(C O M P L E T E)
[1 DARK SERIES]
"Menikahlah denganku, Nona."
"Lalu membiarkan hidupku dalam masalah begini? Katakan siapa dirimu, Taehyung. Aku ingin tahu lebih soal pria yang menarik seluruh perhatianku dalam satu malam ini."
Tangan lebar Taehyu...
Selamat datang di dunia mafia. Semoga selalu menikmati tiap partnya dan jangan lupa meninggalkan jejaknya, oke.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
.
Bicaralah dengan lembut, cintai dan pegang aku hangat di hatimu
Aku merasakan kata-katamu, saat mulai bergetar halus Kita berada dalam dunia milik kita sendiri Berbagi cinta untuk hanya sedikit yang mengetahuinya
Hari berwarna kelabu menjadi hangat oleh mentari Dalam beludru malam saat kita bertemu
Bicaralah dengan lembut, Cinta. Jadi, tidak ada yang mendengarkan kita kecuali langit Sumpah cinta yang kita buat akan hidup sampai kita mati Hidupku adalah milikmu dan semua karena .... Kau datang ke duniaku dengan cinta, cinta yang sangat lembut
***
Semburat jingga nampak menyilaukan penglihatan beberapa manusia yang sibuk menikmati kecantikan sang senja. Beberapa di antaranya bergandengan bersama pasangan masing-masing, memesrakan suasana indah nan jelita dengan kebersamaan. Tak sedikit juga hanya sendiri atau bahkan membawa keluarga untuk mengisi keluangan waktu sore. Danau dengan pemandangan senja memang selalu menjadi yang dinantikan oleh seorang wanita pelukis sepertinya.
Wanita itu terus saja menggerakkan tangan dengan lihai demi hasil lukisan yang diinginkan. Sesekali menilik pemandangan yang memang akan digambar menggunakan kuas tersayang. Tangannya terulur guna mencari sudut yang lebih jelas. Binar mata yang tulus itu berkedip pelan sembari tertawa kecil.
"Nyonya Kim. Seharusnya Anda sudah pulang karena malam akan segera menjemput."
Wanita lainnya datang menghampiri dengan kepala menunduk. Meminta dengan hormat, tapi anehnya ia terlihat ketakutan dan tidak biasa karena bola matanya awas pada sesuatu. Pun napas wanita itu terengah tak beraturan. Sekali lagi ia berucap, dan kali ini lebih rendah, "Nyonya Kim. Maafkan aku karena harus mendahului Anda menuju rumah." Setelah mengucapkannya, sang wanita berjalan tergopoh menjauhi wanita yang masih santai melukis senja dengan senyum.
Tiga detik kemudian, seorang pria berwajah Korea membungkuk di hadapan wanita pelukis dengan membuka topi hitamnya. Membuktikan sang wanita memang seharusnya dihormati dengan baik meski bukan kawan.
Pria itu mengulas senyum simpul sebagai salam, "Selamat sore, Nyonya Kim. Sepertinya pengawal Anda tidak ada. Boleh kutemani?"
Ucapan itu diabaikan. Namun, beberapa menit setelah itu, tangan sang wanita berhenti dengan helaan napas yang terlihat santai tanpa takut. Kemudian ia melirik pada pria yang berdiri tegak memandangi wajahnya dengan tatapan menunggu. Setelah tahu lukisan terselesaikan, ia berjalan mendekat sembari menerawang hasil lukisan, "Selalu yang terbaik hasilnya. Aku suka yang ini."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Oh, ya? Kupikir hampir semua lukisanku selalu kau puji, Kim." Sang wanita menyipitkan matanya bersamaan dengan ujung kuas yang mengenai wajah yang sudah tercoret beberapa warna, membuat psang pria egera tertawa saat itu juga. Wanita berdeham kesal, "Kenapa tertawa?"
Pria itu masih diam dan mengusap pipi sang istri dengan lembut, "Ti ammiro." (Itali: Aku mengagumimu) Sejak awal memang sang pria dipenuhi kekaguman terhadap wanita yang satu ini. Hanya dengan cara bicara dan keceriaannya. Kembali pria itu melirih rendah, "Mari pulang segera."
Wanita itu mengangguk pelan sambil mengangkat jemarinya untuk mengusap bibir sang suami untuk sekali saja, guna menggoda, dengan kedipan genit seperti anak kecil. Bibir itu terbuka anggun, "Voglio baciarti, Kim." (Itali: Aku ingin sekali menciummu, Kim."
Sang suami tersenyum dengan menggugurkan segala kewibawaan yang selama ini dilihat semua orang darinya, dan tentu berbeda bagi wanita tersebut. Untuk sang istri, ia tuangkan kecintaan dan kasih yang semua orang tidak dapatkan.
Kepalanya terangguk tenang sembari mengusap surai kecoklatan milik sang istri, "Boleh."
Dalam ketenangan wajah seorang Don Centio, ia menyimpan banyak hal dari seorang Ale. Harus berani bersumpah jika nyawa Aleisya Park sebenarnya tengah berada dalam bahaya yang entah kapan akan diserang. Yang terpenting, Taehyung berjanji akan selalu melindunginya.
Sampai yang ia mampu.
(TBC)
Finally, aku buat prolog untuk kisah mafia pertama aku. Berharap kalian akan selalu suka dan siap mengikuti tiap part-nya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Eits...
Jangan lupa VOTE and KOMEN. Makasih banyak Vicast sayang. Salam sayang dan selamat malam.