ojek
"Hah? Yang mana pak?." Tanyaku
"Itu mba, coba aja lihat ke spion motor." Jawab bapak ojek
Aku langsung melihat ke arah spion. Dan ternyata..
"Ari? Kok dia bisa ikutin aku? Bukannya tadi dia udah pulang duluan ya?." Tanyaku dalam hati
Aku segera melihat ke belakang dan dia tersenyum.
"Temannya mba? Atau pacarnya? Atau calon suaminya? Soalnya kayanya ngejagain banget diikutin terus mbak nya." Tanya bapak ojek meledek
"Teman kok pak, mungkin dia mau pergi ke tempat yang sama yang se arah juga." Jawabku
"Oh gitu mbak, iya deh. " Sambung bapak ojek

Untuk apa kau terus menghantuiku
Apakah perasaanmu sudah pasti tulus untukku?

Akhirnya setelah beberapa menit menuju pulang ke rumah sampai juga di rumah ku tercinta.
"Makasih ya pak." Kataku sambil memberikan uang
"Iya sama-sama mba." Sambung bapak ojek
"Ari mana ya? Dia udah pulang kali ya." Tanyaku dalam hati sambil melihat ke sekeliling rumah

Pesan masuk "Ari"
(Maaf Nia.. aku gak bisa jagain kamu sampai rumah, soalnya tadi ada urusan mendadak. Maaf ya.. tapi kamu harus yakin kalau aku akan selalu jaga kamu dimanapun kamu berada)
"Aku balas gak ya. Aku bingung harus balas apa, tapi kalau gak dibalas nanti jadi pertanyaan terus nanti dia telvon Mulu lagi. Aku balas aja deh." Ucapku dalam hati
Balas
(Iya ri gapapa kok, makasih ya)

Akhirnya setelah aku balas pesannya aku segera masuk ke dalam rumah, dan aku baru ingat kalau sore keluarga ku lagi ada acara keluar jadinya rumah kosong dan akhirnya aku menuju ke kamar untuk beristirahat dan langsung mandi suci karena mengejar waktu sholat ashar. Tak tersadar setelah sholat ashar aku ketiduran dan terbangun saat jam..
"Ni.. kamu udah pulang belum?" Tanya kak nur sambil mengetuk pintu
Karena gak ada jawaban dariku akhirnya kak nur buka pintunya
"Ya Allah si Nia dia mala tidur pas Maghrib." Kata kak nur
"Ni.. Nia bangun udah maghrib." Sambung kak nur sambil membangunkanku
"Huwaaa.. kenapa sih kak pulang-pulang berisik banget." Tanyaku
"Itu kamu liat dong udah jam berapa, Udah waktunya sholat Maghrib." Jawab kak nur
Akhirnya aku melihat jam di dinding, dan ternyata..
"Ya Allah setengah 7, aku ketiduran tadi kak abis sholat ashar. Yauda aku ke kamar mandi dulu ya kak. Makasih udah bangunin Nia, kalau Kaka belum pulang mungkin Nia udah kebablasan nih." Kataku
"Iya sama-sama, yauda gih cepetan sana sholat." Sambung kak nur

Akhirnya setelah dari kamar mandi aku segera sholat Maghrib dan membaca bacaan sambil menunggu waktu isya. Saat waktu isya tiba aku dan keluargaku sholat berjamaah di ruang tengah. Lalu setelah itu kita makan malam bersama, setelah semua selesai aku berbincang-bincang bersama kedua kakakku penuh canda tawa sampai tibanya aku teringat sesuatu..
" Ya Allah.. malam ini kan aku udah niat mau sholat buat minta petunjuk dari Allah." Ucapku dalam hati
"Kenapa ni? Kok kaya ada yang kamu pikirin." Tanya kak Anis
" Gak kok kak, Nia mau ke kamar dulu ya kak. Tiba-tiba Nia ngantuk lagi nih, huamm." Jawabku
"Perasaan tadi kamu udah tidur deh ni, udah ngantuk lagi aja." Sambung kak nur
"Nah makanya karena dari itu kak tidurnya Nia belum pulas berarti, Yauda kak Nia ke kamar ya. Dah kakak-kakaku cantik." Sambungku tersenyum

Aku langsung menuju ke kamar dan ke kamar mandi untuk siap-siap sholat dan menyiapkan panduan doanya.
"Bismillah ya Allah.. aku serahkan segala urusanku padamu." Kataku
Akhirnya aku segera sholat dan membaca doanya dan dipenghujung doa terakhir aku mengucapkan doa..
" Ya Allah ya Tuhanku, engkaulah maha membolak balikan hatiku. Engkaulah yang maha pemberi kekuatan, engkaulah yang maha pemurah lagi maha penyayang. Saat ini detik ini hambamu yang lemah ini sedang merasakan sesuatu yang engkau pasti lebih mengetahui itu. Aku memohon kepadamu ya Allah, jika memang dia yang terbaik untukku untuk menjadi pasangan hidupku kelak maka permudahlah jalan kami untuk bersatu dan pertahankanlah perasaan kami dengan apapun yang terjadi kedepannya kelak. Tapi, jika dia memang bukan yang terbaik untuk menjadi pasangan hidupku kelak, maka bukalah segala kebenaran itu dari mata hambamu yang penuh dosa ini dan hilangkanlah perasaan itu secara perlahan-lahan. Karena hamba tidak mau sebuah perasaan hamba kepada hambamu mengganggu ketenangan ku dalam beribadah kepadamu ya Robb. Robbana atina fiddunya Hasanah wa fil akhiroti Hasanah wa qina 'adzabannar. Amiin ya robbal alamin."
Tak terasa air mataku membasahi pipiku karena mengeluarkan segala isi pertanyaan hatiku. Setelah aku melakukan sholat aku pun segera tidur.

Jika pertanyaan hati saja bisa membuatku berderai air mata,
Apakah jawaban hati itu bisa membuatku tersenyum?

Tanya HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang