[19] Here's Your Perfect

155 25 0
                                    





Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Angin pagi menelisik masuk mengaburkan pandangan kedua pasangan yang tengah tertidur setelah tadinya terjaga. Dengan posisi berpelukan mesra yang sudah lengkap dengan pakaian mereka karena tadi Ale marah besar andai Taehyung tidak mau mandi dahulu. Ale benci mereka tertidur asal saja setelah berhubungan suami-istri.

Berbagi napas hangat ditengah senyap yang menusuk relung hati dengan sengaja. Taehyung mengeratkan selimutnya bersamaan dengan tubuh Ale menggeliat lucu dalam dekapannya. Tak lepas Taehyung mengulas sebuah senyum tidak percaya, harinya yang begitu berat berakhir dengan seperti ini.

Sebelah tangan Taehyung diangkat menuju kepala Ale yang masih terlelap dengan pulasnya. Tidak hentinya pria itu mengagumi kejadian hari lalu, terlebih tertuju pada sang istri yang sukses membuatnya bahagia bukan main. "Terima kasih sudah memberikan yang terbaik untukku, Le." Jari panjangnya mengelus surai Ale.

"Nanti kalau sudah hamil, kita rawat bersama, ya?" Sebenarnya Taehyung tahu Ale tidak mungkin menyahut karena wanita itu masih tidur nyenyak.

Bagaimana tidak? Semalam Ale yang sudah kelelahan dipaksa bangun dengan bermain lebih dari empat ronde sebagai tantangan dari Taehyung. Itulah alasan Taehyung tidak tega jika harus membangunkannya sekarang. Baginya masih terlalu pagi.

"Pa," panggil seorang gadis kecil yang berjalan pelan mendekat, mencoba menaiki ranjang sang ayah yang mendapat bantuan. Kemudian Mary menggosok mata sambil menyandar di dada bidang Taehyung dengan manja. "Mama dan Papa belum mau bangun?"

"Shht. Nanti Mama kalau bangun marah bagaimana?" goda Taehyung mengecup pipi gembil Mary yang bergerak memantul akibat mengoceh. Oh tidak, baru pagi saja sudah diserang rasa gemas berlebih. Sekali lagi Taehyung mencium pipi kiri Mary sembari berbisik, "Mama kelelahan buat adiknya. Jadi Mary dengan Papa saja, ya?"

Mary yang menyengir lucu meletakkan telunjuk kecilnya didepan bibir seakan penuturan Taehyung banyak benarnya. Lalu mengintip pada Ale yang masih menutupi matanya rapat-rapat. Mary ganti menatap Taehyung dengan bibir mengecucut lucu. "Tapi Mary lapar, Pa! Pokoknya perut ini rasanya bunyi-bunyi."

Penuturan lugu dari Mary berhasil membuahkan tawa lirih Taehyung yang malah memeluknya bak guling kecil yang empuk. Menekan pipi Mary yang berusaha menendang dekapan ayahnya yang dirasa mengganggu, "Papa besar sekali. Sesak jadinya."

"Mau beli kue cokelat tidak?"

Penawaran bagus. Mary sampai melotot kegirangan mendapatkan tawaran barusan. Maniknya membola lucu sembari pasrah digulingkan ayahnya, "Mau sekali."

Speak Softly, LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang