1. Borderline (Commission by Kuro-d & Ziossa)

589 4 0
                                    

Borderline

Author by zhaErza

Commission: Kurodi & Ziossa

Character Aeron by Ziossa
Character Katrina by Kurodi

Genre Fantasy, romansa, family.

.

.

.

Dua kerajaan yang terus berperang, konflik berkepanjangan akibat keegoisan dan keinginan untuk lebih berkuasa. Di tanah nan luas, di perbatasan kerajaan yang selalu menjadi rebutan, di sanalah para prajurit berkuda, pemanah, pemegang tombak dan pedang saling melayangkan senjata.

Darah, kekejaman, kematian, semua itu tidak ada habisnya.

Sepuluh tahun lalu, semua berawal dari perluasan wilayah yang dilakukan Kerajaan Hithaeglir, mereka mengincar Kerajaan kecil Light nan kaya yang memilik tambang permata dan emas. Awalnya dengan berbaik hati Raja Varemir datang untuk beraliansi, bertukar sandang dan pangan dalam bentuk kerja sama, tetapi tidak diindahkan. Berkali-kali, hingga akhirnya Penasihat dan Tetua mulai berpikir agar mereka merebut kerajaan kaya raya tersebut dengan paksa.

Penyerangan tiba-tiba yang dilakukan oleh pasukan Hithaeglir, lantas membawa kemenangan telak bagi kerajaan tersebut. Mereka menjatuhkan Ratu Lusia Lucis nan Agung, kemudian merebut tanah dan segala yang ada di sana.

Tanpa diketahui, Ratu Lusia yang berhasil menyelamatkan diri bersama rakyatnya, meminta bantuan kepada Kerajaan Elothren yang adalah aliansi mereka.

Perang besar pun pecah di perbatasan, kedua kerajaan saling menyerang, bertempur untuk memperebutkan Kerajaan Light yang telah diambil alih. Terbunuhnya Raja Erndas Elothren adalah awal mula dari dendam dan konflik yang tidak juga dapat diselesaikan dengan cara damai, hingga membuat rakyat perlahan jengah dan ikut sengsara karena kehilangan suami dan anak lelaki mereka di medan perang.

Di istana Hithaeglir nan megah, di salah satu ruangan, orang-orang penting terlihat tengah membahas bebepara topik dengan serius. Di antaranya yang berada di sana adalah Raja Varemir, Pangeran Aeron, Penasihat Arberto dan juga para jendral dan alhi strategi kerajaaan. Mereka sedang memandangi meja yang di atasnya tergambar peta dunia dan terdapat bidak-bidak, bendera dan miniatur para Raja.

Pintu terbuka, sesosok lelaki yang adalah Kepala Keamanan Istana datang dan meminta izin untuk masuk. Penasihat Raja lantas menganggukkan kepala mengerti, ia melangkah dan mendatangi lelaki itu untuk mendapatkan sebuah informasi yang kemudian membuat pupilnya seketika membesar.

"Yang Mulia Raja, gawat!" suara yang lebih besar beberapa oktaf, membuat orang-orang yang berdiri mengelilingi meja lantas menatap kedatangan Penasihat Arberto dengan penasaran. Laki-laki berusia lanjut yang rambutnya beruban itu kini kembali ke tempatnya berdiri di samping kiri sang Raja, dengan wajah khawatir.

"Apa yang disampaikan Kepala Keamanan Istana, Penasihat?" tanya lelaki berusia paruh baya berambut ikal yang memakai mahkota Raja, ia memandangi pria berusia lanjut di sampingnya.

"Rakyat kembali melakukan demonstrasi, Yang Mulia. Mereka menginginkan Kerajaan Hithaeglir dan Kerajaan Elothren untuk melakukan gencatan senjata."

"Lagi?"

Aeron yang berdiri di samping kanan ayahnya pun menggumamkan sesuatu, lelaki yang tahun ini genap berusia dua puluh sembilan itu mengerutkan alis.

Tiba-tiba tubuh sang Raja terlihat limbung, cepat-cepat Aeron menahannya, lelaki itu memerintahkan salah satu jendral untuk mengambilkan kursi. Mendudukkan tubuh ayahnya, Aeron pun berjongkok dan menggenggam tangan sang pemimpin negeri. Mengutarakan agar sebaiknya Raja Varemir beristirahat dan menyerahkan semua ini kepada Aeron.

WRITING COMMISSION - Terima Jasa MenulisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang