(C O M P L E T E)
[1 DARK SERIES]
"Menikahlah denganku, Nona."
"Lalu membiarkan hidupku dalam masalah begini? Katakan siapa dirimu, Taehyung. Aku ingin tahu lebih soal pria yang menarik seluruh perhatianku dalam satu malam ini."
Tangan lebar Taehyu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tubuhnya tertopang lemah dengan kaki yang terasa nyeri juga lelah. Kemudian dibawa duduk di atas kursi empuk di dekat pintu. Meratapi ruangan besar yang Taehyung bilang, itu kamar mereka. Cukup megah dengan design Itali yang memeriahkan keindahan tatanan rumah Taehyung. Ia mengulas senyum manis saat mengetahui takdirnya malam ini adalah sebagai pengantin baru. Belum lagi ia harus bersama dengan pria yang baru baginya.
Hanya saja, cara Taehyung melawar sangat apik hingga sang ayah takhluk dan dengan segan mengizinkan Ale untuk menikah dengan pria Kim.
Kisah singkat yang bisa dibilang mengesankan karena Ale sendiri terkejut oleh pria itu. Dan dapat dipastikan saat ini ia tengah mengulas senyum lain. Terkadang pikirannya memang perlu dibersihkan, guna tidak melakukan hal yang sedang bersarang dalam otaknya. Ale hanya penasaran dengan Taehyung, pria kaya dan tampan itu mustahil jika tidak memiliki ketertarikan dengan wnaita yang besar layaknya pria biasa.
Bisa jadi Taehyung memang memiliki banyak wanita malam di belakang Ale. Toh, siapa tahu jika dia adalah pria yang lebih brengsek dari Yeon Jin.
Netra Ale bergerak mengekori tubuh Taehyung yang terbalut kemeja putih sedang berjalan santai menuju ranjangnya, kemudian duduk dan juga melirik Ale sekilas. Wanita itu terus mengembangkan senyumnya akibat malu, lalu ia membenarkan posisi duduknya di kursi dengan menghadapkan diri pada sang suami.
"Jadi, istirahatlah jika memang lelah. Atau mau gunakan kamar lain jika malu denganku," ucap Taehyung mendalam. Matanya jelas sekali menyiratkan keseriusan dan tawaran untuk ALe yang baginya mungkin masih akan ingin sendiri.
Apapun, Taehyung tahu jika ia telah mengambil kehidupan Ale untuk sepenuhnya menjadi milik Taehyung. Bukankah wajar jika wanita akan malu dan diam saja. Dan ia tidak mau itu terjadi padanya malam ini. Ketimbang Ale akan menahan tangis, lebih baik Taehyung memberinya toleransi sebagai suami. Lihat saja betapa lelah ALe yang tangannya masih bergerak memijat tungkai kaki dengan pelan.
Ale tersenyum, "Kau tidak sedang mengusirku, kan, Tuan?"
"Aku tahu kau kelelahan. Jika butuh sesuatu, katakan saja langsung padaku. Anggaplah sekarang kita ini sepasang kekasih yang sudah lama bersama."
"Ya, aku lelah." Sang wanita berdiri tegak dengan mengambil langkah anggun, berjalan menuju Taehyung yang masih menatapnya tak henti. Lantas ia dudukkan pinggulnya tepat di kanan Taehyung dengan tangan menunjuk bagian punggung, "Bisa pijatkan punggungku? Acara tadi memaksaku untuk terus berdiri."