Chapter 1🌼

433 59 2
                                    


HAPPY READING 🌼

Islandia....

Islandia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PLAK!

Suara tamparan menggema di ruang tamu yang sunyi itu.

"Elena!,Sudah berapa kali ku peringatkan padamu untuk selalu menyiapkan makanan dulu sebelum ke kampus!". Marah seorang wanita paruh baya yang berumur sekitar 40 tahun. Namun, masih terlihat anggun dan cantik di usianya yang sekarang.

"M-maaf Bu...aku terlambat bangun, aku ada ujian hari ini di kampus". Jawab Elena yang terus menunduk karena takut.

"Tidak ada alasan!, Hari ini kau tidak boleh ke kampus!". Ujarnya dan langsung menarik gadis itu dengan kasar.

"Bu jangan, aku ada ujian hari ini!". Lirih Elena.

Dengan pasrah ia pun mengikuti langkah sang ibu yang menariknya ke arah dapur dan langsung mendorongnya.

"Cepat buatkan aku sarapan!, Jika tidak kau tak perlu ke kampus mu!". Ucap wanita tua bernama wilden Zunata itu.

"Tapi aku...."

Plak!

"Kau ingin melawan ku hah?, Cepatlah memasak!". Setelah itu wilden pun keluar dari dapur. Meninggalkan elena yang mulai menangis karena rasa sakit pada tangan akibat pukulan wilden dengan spatula tadi.

Ia pun mulai menyiapkan semua bahan masakan dan mulai memasak. Kini sudah pukul 7 pagi dan ia harus segera selesai dengan kegiatannya sebelum terlambat ke kampus. Elena hanya membuat sandwich daging dan juga pasta untuk sang ibu. Ia akan melaksanakan ujian tepat pukul 8. Itu artinya masih tersisa satu jam.

Tadi ia bangun sekitar 6:45 karena semalam ia begadang untuk belajar. Perjalanan ke kampus membutuhkan waktu 30 menit karena jaraknya yang lumayan jauh. Belum lagi jika harus menunggu taksi maka akan lebih lama lagi, jadi elena harus cepat.

Beberapa menit kemudian ia pun selesai dengan kegiatannya dan segera membawa hidangan itu ke dapur. Tak lupa ia juga menyiapkan jus jeruk untuk sang ibu.

"07:29, ya ampun aku bisa telat". Dengan segera elena mengambil tas dan juga beberapa bukunya yang ada di ruang tamu. Ia berjalan ke arah kamar wilden dan memanggilnya untuk sarapan.

"Bu sarapannya sudah siap"

Tak lama wilden keluar dan keduanya menuju meja makan. Saat Elena akan duduk wilden langsung menahannya.

"Mau apa kau?"

"Sarapan Bu...".

"Tidak ada sarapan, kau sudah telat bukan, jadi pergilah cepat!"

"B-baiklah...". Dengan perasaan lapar Elena pun meninggalkan ruang makan dan pamit untuk ke kampus.

Sekitar 2 menit baru Elena mendapat taksi. 28 menit kemudian ia sudah sampai di kampus yang mulai terlihat ramai. Ia tiba sedikit cepat karena menyuruh supir taksi untuk laju.

PSYCHO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang