"Pakai jasmu segera, Kim. Oh ya, bawa tas ini untuk Mary. Anak itu pasti butuh baju ganti nanti."
Netra Taehyung terus berpindah mengikuti gerak Ale yang sibuk menyiapkan banyak hal hanya untuk belanja sebentar untuk kebutuhan hadiah pernikahan Donzello yang dirasa sangat adalah hari besar bagi Aleisya Kim.
Merasa istrinya sibuk sendiri mengurusi hal tidak penting baginya mengundang tangan Taehyung untuk menahan tubuh Ale dengan mengalungkan lengannya di bahu depan sang istri agar berhenti berjalan, lalu mendekatkan bibirnya ke telinga Ale sambil mengecup pelan, "Sudah mau malam, Le. Kalau begini, kapan kita keluar?"
"Benarkah?" Ale mencoba menelisik ke jendela untuk memastikan ucapan Taehyung.
Oh Tuhan, yang benar saja jika langitnya memang menunjukkan waktu petang dan sebentar lagi malam akan menjemput. Wanita itu melepas lengan kekar Taehyung sambil menyatukan pandang dengan helaan napas penuh pengertian. Seulas senyum kelewat manis itu terbit menyambut Taehyung, "Aku keterlaluan, ya?"
Taehyung mengendikkan bahunya merasa benar, tapi melihat wajah menyesal Ale tentu segera membuatnya menggeleng pelan. "Aku tahu kau bingung, Sayang..."
"Ya. Sebenarnya memang begitu kenyataannya." Penuh kelegaan saat Taehyung mendengar pengakuan Ale yang seolah menyerah pada dirinya sendiri, seakan memang semua yang dilakukan bisa jadi percuma dan tidak ada gunanya.
Pandangannya jatuh ke ubin yang dilirik tajam meski tidak bersalah. Kemudian mendongak memastikan sore menuju malam ini dengan saksama, memikirkan berbagai pertimbangan jika memang harus keluar dengan Taehyung dan Mary, padahal selama ini juga tidak pernah melewati gerbang jika tidak sangat dibutuhkan.
Ale mengangkat tangannya untuk menangkup wajah sang suami yang pada dasarya lebih tinggi, memberikan cubitan di hidung dan pipi Taehyung dengan gemas sambil menggigit bibir bawahnya, "Tidak usah." Spontan Taehyung melongo penuh kejut saat mendengarnya pun membiarkan sang istri berceloteh lanjutannya, "Biar minta seseorang saja yang membelinya. Tugasmu sekarang adalah makan malam denganku dan putrimu, Kim. Ayo!"
Sebelah lengan Taehyung ditarik manja menuju dapur yang sedang dibuat makan camilan oleh Mary dengan seorang pembantu tua. Gadis itu tersenyum lebar dengan panuh gembira saat melihat kedua orang tuanya datang bersama, "Pergi sekarang ya, Ma?"
"Kita akan makan dan lalu tidur cepat, Mary. Besok ada pesta Paman Ello, kan?"
Mary mengerutkan keningnya berusaha berpikir atas penyataan ibunya, atau dia sedang menimbang jika artinya jalan-jalannya dibatalkan begitu saja tanpa tahu alasan pastinya. Tapi Mary tidak mau ambil pusing karena pesta Paman Ello adalah yang terbaik untuk diikuti. Nanti akan ada banyak kue coklat katanya. Dia tidak pernah mengindahkan pesan Taehyung yang selalu harus menjaga gigi kecil itu. Lagipula hanya beberapa gigit untuk semua jenis coklat, bukan masalah pikirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Speak Softly, Love
Любовные романы(C O M P L E T E) [1 DARK SERIES] "Menikahlah denganku, Nona." "Lalu membiarkan hidupku dalam masalah begini? Katakan siapa dirimu, Taehyung. Aku ingin tahu lebih soal pria yang menarik seluruh perhatianku dalam satu malam ini." Tangan lebar Taehyu...