13. Fated Pair (Commission for Spring)

61 2 0
                                    

Fandom: MDZS karya Mo Xiang Tong Xiu

Character:
Lan Wangji (Lan Zhan)
Wei Wuxian (Wei Ying)

*****

Embusan napas terdengar, laki-laki berusia dua puluh tiga tahun terdiam di atas meja kerja karena melamunkan kembali perkataan orang tuanya kemarin malam. Bahkan ia seperti bisa mendengar suara mereka yang terngiang di telinga, tentang fated pair, perjodohan, dan berujung tanggal pernikahan yang telah ditetapkan.

Kau akan menikahi Fated Pair-mu, itu adalah kata-kata ibunya. Sebagai seorang Alpha, Wei Wuxian yang sudah hidup di kepala dua akhirnya bertemu dengan sang Omega. Hal ini benar-benar tidak bisa dihindari, pasangan takdirnya adalah lelaki yang lebih muda empat tahun bernama Lan Wangji. Ia tahu, menolak pun akan percuma saja, jadi pada akhirnya yang bisa ia lakukan adalah menerima pernikahan ini dan mencoba menjalani bersama sebagai seorang pria dewasa. Namun, perasaan yang bergemelut di dada benar-benar sulit ditipu meski ia berkata telah menerima. 

“Kau akan terus seperti ini?” 

Suara seseorang membuatnya mengangkat kepala, melihat siapa yang berbicara—itu adalah lelaki bernama Jiang Cheng yang sudah ia anggap sebagai saudara. 

“Mau bagaimanapun kau berusaha menolaknya, itu percuma.” Jiang Cheng mengingatkan.

“Aku juga tahu. Aku hanya berusaha meyakinkan diri untuk menikah.” Wei Wuxian menyisir rambut depan dengan jari, kemudian ia menyandarkan diri di kursi. 

“Fated Pair-mu adalah yang terbaik untukmu,” ujar lelaki berkemeja ungu yang masih berdiri di hadapan Wei Wuxian. 

“Iya, terima kasih, A-Cheng.” 

Senyuman tipis dan hela napas menandakan perasaan Wei Wuxian telah membaik, berbicara dengan Jiang Cheng walau hanya sepatah kata pun sangat berguna untuknya yang tengah di ambang kebingungan. Namun, sekarang ia lebih yakin bahwa ia bisa menjalani pernikahan dengan lancar bersama Lan Wangji. 

***

Seperti mengedipkan mata, persiapan dengan cepat dilakukan oleh orang tuanya dan keluarga Lan yang menjadi pengantin Omega. Nyaris tiga bulan telah berlalu, dan sesuai tanggal, tiga hari lagi adalah upacara pernikahan dan penghormatan kepada leluhur untuk meminta restu. Namun, pertemuan antara mempelai benar-benar bisa dihitung jari dan agak dibatasi. Wei Wuxian bahkan tidak melihat pemuda itu beberapa hari ini, meski ia telah berada di kediaman Lan untuk mempersiapkan diri sebagai Alpha yang akan menikah. 

Nuansa merah memenuhi kediaman maupun halaman keluarga Lan, pelayan yang berhilir dan mudik ataupun anak-anak yang berlarian dengan semangat karena menyambut hari sukacita.   

Wei Wuxian berada di hadapan cermin, memandangi diri sendiri dengan pakaian merah di tubuhnya. Di dalam kamar ada pula ibu dan sang kakak yang menatap dengan penuh haru karena adik kesayangan akhirnya menikah juga. 

“Benar-benar sangat sempurna, A-Xian sudah menjadi pria dewasa.” Yanli berkomentar, senyuman tidak luntur dari bibirnya yang merah muda. 

Wanita itu mengusap wajah adiknya, wajah yang jelita menatap dengan sorot bahagia.

Tiga hari berlalu, pernikahan pun dilaksanakan. Mereka ada di altar untuk meminta restu dari orang tua, keluarga dan juga leluruh di tempat sembahyang, kemudian menjalani upacara suci pernikahan yang ditutup dengan meminum secawan arak masing-masing dengan saling menyulang ke bibir. 

Senyuman Wei Wuxian memang tidak pernah luntur ketika dibalut pakaian merah, membuat siapa saja yang melihat kebersamaan pengantin pasti membatin bahwa mereka adalah pasangan paling bahagia. Namun, tanpa kehadiran sanak-saudara, di dalam kamar yang telah dirias dan dihidangkan sajian di atas meja, pria yang lebih tua empat tahun dari Lan Wangji itu menghilangkan gurat sukacita. 

WRITING COMMISSION - Terima Jasa MenulisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang