Yang diingatnya hanya sebatas kedatangan sebentar untuk menyambut kepulangan Agatta dengan lebih baik dari sebelumnya, bersapa hangat dengan keluarga Antonio dan berbincang penuh kesan keluarga yang terbagi dengan sangat baik saat di Roma. Cukup sampai Taehyung merasa lega karena tidak begitu kurang ajar pada keluarga pihak wanita.
Otaknya terus saja dirubung ingatan dimana ia berbicara dengan sangat baik pada nenek Ale. Membawakan oleh-oleh sekadarnya yang dibisa, lalu berbincang empat mata dengan ibu Agatta –Adhelia Antonio. Sempat cemas sedikit gegara obrolan serius yang disajikan, Taehyung membuat wanita paruh baya itu dipeluk erat dalam guyuran tangis.
Kemudian sedikit memijakkan kaki ke rumah mewah milik seorang pemilik usaha anggur untuk meminta bantuan. Orang yang selalu membantu ayahnya dan kini berpihak pada Taehyung sebesar pada ayahnya. Hanya praduga, Taehyung tidak bodoh karena sudah dengar beberapa hari lalu, kakek tua itu terlihat mengobrol ramah dengan Carmello dan satu orang lagi yang memakai topeng.
Menduga bahwa pria anggur yang biasa dipanggil Santino itu setia adalah kesalahan besar. Taehyung punya taktik sendiri untuk lebih dekat pada rekan musuh agar tidak dicurigai dan bisa membunuh kapan saja karena jarak yang tidak terkikis.
Pandangannya buyar kala sebuah tangan mungil mengelus paha berbalut celana santai itu dengan boneka dalam pelukannya, mengangkat kepala mencari atensi sang ayah dengan cengiran lebar sampai-sampai gigi putih itu tampak. "Mama panggil Papa katanya. Mama tidak mau Mary ganggu. Jadi, Papa cium Mary, ya?"
"Kenapa begitu?" Serta-merta lengannya terulur mengambil tubuh mungil Mary yang tersenyum senang dengan tawa keras terbentuk dengan natural yang diberikan, menyuguhkan tontonan menggemaskan kala Taehyung menatap putri tercinta dengan balasan senyum, "Lalu Mary tidur dengan siapa?"
"Bibi," jawabnya dengan acungan jari pada sang pembantu yang sepertinya berdiri menunggu diluar ruangan. "Bibi akan mendongengkan Mary, Pa. Papa dengan Mama."
Demi harta kekayaannya yang melimpah, Taehyung bersumpah tidak bisa jika harus melepaskan anak gadisnya yang sangat menawan ini untuk alasan apapun. Mary menyimpan cinta Taehyung sebanyak milik Ale. Dunianya seakan hanya berputar pada dua wanita itu dan bisa jadi akan mati jika keduanya tidak ada.
Taehyung mencoba meraih dahi mulus nan putih Mary untuk dikecup hingga ada getaran geli dan sang putri menggeliat risih dengan itu. Kemudian membiarkan tubuh itu terperosot pelan, berjalan dengan langkah kecil yang melompat-lompat dengan bonekanya menuju pintu luar.
Sejenak Taehyung merenggangkan sarafnya dengan hati-hati, menjilat bibir yang pucat akibat angin yang menerpa terlalu banyak sampai agak tidak enak badan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Speak Softly, Love
Romance(C O M P L E T E) [1 DARK SERIES] "Menikahlah denganku, Nona." "Lalu membiarkan hidupku dalam masalah begini? Katakan siapa dirimu, Taehyung. Aku ingin tahu lebih soal pria yang menarik seluruh perhatianku dalam satu malam ini." Tangan lebar Taehyu...