HAPPY READING 🌼Seorang gadis berlari dengan peluh yang membasahi kening dan lehernya. Ia hanya mengenakan piyama dan tak menggunakan alas kaki karena saat ini ia hanya perlu bersembunyi dari kejaran seseorang.
Langkahnya terhenti saat di hadapannya kini terlihat tembok tinggi yang merupakan jalan buntu. Ia merutuki dirinya yang salah ambil jalan.
Ia menarik nafas dalam-dalam karena kelelahan bahkan matanya kini sudah berkaca-kaca.
"Bagaimana ini huh huh..." Gadis itu panik karena tak mungkin ia berputar arah bisa-bisa ia tertangkap.
"Lelah berlari hmm?" Ucap seseorang tepat di belakang nya membuat wanita itu terdiam mematung. Ia sangat takut saat ini bahkan meremas piyamanya sendiri.
Pria itu mengenakan pakaian serba hitam dan juga topeng dalam menjalankan aksinya. Dengan perasaan takut wanita itu perlahan berbalik dan semakin takut saat melihat pria dengan topeng putih itu.
Ia mundur dua langka begitu pun dengan pria itu yang semakin maju dan memojokkan tubuh wanita itu di dinding."Kau berkeringat sayang?" Bisik pria itu tepat di telinga wanita yang kini semakin ketakutan.
"K-kumohon... m-maafkan a-aku hiks...hiks..."ucap wanita itu kala sebuah pisau di tempelkan pada pipinya.
"Jangan menangis sayang aku tidak suka..." Ucap pria itu dengan suara deep nya.
"Karena aku...lebih suka mendengar suara...rintihan haha" pria itu tersenyum smirk di balik topeng nya.
"Komohon aku.....ARRHHGG.."ucapan wanita itu terpotong kala pisau yang tadi menempel di pipinya kini sudah membuat garis panjang di sana. Ya pria itu menggores pipi sang wanita dengan pisau.
SREK
ARRHHHGGG
Kini pisau itu sudah tertancap di perut sang wanita membuat darah langsung merembes keluar membasahi piyama dan mengotori tangan sang pelaku.
"Hadiah untukmu sayang..." Pria itu langsung menarik pisau itu kembali dan menghirup darah yang membuat nya puas.
Ia kembali menancapkan pisau tajam itu pada perut si wanita hingga membuat darahnya semakin banyak. Wanita itu menatap si pria dengan pandangan teduh karena menahan sakit yang luar biasa pada perutnya.
"K-kauhh....". Ucapnya yang tak mampu lagi hingga kegelapan menghampirinya.
"Maaf ya, aku pergi dulu selamat tidur baby..."
Pria itu pun pergi dari gang itu hingga di ujung gang ia membuka topeng nya dan hanya menampilkan wajahnya dengan ekspresi datar tak ada senyuman.
"Aku masih belum puas" ucap pria itu dan menghirup darah yang masih ada di pisaunya.
"Haruskah aku mencari target lagi?".
Pria itu bersiul di tengah malam sambil menyusuri jalan yang sepi berharap mendapat mangsa baru.
Malam yang sangat indah bagi pria itu. Bintang bertebaran di langit dan udara malam yang menyejukkan tubuh walau terbalut jaket hitam tebal.
"Hmm....hmm...hmm".
Senandungnya saat melewati jalanan yang mulai sepi di malam ini.
__________
"See you again......."
🌼🌼🌼Guys aku udah lama sebenarnya buat cerita ini tapi belum di publish, tapi gak tau kalian suka atau enggak nih🤭. Yang mau lanjut komen yang banyak!!!🔥
JANGAN LUPA
VOTE⭐&KOMEN💬
YA READERS
THANK YOU 💖Yang gak sabar angkat kaki ayo🤭.
Yang suka cerita PSYCHO KOMEN pakai Emoji hehe.😉Semoga kalian suka sama story' kali ini ya yang sudah setia baca cerita aku terima kasih 😘😘.
Ini masih prolog aja ya yang aku post tapi kalau suka komen.
Next Chapter........?🌼
KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCHO
Teen FictionApakah seseorang harus mati dulu jika ingin mendapat ketenangan?. "Setelah kepergiannya kehidupan ku hanya penuh dengan air mata, dan sekarang dengan kehadiran mu membuat ku ingin mati saja rasanya......". Pertemuan yang selalu membuat mu mera...