Lagi dan lagi

81 13 0
                                    

Tak terasa hari ini hari libur. Aku ada janjian sama siapa ya, eh tapi kayanya gak ada janji sama siapapun deh. Sekarang jam berapa ya, aku merasa tidur gak pulas semalam karena kebangun terus.
Dan ternyata..
"Hah? Jam 08.00 WIB. Kok bisa aku kesiangan gini. Apa karena tidur ku gak bener ya semalam. Alarm berbunyi aja aku sampai gak dengar juga. Terus umi.." Ucapku
Aku langsung bergegas keluar
"Eh anak umi udah bangun." Kata umi
"Umi, kok Nia gak dibangunin." Tanyaku
"Sengaja, soalnya kan kamu hari ini libur kuliah lagi libur sholat juga. Jadinya umi biarin kamu istirahat aja." Jawab umi
"Ihh.. umi kenapa baik banget sih. Nia jadi mau meluk umi tapi Nia belum mandi hehe." Sambungku tersenyum
"Ihh bau.. mandi dulu sana. Tapi Nia kok mata kamu agak beda keliatannya, kamu semalam bergadang atau abis nangis?." Tanya umi
"Gak kok mi, gak dua-duanya nya. Tapi Nia kebangun terus mi semalam jadi pusing pala Nia juga akhirnya matanya juga begini deh." Jawabku
"Ada yang kamu pikirin? Atau kamu takut sendirian?" Tanya umi meledek
"Gak ada yang Nia pikirin kok umi sayang. Nia Mala mikirin kenapa umi cantik banget sih." Jawabku sambil tertawa mencolek pipi umi
"Ih ada maunya nih kamu muji-muji umi. Udah sana mandi." Sambung umi
"Oke siap bidadari cantik." Sahutku

Pikiranku memang sedang tidak menentu
Tapi saat melihat senyuman ibuku itu menyejukkan hatiku.

Setelah selesai mandi, aku kembali ke ruang tengah bersama keluarga karena kakak ku yang pertama juga datang hari ini. Jadinya lengkap deh hari libur ku sekarang. Walaupun dengan hal sederhana, tapi kalau suda lihat Abi umi tertawa lepas rasanya dunia itu selalu damai, tanpa beban dan harapan.
"Eh ngomong-ngomong harapan. Ada WhatsApp gak ya. Tapi handphone ku mana ya." Tanyaku dalam hati sambil mencari
"Kamu cari apa ni?." Tanya kak nur
"Ini handphone ku mana ya kak? Kak nur liat gak?." Tanyaku balik
"Coba nengok deh ke kanan." Jawab kak nur
"Hah tidak.. de itu handphone Kholah bukan mainan kamu masa dibanting-banting." Ujarku terkejut
Kholah itu dalam bahasa Arab artinya Tante/bibi/apapun itu sejenisnya.

"Kak nur kenapa gak diambil handphone Nia dari syidah." Tanyaku kesal
"Lagian kamu taruh handphone sembarangan, kebiasaan. Jadinya Kaka biarin aja." Jawab kak nur meledek
"Syidah.. Kholah minta handphone nya ya anak sholehah anak baik." Kataku merayu senyum
Akhirnya dikasih handphonenya karena pada saat itu syidah belum bisa bicara karena masih berumur 1tahun.
Syidah itu Keponakan ku dari Kaka pertama dan keponakan pertama dan kebetulan juga cucu pertama umi dan Abi. Duh anak mas sekali anak ini

"Kak.. Kaka nginep hari ini?." Tanyaku
"Nginep kok. Nanti kamu mau Kaka bikinin apa?." Tanya kak Anis
"Ih emang terbaik deh bundanya syidah. Apa ya.. Nia bingung kak kalo ditanya. Apaan aja deh kan Kaka tau Nia apaan aja juga suka haha." Jawabku tertawa
"Oiya. Sampe makanan keponakan nya juga diambil ya." Sambung kak Anis tertawa
"Ya kan kak daripada gak diabisin kan sayang." Kataku membela diri

Pesan masuk (Ari)
"Nia.. kamu lagi apa?."
"Ari WhatsApp aku.. Nanti aja deh balesnya. Aku lagi gak mood." Ucapku dalam hati
2 pilihan dalam mencapai sebuah rasa
"Katakan atau tinggalkan"

