24. Commisson by Francesca

12 1 0
                                    

Menarik napas sembari menyandarkan kepala ke kursi, Heizou memejamkan mata dan berpikir tentang sesuatu. Bukan mengenai kasus-kasus yang tengah ia selidiki sebagai seorang detektif, tetapi sedang memikirkan tentang gadis yang sangat ia sukai.Ya, nama gadis itu adalah Francesca. Mengembuskan karbondioksida sekali lagi, benaknya bertanya-tanya.

Apakah mungkin Francesca tengah menghindariku?

Bukan tanpa alasan ia berspekulasi seperti itu, sebab tidak hanya sekali ia merasa Francesca sangat sulit ditemui akhir-akhir ini. Awalnya ia hanya membatin bahwa mungkin gadis itu tengah sibuk di percetakan. Mungkin memang ada pekerjaan yang harus diurus dengan jangka waktu yang sudah ditentukan, harus mengejar target, sehingga di minggu pertama dan kedua, ia bisa memakluminya. Namun, ini sudah lebih dari sebulan, padahal ia yakin karena melihat staff Yae Publishing House tidak terlalu sibuk akhir-akhir ini.

Lantas kenapa Francesca sulit untuk ia temui? Apa gadis itu marah padanya?

Menegakkan badan, Heizou membuka kelopak mata. Ia harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Untuk itu, ia memutuskan menyelidiki Francesca, mencari tahu kenapa gadis itu selalu buru-buru pergi darinya.

Mata Heizou memandang gadis yang melangkah tidak jauh dari dirinya, beruntung sebagai detektif, pekerjaan seperti ini sudah biasa ia lakukan. Mengawasi secara diam-diam dan mencari tahu apa yang tengah dikerjakan sang target. Tersenyum tipis, mungkin saking overprotevtive ia, Heizou sampai membuntuti kekasihnya sendiri.

"Yah, mungkin bisa sekaligus menjaga Francesca." Ia mendengkus lucu sekali lagi karena tahu ini hanyalah pembenaran.

Beberapa kali mengikuti, ia menyadari pekerjaan Francesca tidaklah sesibuk itu sampai harus terus-terusan menolaknya. Ia mengerutkan alis, bertanya-tanya sekali lagi apa alasan dibalik semua ini? Apakah memang gadis itu hanya ingin menjauh atau ada kesalahan yang ia perbuat? Namun, seharusnya mereka membicarakannya, bukan? Tidak melarikan diri seperti ini. Namun, kali ini Heizou masih memberikan kesempatan, ia bersabar.

Akhir pekan berikutnya, Heizou menghubungi sang kekasih, tetapi hal yang tak ia sangka terjadi, Francesca berada di percetakan padahal seharusnya bersantai di rumah di hari libur seperti ini. Ia lantas datang ke tempat gadis itu bekerja, di tempat itu tak terlalu ramai, hanya beberapa karyawan yang tengah mengobrol, sehingga ia bisa meminta izin masuk untuk bertemu Francesca.


.

.

.

Versi full hanya untuk klien.


WRITING COMMISSION - Terima Jasa MenulisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang