Suara dering dari ponsel Ale terdengar nyaring selama kurang lebih satu jam pada malam ini bertahan. Terlalu setia berbunyi saat sang pemilik yang mabuk berat akibat tambahan minuman dari Yeon Jin yang memaksanya agar kurang sadar dan bisa mengecup bibirnya dengan suka hati. Tapi tetap saja hanya berani sedikit dengan takut yang menghinggap.
Kini gadis itu mulai jengah mendengar nyaring teleponnya agak jelas. Matanya terbuka sipit sembari mengerjap agar penuh dalam kesadaran seperti semula. Menghembuskan tiupan angin lewat mulut yang masih berbau alkohol. "Akh ... Malam ini aku kacau." Sebelah tangannya mengulur demi mendapatkan ponsel.
Benda itu ditempelkan bersama dengan telinga yang terangkat lesuh, "Ya? Maaf baru bisa mengangkatnya. Apa sudah lama menelepon?"
"Satu jam lamanya."
Seketika tubuh Ale tergeming dengan beku dan dingin di sekujur tubuh. Suara bariton ini adalah yang ia nantikan selama satu minggu dan tidak kunjung hadir hingga sekarang menelepon. Bahkan Ale tidak memberikan nomornya pada sembarang orang. Gadis itu memutarkan netra pada sekeliling kamar yang masih menyala.
Refleks ia berdiri mencari bantal agar suara serak akibat mabuknya tidak terdengar jelas. Mulutnya dibuat tertutup dengan bantal, "Maaf. Dengan siapa ini? Bagaimana kau tahu nomorku, Tuan?"
"Non importante, Signorina. Belum bisa tidur setelah mabuk?" (Itali: Tidak penting, Nona)
Lagi-lagi suara tajam itu menginterupsi banyak dari pergerakan Ale yang hanya bisa berdiam diri sambil mencoba memejamkan mata dengan senyum dibalik bantalnya. Setelah tadi ia melihat kelakuan Yeon Jin di bar malam sebelum mabuk, ada pria lain yang menyapanya dengan hangat dan sendu.
Ale berdeham, "Aku sudah mau tidur."
"Sayangnya, Nona Mawar. Lampu kamarmu masih terlalu setia menyala untuk gadis yang sudah mengantuk berat."
Saat itu juga Ale membuka tirainya dengan cekatan dan mendapati sosok Kim Taehyung tengah bersandar santai dengan mobil hitam, tangan dilipat pada dada, dan kepala menengadah ke atas memandangi Ale dengan senyum sudut yang memukau tanpa harus mengatakan bentuk takjub.
Terdengar dari sambungan di seberang, Taehyung melirihkan sebuah kalimat pada Ale agar turun tanpa memakan waktu lama. Kemudian menutup telepon segera sambil berjalan masuk ke dalam mobil. Pria itu menutup wajahnya dengan kaca mata hitam serta menyembunyikan pistol di bawah kaki untuk jaga-jaga. Lagipula ia tidak sendiri. Banyak pengawal tengah berjaga di dekatnya tanpa terlihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Speak Softly, Love
Romance(C O M P L E T E) [1 DARK SERIES] "Menikahlah denganku, Nona." "Lalu membiarkan hidupku dalam masalah begini? Katakan siapa dirimu, Taehyung. Aku ingin tahu lebih soal pria yang menarik seluruh perhatianku dalam satu malam ini." Tangan lebar Taehyu...