Tiba-tiba handphone ku berdering
Panggilan masuk (Ari)
"Ni.. ada telvon tuh." Kata umi
"Iya mi. Umi abis dari mana?." Tanyaku
"Abis beli kue buat nanti acara dirumah temen umi." Jawab umi
"Ohh.. sama abi mih perginya tadi?." Tanyaku lagi
"Iya.. itu kamu gak angkat telvonnya ni? Kasian tuh 3kali nelvon gak kamu angkat." Tanya umi
"Udah mati mih telvonnya. Biarin aja." Jawabku
"Oyaudah kalau gitu. Umi mau siap-siap pergi dulu ya. Nanti tolong siapin makan siang buat Abi ya." Sambung umi
"Oke siap mi." Jawabku

"Ni.. kamu kuliahnya gimana?lancar?." Tanya kak Anis
"Lancar kak Alhamdulillah." Jawabku tersenyum
"Udah bayaran buat semester?." Tanya kak Anis lagi
"Belum kak, Nia mau cerita deh sama Kaka. Mumpung kak nur lagi di kamar mandi." Jawabku
"Ada apa emang?." Tanya kak Anis
"Umi kemarin nangis kak pas Nia pulang kuliah." Jawabku
"Nangis kenapa? Umi sakit?." Sambung ka Anis
"Bukan ka. Tapi soal biaya kuliahku, tabungan umi abis buat biaya wisuda kak nur. Jadinya gak ada buat biaya semester aku." Sahutku
"Ya Allah.. terus gimana?." Tanya kak Anis
"Alhamdulillah Nia ada tabungan sedikit kak di celengan sama simpanan, tapi itu juga masih kurang." Jawabku sedih
"Kurangnya berapa? Nanti Kaka tambahin" sambung kak Anis
"Gak usah kak, makasih. Nia lagi ngumpulin kok dari sisihan uang saku kuliah." Sahutku
"Yakin nih ni?." Tanya kak Anis
"Iya yakin kak." Jawabku
"Yauda kalau gitu kalau ada sesuatu bilang aja ya." Sambung kak Anis
"Siap bundanya syidah." Kataku tersenyum

Panggilan masuk (Dwi)
"Assalamualaikum wi." Kataku
"Waalaikumussalam ni. Nia lu dimana? Kita udah di perpustakaan nih." Tanya Dwi
" Ya Allah wi.. gue lupa." Jawabku sambil menepuk meja
"Ya Allah ni.. bikin kaget aja sih segala nepuk meja." Sambung kak nur
"Sssuttt.. Kaka diem dulu deh." Sambungku
"Yauda wi gue siap-siap dulu ya. Abis itu langsung jalan." Kataku
"Iya, jangan lama-lama ni. Panas nih." Kata Dwi
"Iya sayang." Ujarku

Akhirnya aku segera bergegas ke kamar untuk bersiap-siap dan memesan ojek online.
"Kakak kakak ku Nia pergi dulu ya." Kataku sambil salim
"Mau kemana kamu ni? Kok tiba-tiba udah rapi aja." Tanya kak nur
"Nia lupa kak ada janji sama temen kampus di perpustakaan. Nia pergi dulu ya kak, assalamualaikum." Jawabku
"Waalaikumussalam. Hati-hati ni." Sambung kak Anis
"Iya kak." Sahutku dari jauh

Saat aku dijalan terdengar suara telvon masuk, aku pun langsung mengangkat nya tanpa ku lihat terlebih dahulu dari siapa.
"Iya wi.. ini gue di jalan kok. 10 menit lagi gue sampe kok, sabar ya." Ucapku
"Iya aku sabar kok nunggu kamu dimanapun." Sahutnya
"Hah? Kok suara cowok sih." Tanyaku dalam hati
Ketika aku liat ponselku dan ternyata..
"Hah? Ari? Mati aku. 2kali aja aku buat malu depan dia. Malu-maluin banget sih Nia." Ucapku dalam hati
"Ni ? Kamu emang lagi dijalan?." Tanya Ari
"Eh iya nih di. Maaf ya tadi aku kira Dwi, tanpa aku lihat lagi namanya siapa yang telvon. Tau-tau kamu yang telvon hehe." Jawabku
"Iya gapapa kok ni. Emang kamu mau kemana?." Tanya Ari lagi
"Mau ke perpustakaan nih ri. Cari buat presentasi Senin depan." Jawabku
"Oh yaudah ni. Hati-hati ya." Seru Ari
"Iya ri. Ini aku udah sampe kok. Aku tutup ya telvonnya." Sambungku
"Iya ni. Ni.." sambung Ari
"Iya ri.. kenapa?." Tanyaku
"Jaga diri kamu baik-baik ya. Assalamualaikum."
Jawab Ari

Jika rasa ini semakin menggebu
Apa kamu mau menjawab isi hatiku tanpa harus ku tanya terlebih dahulu ??.

Tanya HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang