(C O M P L E T E)
[1 DARK SERIES]
"Menikahlah denganku, Nona."
"Lalu membiarkan hidupku dalam masalah begini? Katakan siapa dirimu, Taehyung. Aku ingin tahu lebih soal pria yang menarik seluruh perhatianku dalam satu malam ini."
Tangan lebar Taehyu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jalanan disesaki oleh penduduk pejalan kaki yang berisik hanya karena membicarakan harga pasar. Terkadang sampai menghentikan laju mobil karena keramaian yang padat, namun sangat dinikmati oleh Ale yang menggunakan tangan Mary dipangkuannya untuk menunjuk keluar, "Lihat orang-orang itu, Sweety!" ucapnya pelan didekat telinga Mary yang juga dibelai lembut oleh tangan sang ayah.
Selang beberapa puluh menit dalam perjalanan, mobil terparkir rapi di sebuah rumah besar yang bahkan seperi taman bermain. Letaknya agak jauh dan ada pepohonan seolah dibuat untuk menutupi sekitaran. Pemandangannya lengkap dengan taman bunga dan kolam juga, menambah kesan jika tempat ini sangat besar meski tidak megah karena bangunannya masih seperti yang ada di Italia pada dulunya.
Ale terpaku diam di dekat mobil sambil terus mengendong Mary yang menyandar akibat kantuk. Pikirannya melayang pada sang ibu yang memang berasal dari negara ini, tapi bukan Sisilia karena daerah ini banyak dihuni mafia dahulu. Jemari mungi Mary menyentuh bibir Ale pelan, "Mama, aku mengantuk."
"Iya, Sweety. Kita tunggu Papa keluar dari mobil."
Mendadak dadanya berdegup kencang mengingat dirinya telah mendapat pesan kasar dari ponsel yang tidak diketahui nomornya, dan tidak mau memberitahu Taehyung. Nomor yang mengatas namakan Federico, dan faktanya Ale percaya karena ada video singkat dari Federico yang memintanya untuk tetap bersama Taehyung dan jangan nekat melakukan apapun di luar pengetahuan para penjaga.
Tiba-tiba seseorang menggamit jemari Ale yang lain, membuatnya menengok pada sosok bertubuh jangkung yang menyunggingkan senyum tulus nan manis. Taehyung membuka bibirnya, "Lelah? Apa mau ganti aku menggendong Mary yang sudah tertidur?" Dirinya bersiap mempersilakan Ale memberikan anak itu padanya. Masih dengan senyum, lalu dituruti karena memang kelelahan.
Taehyung mengajak istrinya masuk dengan setia berada di sebelahnya, sesekali juga mengenalkan ruangan rumah yang sudah jadi peninggalan sang kakek tercinta.
Sampai akhirnya tour kecil itu berakhir pada kamar utama untuk dijejaki demi diri yang kelelahan bisa terganti dengan semangat baru karena waktu masih panjang. Dengan sangat berhati-hati, Taehyung meletakkan tubuh Mary di atas ranjang sambil mengecup dahi putih yang mulus itu dengan gemas. "Putri cantik Papa akan segera punya adik, kok. Mama sudah mengandung adikmu," katanya lirih sambil mengelus perut Ale dengan tawa kecil.
"Aku heran kenapa tidak membiarkan Mary punya adik saat berumur satu tahun melihat dirimu suka sekali mengajakku bermain malam-malam?" Pertanyaan polos sang istri disambut gumaman aneh dari Taehyung yang sedang meletakkan wajah dileher Mary. "Bahkan jika iya, kau sudah punya tiga anak, Kim."